12

55 1 0
                                    

Sedikit unsur 18+

•••

‘ Kek nya gak bisa ngebujuk kak Gara selain mau memenuhi permintaanya deh... ’ Pasrahnya, Askara berfikir keras mengingat wajah memelasnya Gara yang minta itu sedikit menggoyahkan pendirianya.

“ Gimana mulainya yah? ” Askara lalu mengambil Hp nya lalu mencari di google bagaimana cara membujuk kekasih, mata Askara membulat melihat apa yang harus ia lakukan.

‘ Hah? Ini? Harus ini? ’ Kagetnya bukan main melihat rekomen dari google, dia menatap lemari pakaiannya dan membayangkan dirinya sendiri.

“ Emang kak Gara mau liat nya? Bukannya bakal kek orang ngamen dah? ”

Askara hanya bisa pasrah, mau tidak mau dia harus menjalani seperti apa yang dia lihat di google. Dia mengambil pakainannya memeriksa apakah ada sesuai kriteria yang google maksud.

“ Gak ada bando kucing, gak papa lah yahh. Lagian aku manusia bukan hewan, kalo pakian Maid aku gak ada. Jadi, kek nya pakai baju kemeja putih aja deh. ” Ujar nya polos, Askara tak tau fungsi kenapa dia harus memakai pakaian ini. Namun dia hanya bisa mau, karna apa yang dia lihat di google cara itu mampu hingga mencapai 100%.

Beberapa menit Askara selesai memakai pakaiannya, dia bercermin menatap dirinya.

“ Gak ada celana pendek ampek ketutup baju, gimana yah? ”

’ Pakek apa? Celana dalam doang? Gak-gak, ya kali cuma pakek itu. ’

Askara tak sengaja memandang ke kolam renang, dia memandang dengan licik nya.

‘ Boleh juga tuh. ’ Ujar nya tersenyum usil dan berlari ke kolam renang dengan baju yang sudah di ganti duluan.

Tak selang beberapa menit Askara berlari lagi ke kamarnya dan memakai semua perlengkapan yang sudah ia siapkan, dia tersenyum miring dengan bangganya menatap dirinya di cermin.

“ Tuh kan bisa kalo pakek ini. ” Ujarnya, Askara lalu berjalan diam-diam menuju kamar Gara.

Ceklek.

“ Kak Gara! ” Gara tersentak kaget sampai dia terjatuh dari atas ranjang, baru saja pemuda itu hendak tidur namun terkejut karna adanya Askara yang tiba-tiba membuka pintu dan berteriak seperti itu.

“ Aska kenapa? ” Herannya, Askara lalu masuk dengan pakaiannya. Gara membulatkan matanya melihat Askara.

“ Ngapain pakek kek gituan? ” Tanya Gara yang mulai berdiri dari jatuhnya, dia memandang Askara yang memakai kemeja putih yang panjangnya cuma setengah paha. Askara nampak begitu bangga dengan dirinya, ntah apa yang ia banggakan.

“ Karna aku ingin membujuk kak Gara, jadi nya aku pakek ini– ”

“ Dengan alasan? ”

“ Gak ada alasan sih, tapi— ”

“ Kalo gak mau ya gak mau aja, gak usah di paksa. ”

“ Ntar kak Gara masih ngamebek gimana? ”

“ Ya lo bisa bujuk nya pakek cara lain, gak usah ngeyel. Pergi ke kamar lo sekarang, jan ngebantah. ”

“ Kak, aku mau kok. ”

Gara terdiam sebentar mendengarnya, dia memandang Askara yang nampak begitu yakin dan nekat.

“ Yakin nih? ”

Askara mengangguk dengan yakin, Gara menghembuskan nafas pasrah dan menatap Askara.

“ Beneran? ”

“ Ya beneran ini, mangkanya sekarang aku pakek ini. ”

AskarakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang