Jaemin menatap bingung kearah pemuda di depannya, senyum manis pemuda itu terlihat sejak tadi.Senyum itu tampak aneh, seperti senyum yang di paksakan.
"Kylo akan bekerja disini." Ucap Jeno, menjawab pertanyaan Jaemin yang tampak bingung.
"Bekerja disini?" Ulang Jaemin, Jeno mengangguk.
Jaemin mengangguk, pria manis itu kemudian mengajak Jeno berlalu dari hadapan Kylo setelah pria tampan itu memberitahu Kylo jika bisa bekerja mulai hari ini.
Senyum yang Kylo kembangkan perlahan luntur, di ganti dengan berdesih sinis dengan tangan terkepal kuat.
Jaemin benar-benar sombong sekali, mentang-mentang sudah menikah dengan Jeno si juragan sawah itu.
"Lihat saja, tak lama setelah ini aku yang akan menggantikan posisi mu." Kylo tersenyum lagi, sebelum tepukan di pundak membuat pemuda itu tersadar.
"Kamu bisa mulai bekerja, dengan membersihkan dapur." Kata wanita paruh baya itu, Kylo memutar bola matanya malas.
"Ibu aja sendiri, kenapa suruh suruh aku. aku mau istirahat aja." Balas Kylo setelah itu berlalu menuju kamar khusus untuk pekerja beristirahat di rumah ini.
Wanita paruh baya itu menggelengkan kepala melihatnya.
"Untuk beberapa hari." Bisik Jeno tepat di telinga Jaemin, pria tampan itu memeluk Jaemin dari belakang.
Jaemin mengusap tangan Jeno yang melingkar di pinggangnya.
"Untuk beberapa hari atau untuk hari ini saja?" bisik Jaemin, pria tampan itu mengecup leher Jeno.
Jeno terkekeh mendengarnya, semakin mempererat pelukannya pada Jaemin.
"Kita lihat saja, sampai kapan dia bertahan untuk bekerja disini." Jeno mengangguk.
Mengecup leher dan turun ke bahu Jaemin, membuat pria manis itu mendongakkan kepalanya sebelum pandangannya menatap ke bawah balkon.
Disana, ada Kylo yang menatap mereka sejak tadi. Baik Jaemin maupun Jeno, keduanya sadar akan itu.
"Di hari pertamanya bekerja saja, dia seenaknya dan tidak bekerja." Kata Jeno, Jaemin mengangguk dengan senyum.
"Orang sepertinya, tidak akan sudi berada di dapur apalagi di perintahkan orang lain." Balas Jaemin, memandang lurus kearah depan.
"Hanya karena ingin bersama denganmu, dia melakukan hal murahan yang sudah jelas arahnya kemana." Lanjut Jaemin.
"Sama seperti mu?" Jaemin berdecak dan memukul tangan Jeno, membuat pria tampan itu terkekeh.
"Meski trik murahan, tapi aku berhasil melakukannya. ya meski mas sudah tau, setidaknya mas menerima dengan senang hati 'kan? tidak menolak, bahkan berusaha untuk dekat dengan Nana." Ucap Jaemin membuat Jeno kembali terkekeh, pria tampan itu membalikkan tubuh Jaemin dan mengecup pipi yang terlihat lucu itu beberapa kali membuat sang empu tertawa geli.
"Mas Jeno!" Kesal Jaemin karena tidak bisa mendorong tubuh yang lebih tua itu menjauh.
"Nana sangat menggemaskan."
"Nana tau."
Sementara Kylo yang berada tak jauh dari balkon kamar sepasang pasusu itu menatap kesal sebelum berjalan menuju tempat istirahat dengan menggerutu sepanjang jalan.
...
Suara ketukan pintu membuat Jeno menghela nafas sementara Jaemin bernafas lega, meski terlihat terengah-engah di bawah Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
mas jeno | nomin
FanfictionJeno membayar semua hutang keluarga Jaemin, tapi dengan syarat pria manis itu harus menikah dengannya.