Indonesia berkabung disaat ibu presiden meninggal dunia, dan berita sudah tersebar sampai keluar negeri dan istana kepresidenan rame dengan semua orang berdatangan menyatakan belasungkawa atas meninggalnya istri presiden.
Seungcheol yang diam menatap jenazah istrinya dengan mata yang sudah bengkak, ia yang duduk di atas karpet di samping istrinya sambil mengenggam tangan istrinya untuk terakhir kalinya.
Mingyu yang menyambut kedatangan para tamu yang datang dan wonwoo yang duduk di samping ibu-ibu untuk membaca ayat kursi. Dari istana kepresidenan menuju masjid istiqlal untuk menyolatkan jenazah, seungcheol yang berdiri dengan dipegang oleh ajudannya untuk masuk ke dalam mobil.
Setelah di sholatkan jenazah di makamkan di taman makam pahlawan. Seungcheol yang merasa belahan jiwanya sudah pergi, rumah tempat ia istirahat sudah tidak ada lagi, pandangan nya kosong dan ia kembali menangis saat menyambut tubuh sang istri untuk masuk ke liang lahat dan mengadzankan istrinya untuk terakhir kalinya.
Setelah dimakamkan, mingyu sebagai perwakilan keluarga presiden menjawab pertanyaan awak media.
"Mbak meninggal karena penyakit yang di deritanya " Jawab mingyu
"Mbak orangnya baik, dan selalu ingetin kalo saya atau orang-orang di istana kalo ibadah tinggal "
"Saya dan bapak mengetahui kabarnya waktu lagi kunjungan kerja kemarin dan saya dikasih tau sama sekretaris saya "
"Saya mohon kepada teman-teman untuk selalu mendoakan mbak, agar mbak ditempatkan di tempat yang baik di sisi Tuhan "
Setelah menjawab pertanyaan awak media dan suasana di pemakaman sudah mulai sepi dan hanya tinggal seungcheol, mingyu dan wonwo beserta para ajudan mereka.
Seungcheol yang masih menatap batu nisan sang istri sambil mengelus dengan pelan
"Han.. Kamu janji sama aku bakalan ada di samping aku, kenapa kamu malah nutupin semuanya dan tinggalin aku disini " Ujar seungcheol dengan air mata yang sudah tidak turun lagi.
"Aku disini sama siapa han? Rumahku, temanku, istriku, ibu dari Arya udah nggk disini lagi " Ucap seungcheol.
Ia masih mengingat kemarin, saat ia pamit dengan sang istri di depan istana.
"Mas hati-hati kerjanya ya, makanannya dijaga istirahat yang cukup jangan sampai sakit " Ujar jeonghan sembari membantu seungcheol memakaikan jaket.
"Iya sayang pasti itu, kamu jaga diri baik-baik ya, makan nya jangan lupa kamu istirahat ya sayang, wajah kamu pucet banget" Jawab seungcheol membuat jeonghan tersenyum.
"Apa mas minta mingyu wakilin aja ya, biar mas disini jagain ibu sama adek " Ucap seungcheol dan malah mendapatkan cubitan manis di pingangnya.
"Kewajiban kamu mas, inget janji yang udah kamu ucapin sama rakyat mas " Jawab jeonghan membuat seungcheol gemes sama istrinya dan memberikan kecupan manis di jidat istrinya.
"Izin bapak, kita sudah mau berangkat bapak " Ucap ajudan seungcheol.
Seungcheol yang mengangguk dan jeonghan mengantar sang suami ke depan pintu istana.
"Mas berangkat dulu ya sayang" Ucap seungcheol membuat jeonghan menganggukkan kepalanya.
"Adek ayah kerja dulu ya sayang, besok kita main lagi " Ucap seungcheol pada baby Aryan.
"Iyaa ayah, ayan semangat kerjanya" Jawab jeonghan meniru suara anak kecil.
Seungcheol yang gemes dengan kedua pilar kehidupannya tersebut dan berpamitan dengan kedua rumahnya tersebut dan masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS WAPRES(Minwo)
FanfictionMingyu yang menjabat sebagai Wakil Presiden yang sibuk atas amanat yang diberikan oleh sang kepala negara serta pilihan rakyat dalam menjaga negara ini, yang membuat dirinya sibuk dengan urusan negara yang tidak akan habis . Suatu ketika saat ia da...