17.

14 3 0
                                    

Camat membaca~
- Chenle

"Mami pulang aja, biar kita yang temani Baba, pasti Mami capek 'kan?" Kata Chenle

"Enggak kok sayang, tadi Mami sudah pulang. Kalian aja yang pulang, gimana? Kalian 'kan baru sampai,"

Memang saat sampai di China, mereka berdua langsung ke rumah sakit tempat sang Baba dirawat.

"Sebentar lagi deh, masih kangen hehe," ucap Chenle

"Ya sudah,"

"Ling, sini nak," pinta Baba

"Eung? Kenapa Ba?" Tanya Ji-han a.k.a Ling

"Baca ini," pinta Baba sambil memberikan amplop pada Ling

Setelah mengambil amplop yang diberikan oleh sang Baba, Ling langsung membukanya dan membaca apa yang didalamnya.

Terkejut sampai membulatkan matanya, Ling langsung melihat ke arah Chenle yang penasaran apa isi suratnya.

"Baba? Ini beneran?! Tapi kenapa?" Cecar Ling

"Baba juga gak ngerti, tapi ditahun yang sama, Baba kehilangan putra Baba yang baru lahir. Baba gak tau dia hilang karena apa, tapi saat Baba lihat Chenle, Baba merasa tidak asing melihat wajahnya. Maaf Ling, bukan bermaksud untuk mengambil adikmu, tapi apa Baba bisa bicara dengan kedua orangtua mu?"

"Eumh okey, sebentar aku hubungi Mama,"

Ling masih kaget saat tau pernyataan bahwa sang adik yang sangat ia sayangi ternyata bukan adik kandungnya. Ia kecewa karena kedua orangtuanya, bukan pada Chenle yang notabenenya adik kesayangannya.

Setelah panggilan terangkat oleh sang Mama, Ling menjelaskan tujuan menelponnya setelah mengabarkan sang Mama bahwa ia sudah sampai di China.

"Halo? Dengan tuan Zhong?" Sapa sang Mama

"Iya, saya disini Nyonya,"
"Langsung ke tujuan awal, saya ingin bertanya. Apa benar bahwa Chenle anak kandungmu?" Tanya Baba to the point

Chenle yang mendengar itu sangat terkejut. Apa? Aku bukan anak kandung Mama dan Papa? Lalu aku anak siapa? Batin Chenle.

Melihat Chenle yang menunduk memikirkan apa yang diucapkan Baba, Ling langsung memeluk Chenle tanda bahwa ia tak akan melepaskan adiknya itu.

"Maksud anda apa tuan Zhong? Chenle itu anak saya!" Bentak Mama

Chenle kaget saat mendengar bentakan sang Mama, ia semakin mengeratkan pelukannya pada Ling yang kini setia memeluk Chenle.

"Tidak usah berbohong Nyonya, sebegitunya anda ingin mempunyai anak laki-laki sampai menculik putra saya?"

"Saya tidak menculik! Chenle anak kandung saya!" Elak Mama

Dengan posisi yang membingungkan ini, Ling langsung membawa Chenle keluar ruangan saat mendengar suara isakan dari sang adik.

"Sstt udah ya, kamu adiknya Kakak. Jangan nangis dong," bujuk Ji-han

"Aku bukan anak kandung Mama Papa? Terus aku anak siapa kak?" Tanya Chenle yang masih terisak

"Kamu anak Baba dan Mami, sayang." Ucap Ji-han lembut

"T-tapi gimana bisa?"

"Nanti kita dengar penjelasan dari Papa aja ya? Kakak bakal telepon Papa buat minta penjelasan. Okey?"

"Okey~"

Dengan hidung yang memerah, mata yang berair lalu isakan yang masih terdengar membuat Ji-han tak tega dengan kondisi adiknya saat ini.

Kakak? || ZHONG CHENLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang