24. 🥺🥹

15 2 0
                                    

Selamat membaca~

Jangan lupa vote+comment🤓




Dua minggu kemudian Chenle dinyatakan sembuh. Ia sudah pulang ke rumah yang berada di Bogor. Rumahnya yang berada di Bekasi dijual oleh kedua orangtuanya saat Ji-han dan Chenle bekerja diluar negeri. Ah, ralat! Ji-han yang bekerja.

Chenle merasa sedikit asing dengan rumahnya yang disini. Ia lantas menuju kamar sang kakak yang berada dilantai dua. Jisung pernah berkata bahwa jika ia sudah sembuh, ia akan bertemu dengan sang kakak.

Cklek

Pintu kamar terbuka. Yang Chenle lihat kali ini kamarnya sangat rapih, wangi parfum sang kakak bahkan masih menempel.

Saat sedang mencari sang kakak, Chenle menemukan beberapa note yang berisi langkah-langkah untuk menemui kakaknya.

Note pertama berada di cermin meja rias sang kakak. Berisi: kakak sayang Chen. Coba buka lemari kakak.

Isi dari note tersebut membuat Chenle menyerngit heran. Ia lantas membuka lemari sang kakak.

Alangkah terkejutnya saat ia membuka lemari itu. Chenle menemukan sebuah kotak seukuran koper lantas mengambilnya.

Didalamnya berisi in-ear headphone, beserta microphone dan teman-temannya.

Chenle semakin terkejut saat melihat barang-barang itu. Tak lama ia menangis. Kakaknya pasti tau apa cita-citanya, makanya ia membelikan itu semua untuk sang adik.

Sembari terisak, ia menemukan note lain yang bertuliskan: kakak sayang Chen. Coba ambil barang yang di kolong kasur, sayang.

Dengan segera, Chenle menuju kolong kasur lalu mengambil satu-satunya barang yang berada disana. Koper miliknya yang ia pakai dulu saat ke China.

Saat membukanya, banyak seragam sekolah miliknya waktu di China. Pakaian hangat dan pakaian dingin. Alat tulisnya, mainannya bahkan ponsel milik sang kakak ada didalamnya.

Chenle bingung. Kenapa saat ia ingin bertemu kakaknya, ia malah mendapatkan hal yang tak ia inginkan. Ia hanya ingin bertemu sang kakak lalu memeluknya.

Ia ambil ponsel sang kakak, membukanya karena tidak dikunci. Saat terbuka, ia langsung melihat foto dimana ia kecelakaan waktu itu. Ia tak bersama sang kakak kala itu, karena sang kakak sedang bekerja lalu ia pergi bermain setelah pulang sekolah.

Dibalik foto tersebut, terdapat note lagi yang bertuliskan: kakak sayang Chen. Ke balkon ya, sayang?

Chenle menurutinya lagi. Ia menuju ke balkon atas perintah kakaknya yang tertulis pada note tersebut. Membuka pintu balkon dengan tangan yang masih menggenggam ponsel sang kakak.

Kali ini, ia melihat pot bunga yang didaunnya terdapat note lagi. :kakak sayang Chen. Kalau penasaran, ambil barangnya di bawah tanah. Oke sayang?

Kali ini ia heran, kenapa setiap notenya berisi kata kakak sayang Chen? Ia tau bahwa sang kakak menyayanginya tetapi.. sekarang ia merasa semakin aneh dengan sang kakak.

Dengan langkah penasaran, Chenle beranjak menuju pot bunga. Ia melihat sekelilingnya lalu menemukan sekop kecil, sepertinya ini sudah disiapkan.

Chenle mengambil sekop itu lalu meletakkan ponsel sang kakak, ia langsung membongkar tanah yang diatasnya terdapat bunga cantik.

Saat ia menemukan barangnya, lagi-lagi ia terkejut. Kotak beludru berwarna merah dilapisi plastik agar tak kotor.

Ia membuka plastik yang menghalangi kotak tersebut. Lalu membuka kotaknya. Terdapat sepasang cincin yang indah disana. Chenle memperhatikannya dengan seksama tak lama ia menyadari dibalik cincin tersebut, ada inisial nama dengan huruf L dan H. Inisial namanya dengan sang kakak.

Kakak? || ZHONG CHENLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang