20.

9 2 0
                                    

즐거운 독서~

Jangan lupa voment 💞🫂

Setelah ucapan permintaan maaf kala itu, Ji-han tidak jadi mencueki adiknya itu selama seminggu.

Bahkan sekarang Chenle sedang memeluk Ji-han dengan sangat erat seakan Ji-han akan pergi saat itu juga. Posesif!

"Lepas dulu ih dek! Kakak mau ke kamar mandi!"

"Aaaaa jangan kemana mana," rengek Chenle

"Ish cuman ke kamar mandi bentarr, kakak mau pipis,"

"Ih iya iya udah sana!" Usir Chenle

Setelah kembalinya Ji-han yang habis membuang air kecil, Chenle langsung memeluknya kembali.

"Nempel mulu ih kayak cicak!"

"Enak aja aku kayak cicak! Aku adeknya kakak yang paling manis, imut, tampan dan gentle begini jugakk!!"

"Diem cicak! Berisik banget!" Ledek Ji-han

Wkwkwk kayak cicak😆

"Btw kakak, buat kelanjutannya. Kakak gimana soal nikahan itu?"

"Kakak mah ikut kamu aja, kamu gimana?" Tanya Ji-han balik

"Padahal kali ini aku maunya kakak yang nentuin, gimananya kakak aku ikut aja,"

"Nanti aja liat, kakak masih kuliah. Pusing mikirin kerjaan, kuliah, kamu juga, sekarang ditambah nikah. Semesta lagi gak bolehin kakak istirahat bentar kayaknya," keluh Ji-han

"Ya udah, santai aja deh. Chen juga maunya berduaan sama kakak tanpa mikirin hubungan, kak Ana tetep kakaknya Chen kok tenang aja,"

Terkekeh mendengar ucapan Chenle, Ji-han langsung memeluk Chenle dengan erat.

"Makasii yaa udah mau jadi adek yang nurut sama kakak," ucapnya sambil mengelus punggung sempit Chenle

"Eung apapun kata kakak itu yang terbaik buat aku, gak ada ruginya aku nurutin apa kata kakak,"

Aigoo Chenle sangat menggemaskan saat ini... Batin Ji-han menjerit.

"Kamu dah makan tadi?" Tanya Ji-han

"Dahh kok tadi, enak makanannya,"

"Masakan kakak kapan sih gak enak? Pernah cobain makanan buatan kakak yang gak enak?" Cecar Ji-han

"Hehe enggak," cengir Chenle

"Oh oh kakak stoph jangan goda aku,"

Lah? Bocah ngapa?

"Apa sih dekk?😆😭"
"Kakak gak ngapa-ngapain kamu bocah,"

"Eoh? Enggak ya? Tadi kayaknya tangan kakak udah ngelus kaki aku. Kakak godain aku 'kan?"

"Lah emang kalo gitu artinya ngegodain ya?" Tanya Ji-han bingung dengan Chenle

"E-enggak sih tapi 'kan kakak tau sendiri kalo aku gelian," keluh Chenle

"Hahaha oke oke kakak diem, makanya punya kaki jangan mulus mulus banget, kalah mulus kaki kakak tau!"

"Yeuh itu mah kakak aja yang gak ngurusin, 'kan Chen mah rajin,"

"Iya deh si paling rajin, rajin banget sampe katanya mandi tuh satu kali sehari biar menghemat air,"

"Yak! 'Kan emang tujuannya menghemat air! Kakak tuh boros mandi dua kali bahkan kadang tiga kali sehari, emangnya abis main lumpur apa?!" Pekik Chenle

"Dih? Main lumpur, ya kali! Kalo lagi musim panas kayak gini aja kakak mandi sesering itu! Kamu tuh bau badan iyuh!"

"Hiiiih jadi selama ini kakak jauhin aku tuh karena aku bau badan?! Iyak?!"

Pertengkaran itu tak akan selesai jika tak ada yang mengalah bukan? Tapi Ji-han maupun Chenle tidak akan mengalah soal mandi!

Mandi tuh 2x sehari! Ya gak Thor? -Jihan

Ih! 1x sehari! Author kalo gak bela Lele, Lele kabur dari lapak author nih! -Chenle

Jadi aku harus pilih mana ya? Aku kan mandinya kadang 2x-3x sehari...  Terserah kalian aja lah capekk aku tuhh -Author




Berakhir mereka berdua dengan posisi berpelukan sambil rebahan dan menatap langit-langit kamar Ji-han.

"Kalo aku anak Baba dan Mami, berarti aku anak tunggal ya kak?" Gumam Chenle yang dapat didengar oleh Ji-han

"Seingat kakak, Baba punya satu anak laki-laki sebelum kamu deh,"

"Iyakah? Mirip sama aku enggak?" Tanya Chenle penasaran

Sambil menatap wajah Chenle dengan mengingat ingat bagaimana wajah putra pertama dari Baba nya itu.

"Kayaknya enggak, kalo kamu mau tau, coba tanya Baba aja sendiri. Kakak lupa mukanya," katanya yang masih menatap wajah Chenle dengan tatapan teduh

"Heum oke dehh," putus Chenle

Cup

Berakhir dengan Chenle yang mengecup bibir Ji-han sambil mengelus pipi Ji-han.

"Kayaknya gak salah kata Baba kalo aku beneran nikahnya sama kakak, aku gak tau perasaan pas aku cuma berdua sama kakak. Tapi rasanya nyaman, apalagi kalo dipeluk. Hmm rasanya gak mau lepas aja,"

Tunggu! Adiknya itu sedang menggodanya ya?!

Perlahan Ji-han merasakan hawa disekitarnya agak panas, oh tolong! Pipinya sudah merah bagaikan kepiting rebus!

"Ih merah," goda Chenle

"Ih resek deh! Udah ah kakak mau keluar, mau jalan sama ayang,"

"Oh?? Sejak kapan kakak punya ayang? Setiap menit aja sama aku terus kok,"

Udah dong Chenle! Kasian Ji-han pipinya makin merah ahahaha

"Diam!"

"Yahahaha gak punya ayang 'kan? Bohong 'kan sama Chen?! Mana bisa kakak punya ayang, yang diurus aja aku terus kok," dengan PD tingkat tingginya, Chenle berkata demikian!

Tapi emang bener sih ya gak?!

"Punya, ayangnya kakak tuh tingginya se-jidat kakak, rambutnya bule, matanya ilang kalo senyum, kalo ketawa atau teriak suaranya kayak tikus kejepit, punya ABS tapi gak keliatan banget, suka main basket, sekarang punya akun douyin, terus kalo salting senyum-senyum sendiri sampe muka sama lehernya merah. Iya gak ayang?" Goda Ji-han

Mampus kau Chenle kena ulti kakak sendiri!!

"Namanya siapa? Mana sini orangnya hah?!" Chenle mengelak supaya saltingnya gak keliatan banget wkwkw

"Nih orangnya yang jadi ayangnya kakak," goda Ji-han

Cup

🐹🐬

Awokawok kena ulti:v

Btw kalian pernah gak sih kayak Chenle yang digodain sama crush gitu? Wkwk lucu pasti

Make: 13102024
Update: 16102024
Pub: 21102024

Jangan lupa voment yaa🥰🫂
👇🏻
👇🏻

Kakak? || ZHONG CHENLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang