21

32 3 1
                                    

Jangan lupa vote and komen.

•••

Askara semakin memeluk erat Deon, dirinya bahkan sampai ngeblush karna malu atas apa yang ia lakukan ini.

Dia lalu mengigit leher Deon membuat pemuda itu sedikit terganggu, namun tidak sampai bangun. Tak lama, Askara merasakan tangan yang melingkar di pinggangnya. Dan ternyata itu tangan Gara, Askara sedikit tersentak kaget di kala Gara memeluknya.

Bagaimana aku pergi. ’ Batinnya pasrah, ingin membalikan badan saja sangat susah baginya.

Karna itu Askara memilih memejamkan matanya lalu kembali ke alam mimpi sembari di peluk erat oleh keduanya.

Di saat ia kembali membuka mata, dia menatap Deon dan Gara saling memukul menggunakan bantal sampai membuat Askara kebingungan.

“ Kenapa ini?! ” Ucapnya kaget.

Keduanya lalu langsung menatap Askara yang terbangun, duduk di atas ranjang dengan kagetnya.

Gara yang melihat itu langsung mendekati Askara, memasang wajah memelas kepada pemuda manis itu.

“ Sayang, kamu tu sebenernya suka gak sih sama aku? ” Ujar Gara, Askara bingung mendengarnya. Gara nampak begutu kecewa di tambah sedih, raut wajah Gara sangat membuat Askara terguncang dengan kekagetan.

“ Kok kak Gara nanya kek gitu? ” Ucap Askara, ia menangkup kedua pipi Gara yang memeluk nya erat.

“ Hiks... ” Isakan tangis dari Gara mulai terdengar.

“ Kak? Kok kak Gara nangis sih, kenapa lagi? Ini juga kenapa, Deon. ” Askara memandang Deon yang hanya tersenyum bangga.

“ Gak tau, tanya aja tu sih ketos. ” Balas Deon.

“ Hiks... K-kok, di l-leher Deon ada cupang? Ya-yang ngasih pasti bukan k-kamu kan? ” Tanya Gara, matanya mulai berbinar dan berkaca-kaca.

‘ Astaga, apa sampai merah? ’ Batinnya, mata Askara lalu menatap leher Deon. Benar-benar ada tanda cupang yang ia buat, dia mengusap wajahnya lalu memandang Gara.

“ Maaf kak, gak sengaja. ” Ucapnya, seketika mata Gara yang berkaca-kaca itu berubah jadi mata yang di banjiri air mata.

“ Hiks... Kamu kok g-gitu sih sayang, kamu gak cinta lagi sama aku? ”

“ E-enggak gitu kak—”

“ Iya, Kara gue gak cinta sama lo. Pergi lo, balik ke rumah megah lo itu. ” Balas Deon, Gara dengan kesal memandang Deon. Lalu berdiri di depan Deon yang terlihat wajah tengil nya.

“ Maksud lo? Aska gak cintanya sama lo gitu? ”

“ Hah? Gue bilang Kara gak cinta nya sama lo, bukan gue. ”

“ apa-apa? Aska gak cinta sama lo, ohh kalau itu gue udah tau. ”

Askara menghelan nafas nya saat kedua kekasihnya ini mulai adu cekcok bagaikan wanita.

Bughh.

” KAK GARA DEON! ” Askara mulai panik, keduanya mulai saling tonjok menonjok. Dio berusaha menghentikan keduanya, tapi cowok kalau sudah di butakan amarah mau bagaimana lagi?

” STOP! ” Teriak Askara, tapi keduanya masih saja tidak memberhentikan apa yang mereka perbuat.

Askara mulai menangis, dirinya kembali berjongkok dan menutup kedua telinganya saat teriakan Gara dan Deon mulai memenuhi ruangan.

Dirinya menangis sesegunan, lagi-lagi Gara dan Deon bersikap egois dan tidak memikirkan dirinya.

” stop... Hiks, berhenti. ” Askara terus menutup rapat telinga dan matanya, menangis berusaha tidak mendengarkan keributan.

AskarakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang