PART 13

255 22 3
                                        

Hari ini adalah hari yang sangat menyibukkan bagi wonwo, karena agendanya pagi ini adalah melakukan wawancara dari televisi dan dilanjutkan dengan peringatan hari anak nasional yang acaranya di adakan di taman belakang istana.

Wonwo yang ditemani oleh sekretaris pribadinya bernama Renjun.

"Agenda ibu hari ini, sesi wawancara pada jam 08.00-09.00 habis itu ibu melaksanakan sese pemotretan untuk figura yang akan di pajang di kediaman ibu bersama bapak, setelah itu ibu mengadakan rapat dengan ibu presiden dan makan siang. Jam 14.00-17.00 acara hari anak nasional " Ujar renjun membuat wonwoo mengangguk.

Wonwoo yang telah melaksanakan sesi wawancara dan sekarang ia ada di ruang make up untuk melaksanakan foto bersama suaminya.

"Izin ibu, ada telfon dari ibu presiden " Ujar renjun sembari memberikan handphone kepada wonwoo.

"Assalamu'alaikum mbak, kenapa mbak? " Ujar renjun

"........ "

"Baik mbak, saya kesana sekarang " Jawab wonwoo dengan wajah panik.

Ia yang langsung mematikan telfonnya dan berdiri dari duduk sambil keluar dari ruangan tersebut menuju istana presiden.

Renjun yang mengikuti wonwoo dari belakang, ia khawatir terjadi apa- apa.

"Renjun kamu tunggu disini, dan jangan sampe ada yang masuk kecuali pak presiden " Ujar wonwo tegas membuat renjun menganggukkan kepalanya dan wonwoo masuk ke dalam kamar.

Saat ia masuk, ia melihat jeonghan yang terduduk di tepi kasur dengan keringat yang bercucuran, wonwo langsung menghampiri jeonghan.

"Mbak aku panggil dokter ya? " Tanya wonwoo panik membuat jeonghan menggelengkan kepalanya.

"K... Kamu d... disini... saja, m... mbak m.... minta... t... olongg " Ucap jeonghan terputus-putus, ia memberikan sebuah amplop berwarna cokelat.

"K... Kasihhh... S...ama...bapak....ya " Ucap jeonghan, wonwo yang menerima surat tersebut

"Mbak aku telfon bapak ya atau mas mingyu ya mbak " Ucap wonwoo

"Ja...ngan...ti....dak...u...sahh, ka...si...han " Jawab jeonghan sambil mengenggam tangan wonwoo.

"Mbak yang kuatt ya, aku telfon bapak dulu. Mbak jangan kayak giniii, aku yakin mbak pasti kuat. Bentar ya mbak aku telfon bapak dulu " Ucap wonwoo berlari keluar dan meminta handphone kepada renjun.

Wonwoo yang menelfon seungcheol tapi tidak diangkat dan begitu juga suaminya tidak bisa diangkat karena mereka berada di Jawa Tengah karena melihat proyek jalan tol.

Wonwoo yang mondar-mandir untuk menelfon suami beserta ajudannya tapi tidak ada yang mengangkat, wonwo yang melirik ke dalam kamar dan ia melihat jeonghan sudah tertidur di lantai

"Mbakkkkk" Teriak wonwo ia mengangkat kepala jeonghan dan berusaha membuat jeonghan bangun, renjun yang melihat kejadian tersebut hanya diam.

"Buk sa....ya panggil ambulance " Ucap renjun dan berlari keluar dari ruangan tersebut.

Mingyu yang melihat handphone dan ada beberapa panggilan tak terjawab dari istrinya, ia yang duduk di kursi tempat ia beristirahat. Hangyul yang berjalan menghampiri mingyu dengan

"Pak " Panggil hangyul dengan mata yang berlinang

"Kenapa gyul? Lu nangis kenapa? " Tanya mingyu heran melihat sekretaris nya seperti mau menangis.

"Ibu presiden pak.. Ibu presiden udah meninggal pak " Jawab hangyul membuat mingyu berdri dan memegang kedua bahu hangyul

"Kamu jangan bohong sama saya, gosip darimana? " Tanya mingyu dengan ekspresi wajah marah.

MAS WAPRES (MINWO) (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang