Selamaat membacaa~
Jangan lupa voment 💞😋
Malamnya setelah tadi pagi berkegiatan panas hingga hampir sore, Ji-han dan Chenle bersiap untuk pergi ke bandara. Terbang menuju Korea.
"Sudah bersih? Sudah diobati? Minum vitamin?" Tanya Ji-han
"Sudaaaah semuaaa Kakak," jawab Chenle dengan semangat
"Okaaii let's goo kita berangkat,"
Dengan semangat, Ji-han dan Chenle berangkat menuju bandara dengan mobil yang dikendarai oleh supir taksi online.
Wkwk, iya mereka pake taksi online gaes soalnya mobil mereka ada di rumahnya yang dibogor:v
Tapi taksi online mahal lhohh ke bandara dari Bekasi, bisa sejuta ueue😭
Oke lanjut.
"Panggilan, kepada penumpang pesawat Air Lions dengan nomor penerbangan RA-271 tujuan Seoul, Korea Selatan agar segera masuk ke dalam pesawat dari pintu dua belas."
"Attention, call to passengers on Air Lions flight number RA-271 to Seoul, South Korea to immediately board the plane from gate twelve."
Ji-han tersenyum tipis, melihat Chenle yang masih memejamkan matanya sedari tadi saat menunggu pengumuman.
"Udah dipanggil, yuk! Nanti nama kamu kena sebut lagi kayak dulu, mau?"
Chenle yang masih mengingat ingat kejadian dulu malah bengong, yang mana ya?
"Hayuk!"
Dengan segera, Ji-han berdiri sambil menggenggam tangan Chenle dengan erat menuju pintu dua belas.
"Kakak? Aku mau tanya, maksud Baba waktu itu... Chen beneran disuruh nikah? Tapi kenapa?"
"Hm? Kamu belum tanya Baba langsung? Kamu tanya aja sendiri sama Baba, minta maaf sekalian ke Mami, kamu bentak Mami loh dek. Setelah Baba nyuruh kamu nikah, kamu pergi gitu aja, malah gak balik lagi buat ketemu Baba,"
"Kok gitu? Gak! Males! Lagian Baba pasti bakal jodohin aku tuh, aku gak mau, gak suka!" Pekik Chenle
"Adek... Kalo kakak yang ngomong, mau gak turutin? Kakak cuman minta kamu minta maaf sama Mami, dan tanya baik baik sama Baba soal pernikahan itu, ya?"
Perlahan melepaskan genggamannya, Chenle dengan pikiran yang jauh akan disana mulai melamun memikirkan apa kata sang kakak.
"Dah ke pesawat dulu, kalo dah sampe Korea kamu putusin buat ngobrol sama mereka atau engga. Baba ngabarin tadi subuh kalo mereka lagi di Korea pas kamu pergi ngambek itu,"
"Baba bahkan tau semua jadwal kamu, Chen. Kakak gak kasih tau apapun, Baba yang tau sendiri."
Semakin diam, Chenle menghembuskan nafas berat saat memikirkan sesuatu hal yang seharusnya ia tak pikirkan sepanjang perjalanan menuju Korea.
🐹🐬
"Mandi, makan terus minum obat baru istirahat, ntar siangan ada jadwal latihan, 7dream kumpul. Gak ada alasan buat kamu ngelak, Chen." Ucap Ji-han
"Ya,"
Jawaban singkat itu membuat Ji-han merasa bersalah pada adiknya itu.
Setelah sarapan selesai, Ji-han menarik lengan Chenle menuju halaman belakang rumah.
"Kak! Ngapain sih?!"
Ji-han tak menjawab, sesampainya dihalaman belakang rumah, Ji-han langsung melepaskan genggamannya.
"Kalo kamu diem terus dan gak mau ngomong sama Baba atau Mami, sini Kakak bantu aja biar kakak yang telepon mereka, kamu yang ngomong. Kakak gak mau dibilang gak becus rawat kamu karena kamu jadi anak durhaka, Chen. Nurut apa kata kakak kali ini, please?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak? || ZHONG CHENLE
Любовные романы"Kakak?!! Aku ga mau jauh-jauh dari kakak! Pokoknya aku mau sama kakak terus! Awas aja kalo kakak ninggalin aku" Huhh~ baru saja ditinggal beberapa menit ke kamar mandi, sudah ngambek aja si adek gemass. "Kakak gak ninggalin adek kok, kakak baru aja...