pertemuan tak terduga

337 14 0
                                    

Baskara Darma Mahendra, seorang duda dengan empat anak laki-laki remaja yaitu Arga  Anak sulung yang kini duduk dibangku sma kelas 12, Bumi dan Kala anak kembar yang kini duduk di kelas 11, dan dewa adalah Anak bungsu yang duduk di kelas 10.Hari Ini adalah kali pertama dia datang sendiri untuk mengambil rapor anak-anaknya.

Sejak kematian istrinya, tanggung jawab untuk mengurus mereka sepenuhnya ada di pundaknya. Meski sering disibukkan oleh pekerjaannya, kali ini dia ingin menunjukkan bahwa dia tetap hadir dalam kehidupan pendidikan anak-anaknya.

Baskara(dalam hatinya) ;
“Hufh.. Aku harus menjalankan kewajiban ini, walaupun berat, ini adalah pertama aku mengambil rapot anak anak” Sambil tarik nafas tak percaya bahwa dia memang harus menjadi ayah sekaligus ibu untuk anak anaknya setelah kepergian istri tercintanya.

Tiba disekolah; Baskara melihat Sekolah dipenuhi orang tua dan anak-anak yang bergerak ke sana ke mari. Baskara, yang sedikit canggung di lingkungan itu, berusaha mencari aula tempat pengambilan rapor berlangsung.

“dimana Aulanya?” sambil melihat arah yang sudah ditentukan.

Saat dia berjalan melewati bangunan yang sedang direnovasi, tiba-tiba terdengar suara benda logam bergoyang.

“Suara apa itu, sepertinya ada yang tidak beres dengan renovasi ruangan ini” batin Baskara.

Tanpa diduga, sebuah tiang besi yang dipakai untuk penyangga hampir jatuh tepat di atas seorang wanita yang berdiri di dekatnya. Wanita itu tidak sadar bahwa ada tiang penyangga  mau jatuh.

Baskara melihat ke atas tiang yang bergoyang sambil ngomong “Eh, ini mau jatuh, bahaya kalau kena orang”

Baskara melihat ada perempuan yang berdiri tepat di dekat tiang tersebut, dengan cepat baskara reflek  berlari mendekati wanita tersebut dan mendorongnya keluar dari bahaya.

Berlari sambil berteriak “buu!!, awas!!”

mendorong wanita tersebut hingga akhirnya..

“BRAK”
suara tiang jatuh.

Sayangnya nasib tak berpihak dengan Baskara, dalam proses menyelamatkan wanita itu, tiang besi tersebut jatuh tepat mengenai punggung Baskara.

Disisi lain wanita tersebut langsung panik dan merasa bersalah kepada baskara
“pak, Astaghfirullah, bangun pak! ”
teriaknya sambil menggoyangkan tubuh baskara dengan harapan baskara tidak pingsan.

Tapi Rasa sakit yang hebat langsung melumpuhkannya, dan sebelum dia sempat menyadari apa yang terjadi, pandangannya menjadi kabur dan akhirnya pingsan.

Orang tua murid serta seluruh guru yang ada di lingkungan sekolah tersebut juga langsung berkerumun, untuk melihat apa yang sedang terjadi karena mendengar suara benda jauh yang lumayan keras.

Dengan panik, Wanita tersebut langsung meminta orang disekitar untuk membantu membawa baskara ke uks Sekolah untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Di sana, Baskara masih belum sadar sepenuhnya, dan wanita tersebut menunggu dengan cemas, khawatir akan kondisinya.

“Ya ampun, Bagaimana kalau dia kenapa napa” Cemasnya wanita itu didekat Baskara sambil nangis

Tak lama kemudian Baskara sadar. 

POv Baskara; ketika Baskara akhirnya terbangun di ruang UKS, pandangannya masih sedikit buram. Di sana, dia melihat sosok wanita yang sedang berdiri di samping tempat tidurnya sambil menangis merasa bersalah sekaligus khawatir.

“Pak, maaf ada yang sakit nggak?” tanya Wanita tersebut cemas melihat kondisi baskara.

Sambil kesakitan, baskara menjawab dengan perlahan untuk memenangkan wanita tersebut

“sedikit rasa sakit, tapi nggak papa”
merintih kesakitan sambil bertanya ke wanita tersebut

“kamu sendiri bagaimana?, kamu nggak papa kan?” tanya Baskara

“saya nggak papa, makasih ya!, berkat kamu saya selamat, tapi kamu yang kena tiang itu” jawab wanita tersebut sambil sedikit menangis,

“sekali lagi aku minta maaf” ujar wanita tersebut.

Baskara lalu Tersenyum sambil merasakan rasa sakit dipundaknya, tapi baskara justru salah fokus dengan wanita tersebut yang masih menangis
Sambil merasakan sakit baskara nanya ke wanita tersebut

“kenapa menangis?, saya nggak apa-apa kok” tanya lembut sambil melihat wajah wanita tersebut.

“Saya merasa bersalah saja sama kamu, maaf ya, kamu jadi gini gara-gara saya” sambil memegang tangan baskara karena merasa khawatir.

Dengan kekhawatiran Wanita tersebut, baskara justru ketawa
“saya nggak papa kok, ga usah khawatir, yang penting kamu nggak papa kan?”

“kok malah ketawa sih, saya khawatir loh ini” jawabanya wanita tersebut sambil kesal.

“lagian kamu lucu, sampai nangisin saya sigala” sambil tersenyum senyum

“Ya saya khawatir lah, kamu tadi aja pingsan gara gara saya, apa ngga panik saya!” jawab nya sambil menggerutu

“Makasih ya, udah khawatir in saya” ujarnya sambil menggoda wanita tersebut

“Saya yang harusnya terima kasih” sambil kesal dengan baskara.

Saat memandang wajah wanita tersebut, baskara berbisik di hatinya
“cantik banget wanita ini, Ga sia sia aku selamatkan dia”
Sambil senyum senyum melihat Wanita tersebut.

Dengan keheranan wanita tersebut malah justru ga enak dilihat baskara seperti itu, lalu wanita itu menegur karena  merasa ngga nyaman.

“hey” Sambil menepuk tangannya “Kenapa begitu sih lihatnya” sambil keheranan

“Oh iya cantik” Reflek baskara

mengucapkan begitu yang membuat wanita tersebut justru marah.

“Oh jadi anda dari tadi ngebayangkan saya?, iya” sambil nada tinggi

“aa, enggak” gugup karena kepergok

“terus kenapa tadi bilang cantik” Tanyanya sambil marah

“ya emang cantik, kamu ga mau dibilang cantik?, lagian saya kan ga tau nama kamu” Jawabnya sambil gugup

“oh....., nama saya Rossa” sambil menyodorkan tangannya

“Namanya cantik kayak orangnya” ujar baskara sambil senyum.

“Saya Baskara” membalas jabatan Rossa.

Note: Rossa adalah Guru anak anak Baskara, Beliau mempunyai Anak gadis juga sepantaran Arga dan juga Bumi kala, bernama Serra dan Clara. Beliau adalah guru Tercantik di Sekolah tersebut, tak jarang beliau di goda oleh guru guru muda ataupun muridnya, tapi beliau juga single mom yang banyak diminati Laki laki buaya darat disekitar nya.

“Salam kenal Pak, Sekali saya minta maaf dan berterimakasih sudah selamat in saya” Ujar Rossa ke Baskara.

Senyum “terimakasih kembali” jawab Baskara

Tiba tiba Baskara ingat sesuatu kalau Dia belum ambil rapot anak anaknya.

“Eh” celetuk Baskara sambil kebingungan

“kenapa?” tanya Rossa

“saya lupa, saya harus ambil rapot anak-anak saya” sambil kepanikan.

“rapot?” tanya rossa.

Lihat Rossa “iya, aduh, udah telat ya?” Tanya ke Rossa.

“bapak tenang saja, bapak istirahat saja, biar saya yang ambil rapot anak bapak” tawar rossa

“emang nggak papa?” tanya baskara

“Ya gapapa dong, saya kan guru disini, anak kamu juga murid saya” jawab Rossa

Baskara: “Oh, boleh deh kalau ga ngerepotin kamu”

“baik pak, anaknya namanya siapa? Kelas berapa” tanya Rosa

“yang pertama nama nya Arga Darma Baskara Kelas 12 Ipa, Kala putra baskara dan Bumi putra baskara kelas 11 ipa, dan Sadewa Putra Baskara kelas 10 ipa juga” ujar Baskara sambil tersenyum

“ha? anak kamu 4” tanya Rosa sambil Melongo

“Iya kenapa?” Jawab dengan keheranan.

“Gapapa, oke saya ambilkan, sekalian saya panggil anak anak kamu yah” ucap rossa

“makasih ya” jawab Baskara ambil tersenyum.

Tak berselang lama Arga kala bumi dan juga dewa langsung menghampiri papanya, karena khawatir sesuatu terjadi sama papanya.

“pah”... panggil Arga sambil berlari kepanikan Sama dengan arga,
kala dan bumi juga serentak memanggil papanya. Dewa pun demikian.
“papa, papa kenapa? Ada yang sakit nggak?” tanya arga karena cemas.

“Gapapa” jawaban Baskara sangat tenang, karena dia ga mau anak anak mengkhawatirkan kondisinya.

“Syukurlah pah, lagian papa ngapain sih sampai ketimpa tiang” tanya Dewa

“gapapa, tadi papa Cuma refleks aja selamatin wanita yang mau ketimpa tiang, eh malah papa yang kena” Jawab Baskara dengan nada yang tanang.

“Lagian papa sih, Pakek ada acara selamat in cewek, kena papa kan” Ujar kala

“papa gapapa kok aman, lagian itu juga guru kalian” Jawab Baskara

“Guru?” Ujar Arga kala bumi dan dewa secara bersamaan.

“iya guru kalian, siapa namanya papa lupa, rossa kalau ga salah” Jawab Baskara.

“Oohhh, bu Rossa” Jawab Kala.
“tapi papa beneran gapapa nih?” Tanya bumi

“Iya bumi, papa gapapa kok”sambil tersenyum

Lalu Rossa kembali ke UKS untuk menyerhakan raport anak anak Baskara.

“Pak, ini rapor anak anak bapak, saya minta maaf sekali lagi, gara gara saya bapak jadi seperti iini ujarnya sambil cemas.

“makasih ya” sambil tersenyum.

Diruang uks Arga kala bumi dan juga dewa terlihat senyum senyum melihat papanya dekat dengan gurunya. Dan itu juga pertemuan pertama mereka. Meskipun situasinya tak mengenakkan, Rossa merasa sangat berterima kasih atas tindakan heroik Baskara yang menyelamatkannya.

Sejak saat itu, Baskara dan Rossa mulai berinteraksi lebih sering, meskipun awalnya hanya sebatas urusan sekolah dan kondisi Baskara setelah insiden tersebut. Namun, ada sesuatu dalam pertemuan itu yang perlahan membangun ikatan di antara mereka, meskipun Baskara masih belum siap membuka dirinya sepenuhnya karena trauma masa lalunya.



Antara CINTA & TRAUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang