Jazzki masih belum terbiasa berjalan menggunakan kruk. Selain karena sulit dan perlu membutuhkan keseimbangan ekstra, kaki Jazzki terasa luar biasa nyeri jika tidak sengaja bersentuhan dengan lantai.
Beruntungnya ada Joanna yang mendampinginya. Joanna selalu siap kala Jazzki membutuhkan bantuannya. Joanna memegangi pundak Jazzki sampai anak itu terlihat seimbang berjalan menggunakan kruk. Joanna tidak memberikan jarak yang terlalu jauh supaya memudahkan dirinya untuk menggapai tubuh Jazzki apabila anak itu oleng.
Gue keterlaluan nggak ya udah bentak Jo tadi pagi..
Jazzki berjalan sambil melamun
"Jo!" sebelum Jazzki memekik Joanna sudah lebih dulu menahan pundaknya. Demi apapun lantai rumah sakit terasa licin, Jazzki yang berjalan dengan satu kaki terasa hampir terpeleset melulu.
"Nggak usah buru-buru..." ujar Joanna.
"Untung ada lo," Jazzki menghela nafas lega berpegang erat pada pundak Joanna.
"Tenang aja gue jagain dari samping," balas Joanna. Jazzki mengulas senyum tipis menatap wajah Joanna yang nampak tulus mendampinginya sedari tadi.
"Jo," panggil Jazzki.
Joanna tengah memeriksa ketahanan kruk yang dipakai Jazzki. Namun ia tetap menolehkan kepala sekilas mendengar Jazzki memanggilnya.
"Sorry ya kalau tadi pagi gue ngeselin," ujar Jazzki tiba-tiba.
"Hmmm..." dehem Joanna mengiyakan.
Jazzki mengalungkan tangannya pada pundak Joanna, membiarkan satu kruknya diperiksa oleh Joanna dengan lebih leluasa.
"Kok bahannya kayak nggak aman ya?" beo Joanna menghentak-hentakkan kruk itu ke lantai.
"Jo, gue sering bikin lo kesel. Tapi gue minta lo jangan pernah bosen buat maafin gue ya?" cicit Jazzki.
Mata Jazzki sejajar dengan mata Joanna, sehingga Joanna dapat melihat sorot mata Jazzki yang masih sama dengan Jazzki yang ia kenal sejak kecil.
"Lo emang nyebelin tapi lo tetep saudara gue yang paling baik," Joanna merangkul pundak Jazzki.
●●●
Malam itu setelah Yohan dan Elvi pulang kerja, mereka segera mengurus administrasi kepulangan putra mereka. Mulai hari ini Jazzki sudah boleh keluar dari bangsal rumah sakit dan tentunya harus beristirahat total selama beberapa hari ke depan.
Jazzki sudah kembali ceria. Sedari kecil Jazzki memang dikenal sebagai sosok yang aktif dan ceria. Jazzki yang membuat suasana rumah menjadi ramai. Oleh karena itu Jazzki juga sangat disayang oleh Elvi dan Yohan. Sebagai orang tua sebenarnya mereka menyayangi putra-putranya. Namun karena perbedaan Jazzki dengan Joanna yang begitu mencolok dari segi akademik dan lainnya, Joanna sering dibanding-bandingkan dengan Jazzki berharap Joanna dapat termotivasi untuk mengikuti jejak saudaranya itu.
"Jo, kamu kan katanya mau tanggung jawab. Jadi ... kamu tidur di kamar lantai bawah ya bareng Jazz," ujar Elvi tidak mengizinkan Jazzki tidur di kamar biasanya.
"Yaudah deh..." jawab Joanna sambil menggaruk belakang rambutnya yang tidak terasa gatal.
Kamar yang terletak di lantai bawah tidak ada yang menempati. Satu kamar terdapat dua kasur dengan ranjang terpisah.
"Kenapa nggak tidur di tempat biasa? Kan ada Jo, tinggal gendong aku aja. Ya kan dek?" protes Jazzki. Sedikit ngeri tidur di kamar lantai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAZZKI & JOANNA
TeenfikceSi Kembar yang satu ini berbeda. Cerita ini menceritakan tentang dua cowok kembar bernama Jazzki dan Joanna. Dari segi fisik mereka berdua memang serupa, tapi apakah sifat mereka serupa pula? Jangan ditanya. Mending langsung baca aja!