CHAPTER 42 | Terluka

557 117 30
                                    

LILYN: Never Let Me Go

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LILYN: Never Let Me Go

CHAPTER 42 | Terluka

Song: Mahalini - Sial

Suara langkah sepatu Doc Martens yang keras dan tegas menggema di sepanjang lantai, menciptakan ritme yang memecah kesunyian rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara langkah sepatu Doc Martens yang keras dan tegas menggema di sepanjang lantai, menciptakan ritme yang memecah kesunyian rumah. Setiap derapnya membawa aura yang sulit diabaikan, seolah-olah sang pemilik langkah itu membawa keceriaan dan energi yang menular ke setiap sudut ruangan yang dilalui. Gadis itu adalah Lily, sosok yang selalu memancarkan keceriaan seperti musim semi yang abadi. Rambutnya yang tergerai berkilauan diterpa sinar matahari yang menyelinap dari jendela besar di ruang tamu. Wajahnya tampak berseri, seolah hari ini dipenuhi dengan keindahan yang hanya ia sendiri yang bisa merasakannya.

Di tangannya, ia membawa seikat besar bunga lili segar-bunga kesayangannya yang baru saja ia petik dari kebun belakang rumah. Setiap kelopaknya tampak sempurna, seakan bunga-bunga itu disiapkan khusus untuk hari yang spesial. Warna putih bersih lili-lili itu kontras dengan hijaunya dedaunan yang melengkapi kecantikan alami mereka. Aroma segarnya sudah mulai tercium, menguar lembut, membawa ketenangan pada ruangan sebelum Lily sempat meletakkannya.

Setibanya di ruang tamu, Lily bergerak dengan anggun, membawa bunga-bunganya dengan penuh perhatian, seolah-olah setiap kelopak lili memiliki cerita yang ingin ia sampaikan. Ia menaruh bunga-bunga itu dengan hati-hati ke dalam vas kristal yang sudah disiapkannya di meja. Setiap gerakannya penuh kelembutan dan kesabaran, bagaikan seorang pelukis yang tengah merapikan detail akhir dari sebuah mahakarya. Sesekali, Lily mendekatkan wajahnya ke kelopak bunga, menghirup aroma lembut yang seakan membawa ketenangan jiwa. Ruangan itu perlahan berubah, tidak lagi hanya sebuah tempat biasa, melainkan ruang yang dipenuhi dengan aura damai dan keindahan alami. Di setiap tarikan napas, ada rasa syukur dan kehangatan yang menenangkan hati.

Bagi Lily, bunga lili ini bukan sekadar dekorasi semata. Merawat bunga-bunga ini adalah cara baginya untuk berhubungan dengan alam, merasakan kehidupan yang tumbuh di sekitarnya. Di setiap tangkai yang ia petik dengan hati-hati, di setiap kelopak yang ia amati dengan penuh perhatian, Lily menemukan kebahagiaan yang tak bisa ditukar dengan apa pun. Baginya, bunga-bunga ini membawa cerita-tentang kehidupan yang penuh kesabaran, tentang kecantikan yang muncul perlahan tapi pasti, dan tentang keajaiban kecil yang bisa ditemukan di tengah kesibukan dunia. Setiap bunga lili yang ia rawat seolah berbicara padanya, menghadirkan perasaan damai yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang mencintai alam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LILYN: Never Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang