"Jo, gue pengen cerita deh..."
Jazzki dan Joanna hanya berdua di ruang kamar rumah sakit. Tadi sebelum Jazzki selesai check-up, Joanna ditemani Suster karena Joanna benar-benar sendiri di dalam kamar. Elvi dan Yohan tidak ada, Joanna pun tidak tau kemana perginya mereka.
Alhasil setelah Jazzki kembali, Suster pun menitipkan Joanna kepada Jazzki dan tidak lupa menyuruh Jazzki untuk langsung menekan tombol darurat apabila terjadi sesuatu.
"Cerita aja," jawab Joanna menanggapi percakapan Jazzki.
Dokter bilang Jo nggak boleh banyak pikiran saat ini, ntar kalau gue cerita ... dia malah kepikiran lagi...
"Nggak jadi deh," pungkas Jazzki mengurungkan niatnya untuk memberitahu Joanna tentang apa yang ia lihat kemarin.
"Gimana sih lo," dengkus Joanna kesal. Ia sudah penasaran lantaran wajah Jazzki nampak gelisah seolah sedang memikirkan sesuatu.
"Gue cerita besok aja kalau lo udah sembuh," ujar Jazzki.
"Kenapa harus nunggu gue sembuh?"
"Nggak papa, ntar lo gue omongin malah nething," kata Jazzki.
"Lo udah bikin gue jadi penasaran, buruan deh cerita," titah Joanna penasaran.
"Gue bilang besok ya besok, ngeyel lu..."
Joanna memutar bola matanya malas. Jazzki memang seperti itu, jika bercerita selalu setengah-setengah.
"Daripada gabut mending kita nonton film," ajak Jazzki kemudian mengalihkan perhatian. Ia meraup ponselnya yang terletak di atas nakas.
Joanna menggeser tubuhnya ketika Jazzki ikut naik ke atas ranjang. Joanna mengernyit melihat tingkah Jazzki yang petakilan. Sudah tau kakinya sakit, tapi anak itu nekat naik. Joanna ingin membantu tetapi tangan kirinya terikat dengan selang infus.
"Udah lo diem aja," ujar Jazzki berusaha menaikkan kakinya sendiri.
Setelah kedua kakinya berhasil naik, ia menghela nafas lega. Beruntung tubuh Joanna kurus, sehingga satu kasur muat untuk digunakan dua orang, mungkin Joanna sedikit kesempitan tapi tenang, anak itu tidak akan protes kok.
"Lo mau nonton film apa?"
"Terserah," jawab Joanna datar.
"Suster ngesot?"
"Gila lo, lagi di rumah sakit berdua anjir," maki Joanna tidak habis pikir.
"Apa ya..." pikir Jazzki sambil terus menggulir layar ponselnya dalam kondisi miring.
"Eh kalau horor, ntar ada jumpcare nya bahaya nggak ya buat lo," Jazzki menoleh menatap wajah Joanna.
Joanna mengangkat bahunya acuh. "Lo yang tanggung jawab."
"Yaudah kalau gitu kita nonton porno aja," beo Jazzki yang langsung mendapat toyoran di kepalanya.
"Mesum! Inget, zina mata!"
"Ya terus film apa anjay!" ujar Jazzki sambil terus menggulir berbagai judul film yang tersedia di dalam sebuah aplikasi.
"Awas ada adegan dewasa!" Jazzki dengan cekatan langsung menutupi mata Joanna menggunakan satu tangannya ketika tidak sengaja melihat trailer sebuah film dengan pakaian terbuka. Jazzki tidak rela ketika mata suci Joanna harus ternodai gara-gara video tersebut.
"Gitu mau ngajak nonton plus-plus," cecar Joanna menepis tangan Jazzki begitu video 18+ tadi sudah lewat.
"Gue cuman bercanda, yakali mau ngajak adek gue yang polos ini buat nonton begituan. Jangan ya dek ya..." Jazzki mengusap usap kepala Joanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAZZKI & JOANNA
Подростковая литератураSi Kembar yang satu ini berbeda. Cerita ini menceritakan tentang dua cowok kembar bernama Jazzki dan Joanna. Dari segi fisik mereka berdua memang serupa, tapi apakah sifat mereka serupa pula? Jangan ditanya. Mending langsung baca aja!