22. 💦

28 3 0
                                    

Happy reading~

Btw🔞🔞‼️




"Kamu sejak kapan pake kemeja satin terus kancingnya dibuka? Hm? Tadi dari rumah sakit enggak dibuka, sekarang sengaja?" Pertanyaan beruntun dari Ji-han membuat Chenle merasa tertantang

"Aku gerah ih! Tadi aku buka kancingnya pas di Insect Garden. Lagian emangnya kenapa?!" Pekik Chenle

"Ooh gitu?"

Suara Ji-han kali ini agak menyeramkan. Dengan mata tajamnya Ji-han melangkah memojokkan Chenle ke pantry dapur.

Mentok. Tak bisa bergerak.

"K-kakak?" Lirih Chenle sebelum bibirnya itu dilahap rakus oleh Ji-han

Dua kancing teratas yang terbuka hampir membuat dadanya itu terlihat. Bagaimana Ji-han tidak marah? Bahkan beberapa orang tadi memperhatikan Chenle dengan tatapan memangsanya.

Hanya punya Ji-han. Tak boleh disentuh siapapun.

Suara lenguhan Chenle terdengar tidak teratur saat Ji-han mulai mengelus payudaranya.

Ada yang aneh. Kenapa payudara Chenle bisa besar? Batin Ji-han.

Ji-han melepaskan ciumannya. Ia melihat Chenle yang masih mengambil nafas rakus.

"Kenapa?" Lirih Chenle

Ji-han hanya menggeleng lalu beranjak ke kamarnya.

Chenle yang melihat itu tentu mengejar sang kakak. Hei! Ia sudah berada diambang kenikmatan tadi! Aish kakak!

"Kakak?!"

Ji-han yang sedang di kamar mandi hanya berdehem, ia sedang berganti pakaiannya.

Cklek

"Kenapa?"

Malah nanya. Batin Chenle

Dengan muka datarnya, Chenle menghampiri Ji-han lalu melumat bibir Ji-han dengan tak sabaran. Ia ingin balas dendam kali ini!

Setelah lumatan itu terlepas, Chenle beranjak pergi ke kamarnya. Ji-han yang melihat itu terheran-heran. Hei! Ji-han tau adiknya itu sedang mode on karena kelakuan ia tadi!

Dengan segera, Ji-han menarik Chenle berakhir terjatuh di atas ranjang dengan posisi Chenle yang berada di atas Ji-han.

Mata mereka bertemu, terlihat dari wajahnya, adiknya itu sedang ngambek. Ji-han terkekeh geli saat melihatnya.

"Kenapa ketawa?!"

"Kamu lucu," katanya setelah berhenti tertawa
"Lagi on 'kan?" Ledek Ji-han

"Udah tau tapi kakak pergi! Gak suka!"

"Okey maaf sayang, kakak ganti baju dulu, gerah tadi,"

Selesai menjawab, Chenle menyosor bibirnya kembali melumat Ji-han dengan tak beratur.

"Hei pelan pelan aja Chen,"

Chenle tak menghiraukan ucapannya lalu Ji-han membalikkan tubuh sang adik, kini ia yang berada di atas Chenle.

Masih melumatnya dengan lembut, tangan Ji-han perlahan memasuki kemeja satin yang dipakai Chenle dengan keadaan kancing yang masih terbuka bagian atasnya.

Eungh!

Lenguh Chenle saat tangan Ji-han mulai memeras payudaranya dengan sesekali memilin putingnya.

Mata Ji-han sedari tadi tak ia pejamkan. Ia ingin melihat betapa seksinya Chenle.

Perlahan tangan Ji-han yang satunya membuka sisa kancing baju lalu menyibakkan kemeja sialan itu.

Kakak? || ZHONG CHENLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang