Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***Arjuna menatap sebuah kain yang ia ikatkan pada busurnya, perlahan ia membuka kain tersebut dari busurnya
Kain itu di genggam oleh Arjuna, kemudian ia perlahan mulai menghirup harumnya kain tersebut
Aroma itu membawa pikiran Arjuna pada seorang gadis cantik, gadis yang menjadi adiknya tapi tidak pernah ia anggap sebagai adiknya
Baginya Mastani lebih cocok untuk menjadi kekasihnya, siapa yang tidak terpesona akan keindahannya?
Arjuna berbaring di tempat tidurnya dan mulai membayangkan wajah Mastani
Apakah Mastani tau bahwa di setiap ia terlelap, Arjuna selalu menciumnya? Tahukah Mastani setiap ia bermimpi maka Arjuna sedang mendekap nya?
'Semoga nanti kau akan tahu dan dengar bahwa aku begitu'batin Arjuna
Arjuna menggunakan salah satu tangannya untuk mengalas kepalanya, semakin ia membayangkan Mastani semakin Arjuna merasa mabuk kepayang akannya
"Wahai Mastani, cintailah aku"gumam Arjuna
Kemudian ia kembali duduk, Arjuna menghela nafas kasar
"Haruskah aku membaginya dengan saudaraku?"gumam Arjuna lagi***
Sadewa yang berada di balkon kamarnya pun menatap menara-menara tinggi milik Hastinapura
Lalu pikirannya mulai tertuju pada Mastani, adik perempuannya atau haruskah Sadewa memanggilnya sebagai pujaan hatinya?
"Setiap ada Mastani..Entah mengapa jantung ku berdetak lebih kencang..seperti genderang mau perang. Dan setiap ada Mastani..mengapa darah ini mengalir lebih kencang dari ujung kaki ke ujung kepala"
Sadewa mengusap wajahnya kasar
'apa yang aku pikirkan'batinnya gusar, namun tidak dapat di pungkiri ia benar-benar tertarik dengan perempuan menawan ituIa perlahan mengeluarkan sebuah gelang kaki yang sangat indah dan terlebih lagi gelang itu sangat harum
Sadewa mengangkat gelang kaki itu dan memutar-mutar nya dengan satu jarinya
Tawa kecil terdengar dari mulut Sadewa, ia mengingat bagaimana ia mengambil gelang kaki ini
"Mastani, Mastani..kau benar-benar membuat ku gila, sampai-sampai aku harus mencuri gelang kaki mu ini"gumam Sadewa
"Sepertinya aku benar-benar sudah gila, hahahahaha...tapi tidak apa-apa aku menyukai perasaan gila ini..ini memacu adrenalin ku"lanjut Sadewa
Namun pikirannya kemudian tertuju pada saudara-saudaranya
"Apakah aku harus membaginya dengan mereka?"***
Bima kini berada di taman yang terdapat danau indah di sana, pandangan Bima terus tertuju pada danau itu
Ketika ia mengedipkan matanya, di dalam air tersebut terlihat bayangan Mastani yang tersenyum padanya
"Aku mencintaimu kak Bima"suara Mastani menggema di telinga Bima
Namun Bima kembali mengedipkan matanya, dan bayangan Mastani pun menghilang
"Apa yang ku pikirkan"gumam BimaBima menghembuskan nafas dengan kasar, pikiran Bima mulai membayangkan bagaimana jika ia menikahi Mastani
Pastilah Mastani akan memasaknya makanan yang enak-enak, istri yang cantik dan pandai memasak, dan semuanya ada pada Mastani
KAMU SEDANG MEMBACA
Mastani Venenum World
Fanfiction*** Disclaimer:OOC,17+ Cerita ini di buat iseng-iseng aja, tidak sepenuhnya mengikuti alur Mahabharata, akan ada banyak hal yang di ubah terutama tentang peperangan Bharatayuddha Tidak bermaksud menghina sejarah dan lain-lainnya, ini hanya untuk kon...