[17+]
LILYN: Never Let Me Go By Charcaaa | Tentang kisah percintaan pasangan remaja LILYN alias Lily dan Delynn yang kadang romantis kadang juga berantem, ada suka dan ada dukanya juga. Meski sering bertengkar dan punya sifat bertolak belakang, tapi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LILYN: Never Let Me Go
CHAPTER 26 | Lily: Aku Capek, Del
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keesokan paginya, suasana di rumah Lily dipenuhi dengan kesibukan yang berbeda di setiap sudutnya. Di dapur, Lily sibuk bersama seorang pelayan, mempersiapkan sarapan dengan cekatan. Aroma tumis sosis sayur dan telur dadar keju saus tomat yang baru dimasak menguar ke seluruh rumah, menciptakan suasana hangat dan menggugah selera. Di kamar Lily, Delynn sedang bersiap-siap memakai seragam sekolah. Suara gemerincing peralatan masak dari dapur terdengar samar-samar, sementara sinar matahari pagi menerobos masuk melalui jendela, memberikan cahaya alami yang menyenangkan.
Saat Lily sibuk memasak, Delynn tiba-tiba berteriak dari dalam kamar, "Sayang, kamu di mana?"
"Aku di dapur Del, lagi masak," jawab Lily ikut berteriak sambil tangannya memegang spatula, dan dengan cekatan terus mengorak-arik makanan di wajan.
"Ke sini! Aku perlu bantuan kamu," kata Delynn dengan nada mendesak.
"Sayang, buruan aku butuh bantuan kamu!" ulang Delynn lagi.
Lily menghela napas di tengah kesibukannya memasak ketika tiba-tiba saja Delynn memanggilnya. Sementara itu, pelayan yang sedang memasak bersamanya tersenyum simpul. "Nona Lily, sebaiknya Nona ke atas saja. Nona Delynn sedang sangat membutuhkan Anda, biar di sini saya yang memasak," ucapnya dengan dengan ramah.
Lily tersenyum dan mengangguk, memberikan spatula kepada pelayan tersebut. "Terima kasih. Kalau begitu, Lily mau ke atas dulu," jawabnya sambil cepat-cepat melepas apron dan bergegas menuju kamar.
Sesampainya di kamar, Lily menemukan Delynn yang sedang berjuang dengan dasi seragamnya. Delynn tampak bingung, berkali-kali mencoba mengikat dasi namun selalu gagal.
"Kenapa, Delynn?" tanya Lily sambil tersenyum, sedikit merasa lucu melihat Delynn yang tampak kebingungan.
Delynn mendekat dan meraih tangan Lily. "Sayang... aku butuh bantuan kamu untuk mengikat dan merapikan dasi ini. Bisa kamu bantuin? Dari tadi aku udah coba berkali-kali tapi bentukan dasinya enggak bener. Aku enggak bisa melakukannya sendiri dengan benar."