Setelah hari yang mengejutkan di sekolah Tirta, nampaknya wujud elang yang berubah kini sudah tersebar luas, bahkan banyak dari mereka yang penasaran hingga berbondong bondong melihat elang secara langsung.
Elang diam, sedari awal ia tau kalau akhirannya akan seperti ini. Sangat klasik, dan sayangnya elang suka hal klasik seperti ini, membayangkan mereka yang dulu menghinanya berbalik memujinya seolah itu menjadi salah satu penindasan yang paling elang sukai.
Hanya dengan melakukan hal kecil, elang dapat dengan leluasa menginjak harga diri mereka tanpa mengotori tangannya, katakanlah bahwa dirinya jahat. Karna memang sedari awal elang memang jahat, dirinya bukan orang naif yang dapat dengan mudahnya memaafkan seseorang yang telah menyakitinya.
Elang yang tak menghiraukan mereka sama sekali pun mulai berjalan menuju kantin karena bell istirahat yang sudah berbunyi beberapa waktu yang lalu.
Elang segera mencari tempat yang pas, lalu duduk dan mulai memakan bekalnya yang di siapkan oleh kiano tadi pagi.
*Cklak
Suara kotak makan yang nyaring itu mulai mengeluarkan bau sedap yang membuat cacing di perut elang bergoyang.
Huft, hari ini elang memakan masakan enak itu sendirian karena kiano yang harus mendapat pelajaran tambahan untuk persiapan olimpiadenya. Elang tak melarang karena memang itu demi kebaikan kiano, maka dari itu elang tak mau menjadi egois untuk orang terkasihnya
"Its okay kiano, hari ini aku bakal gantiin kamu makan masakan yang harusnya kita makan berdua" ucap Elang yang mulai menyendokkan nasi goreng itu ke dalam mulutnya
*Nyam
*Nyam
Elang menikmati setiap kunyahan nasi goreng yang terasa asin dan gurih sangat pas di lidahnya tanpa menghiraukan mereka yang tampak penasaran dengan apa yang elang makan.
Hingga saat tinggal beberapa suapan lagi bekal itu habis, seseorang yang elang kenal mulai menyapanya dengan riang
"ELANGGG" teriak orang itu yang mengalihkan atensi mereka semua yang ada disana
Elang yang melihat itupun sontak melirik gema sembari terus memakan bekal buatan (calon) istrinya itu
Sontak saja gema langsung duduk di depan elang dengan pandangan takjub seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang
"Elang?" Tanya gema lagi mencoba memastikan
"Yeah?" Jawab elang di sela sela makannya
"Ini beneran elang?!" Tanya gema lagi yang seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat
"Yeah, its me" jawab elang lagi yang membuat gema memandang elang takjub
"Kamu ganteng banget, kenapa kamu nutupin wajah kamu selama ini?" Tanya gema yang tanpa sadar hendak menyentuh wajah elang
Dengan gesit elang segera menghindari sentuhan yang hendak gema arahkan ke wajahnya, gema yang menyadari itupun sontak menarik tangannya kembali
"Because i want it" jawab elang dengan senyuman yang ia keluarkan
*Blusss
Hanya dengan sekali senyuman, gema dapat memerah bagaikan tomat yang sudah masak di pohonnya
Ingin mengalihkan rasa salah tingkahnya, sontak saja gema memandang bekal yang di bawa oleh elang dengan penasaran
"Apa itu? Boleh cicip nggak?" Tanya gema penasaran
Elang yang mendengar itupun sontak menghabiskan bekalnya dalam sekali suapan besar
"Sorry, tapi udah habis" ucap elang sembari membalik kotak bekal yang ia bawa
Gema melihat itu dengan cemberut
"Yahh, yaudah deh." Ucap gema sedihElang yang melihat itu hanya diam, bisa saja dia memberikan beberapa suapan terakhirnya tadi untuk gema. Namun rasanya elang tak rela memberikan makanan yang susah payah kiano buatkan untuknya dimakan oleh orang lain. So, sorry gema
Setelah itu mereka mulai berbicara panjang lebar tentang apapun itu, terlihat dari gema yang bercerita dengan excited dan elang yang menanggapinya dengan tidak berlebihan.
Tak ayal beberapa kali gema bahkan memuji paras elang yang di atas rata rata, bagaimana tidak? Perpaduan rambut hitam sehat yang disunggar ke belakang dengan garis rahang dan mata yang tajam serta wajah yang condong akan aksen Italy nya itu dapat dengan mudah membius siapapun yang memandang elang dengan pesonanya.
Mereka berbincang hingga tak terasa bel masuk berdering yang membuat mereka berpisah dan kembali ke kelas mereka masing masing.
Pulang sekolah, bel sudah berdering sejak beberapa waktu yang lalu. Terlihat dari elang yang sudah menunggu kekasihnya itu di depan mobil sportnya dengan jenuh. Mengapa kekasihnya itu lama sekali? Menjemput? Ahh, elang sudah menawarkannya tadi, sayangnya hanya ancaman yang keluar dari mulut manis kiano.
Hingga terlihat kiano yang keluar dari ruangan kelas tambahan itu dengan seorang lelaki yang pernah elang lihat mendekati kiano beberapa waktu yang lalu, melihat itu sontak saja rahang elang mengetat, rasanya hatinya terbakar saat itu juga
"Kiano, mau pulang bareng? Gue anterin deh sekalian beli jajan. Gimana?" Tawar Galang yang membuat kiano terdiam
"A-"
Belum sempat kiano menjawab, tiba tiba tangan kiano di genggam erat oleh seseorang
"Sayang, ayo kita pulang" ucap elang lembut yang berbanding terbalik dengan tatapannya yang memandang Galang seolah ingin mengoyak tubuh Galang saat itu juga.
Kiano yang melihat kekasihnya datang pun sontak bernafas lega
"Maaf ya Galang, aku mau pulang sama pacar aku dulu. Bye bye" ucap kiano dengan tersenyum lalu menoleh ke arah elang.
Elang yang melihat respon lucu kekasihnya itu sontak saja terkekeh
"C'mon honey, kita pulang ke rumah kita" ucap elang sembari menarik kiano lembut ke arah mobil mereka yang terparkir rapi
Galang yang mendengar apa yang elang ucapkan pun sontak terkejut bukan main, apalagi kiano. Bukankah elang sedikit berlebihan?
Jelek banget cemburunya 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG || TRANSMIGRASI BXB [21+]
Teen Fiction!TRANSMIGRASI SEME! [up reguler 1x sehari] "Nama gw Elang, dan dia kiano. PACAR gue yang paling gue sayang, Lo deketin dia berarti Lo siap mampus di tangan gue!" Kisah tentang Dino yang bertransmigrasi ke tubuh elang, si lelaki suram nan misterius...