PART 19

107 15 0
                                    

Renjun yang melihat wonwo yang masih menangis sambil memegang foto pernikahannya. Renjun yang menatap wonwo dengan sedih seakan ia mengerti dengan perasaan wonwo, ia yang melirik jam menunjukkan pukul 11.00 dan belum ada tanda-tanda kepulangan mas wapres dan hampir masuk jam makan siang.

Mingyu yang sampai di kediaman pada pukul 14.00,setelah ia melakukan sesi wawancara disaat ia baru sampai di gerbang istana. Mingyu yang masuk ke dalam rumah bersama dengan leo, hangyul yang langsung berjalan di samping mingyu sambil memberikan informasi mengenai rumor yang sedang hangat kepada mingyu dan bagaimana tanggapan oposisi mengenai rumornya.

"Ibuk dimana sekarang? " Tanya mingyu kepada hangyul.

"Ibu lagi di kamar bapak, daritadi ibu nangis terus " Jawab hangyul membuat mingyu sedih mendengar pujaan hatinya yang sedih.

Wonwo yang di dalam kamar masih menangis sudah berapa banyak tisu yang habis dan berserakan di dalam kamar. Mingyu yang masuk ke dalam kamar dengan pelan-pelan, wonwo yang melihat suaminya masuk ke dalam kamar ia langsung menghapus air matanya dan membuang mukanya.

"Adekk " Panggil mingyu sembari berjalan mendekati wonwo, mingyu yang sedih melihat wonwo menangis dan juga bayi mereka.

"Maafin mas sayang, ini salah paham sayang. Mas nggk ada hubungan sama perempuan itu, dia hanya teman mas waktu kuliah dulu sayang " Jelas mingyu dan ia berharap wonwo menoleh ke dirinya, mingyu yang berusaha mengenggam tangan wonwo dan langsung ditepis sama dirinya.

"Mas minta maaf sayang, mas akan beresin semuanya sayang. Mas disini hanya ada kamu sayang, jangan hukum mas seperti ini sayang, mas sayang sama kamu, mas cinta sama kamu dan juga bayi kita sayang, bayi kasihan liat ibunya sedih terus sayang " Ucap Mingyu yang berlutut di samping wonwo.

Wonwo mengusap perutnya, ia meminta maaf sama bayi nya karena ia belum makan daripagi tadi.

"Mas aku mau kita cerai " Ucap wonwo membuat mingyu kaget dan menatap wajah wonwo.

"Mas nggk mau sayang " Jawab mingyu

"Mas bakalan lakuin apapun, asalkan jangan cerai sayang. Mas nggk sanggup sayang " Ujar mingyu dengan air mata yang tengah berlinang.

Benar kata orang-orang, umur pernikahan yang masih seumur jagung selalu ada cobaan dan cara mengatasi nya bagi pasangan adalah seringnya komunikasi dan juga memiliki banyak waktu apalagi pasangan sedang mengandung itu bakalan jadi permasalahan yang rumit dan hanya ada dua cara buat pertahaninnya, berjuang atau usai.

"Sayang capek hari ini kan, makanya sayang ngomong nya ngelantur kan. Kita makan yuk sayang, sayang mau apa biar mas buatin atau mas beliin " Ucap mingyu mengalihkan topik sembari berdiri dan tersenyum ke arah wonwo.

Jujur di perasaannya, ia tidak mau mengucapkan kata cerai kepada suaminya. Selama pernikahan ia mencintai suaminya, ia ingin menghabiskan waktunya bersama mingyu dan hanya mingyu. Akan tetapi ego yang ia punya membuat dirinya ikut ditikam dengan perkataan yang ia lontarkan. Melihat mingyu berlutut di sampingnya sudah membuat dirinya tidak tega dan ucapan suaminya itu membuat dirinya sadar, betapa besar serta pengorbanan suaminya.

"Mas bisa pergi dari sini, aku nggk mau mas disini DILUAR APA ADA ORANG RENJUNN " Ucap wonwo sembari teriak, dan melihat ke arah pintu.

"Wonwo " Ucap leo yang masuk ke dalam kamar, wonwo yang terdiam akan kehadiran leo di depannya.

"Suruh mas mingyu keluar " Jawab wonwo, leo yang memberi kode kepada mingyu untuk keluar dari kamar.

Mingyu yang keluar dari kamar dan leo berjalan menghampiri wonwo, ia memeluk ADEK SAMBUNG nya tersebut.

MAS WAPRES(Minwo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang