15

13.3K 676 27
                                    


"Pengawal!"

Dua pengawal di luar pintu saling pandang, lalu melihat pintu ruangan yang tertutup.
"Aw Aw aw... pengawal! Cepatlah! Aduuh!"

Salah satu pengawal membuka pintu masuk dan melihat Jaden yang tergeletak di atas ranjang tampak kesakitan.
"Apa yang terjadi?".

Raut wajah Jaden tampak kesakitan.
"Perut ku sakit... seseorang pasti menaruh racun ke dalam minuman ku, cepat...cepat periksa."

Pengawal lainnya yang di luar ikut masuk begitu terdengar kehebohan.
"Ada apa?"

"Dia bilang ada racun di minumannya."

"Periksa." Satu pengawal memeriksa gelas berisi air dan juga teko emas. Satu pengawal lainnya mendekati Jaden dan memeriksa nya.

Yang akan di sesali oleh mereka adalah tidak menyadari seringaian di sudut bibir Jaden.

Ashley terengah. Lengannya yang terluka memeluk pinggang Alea. Mereka melangkah mundur perlahan dan pengawal yang tersisa berjumlah 13 orang. Dari dua puluh pengawal Ashley mengalahkan hingga mati tujuh pengawal. Ini termasuk pencapaian besar.

Para pengawal ini cukup terlatih dan daya tahan tubuh mereka cukup baik.
"Alea, aku akan membuat celah. Kau pergilah."

Alea menatap Ashley dengan panik, rasa khawatir membuat mata nya memerah membayangkan dia harus pergi dan membiarkan Ashley dalam bahaya.

"Tidak..."

"Mereka tidak akan melukai ku. Kau dengar apa yang di katakan wanita itu?". Sela Ashley.

Alea mengangguk.
"Jadi..." Perkataan Ashley terpotong begitu seorang pria bergabung dan mengalahkan para pengawal satu demi satu.

"Ashley!"

"Alea!"

"Jaden..." Alea melihat nya dan senyuman nya merekah.

"Ashley, aku akan mundur kau fokuslah pada musuh." Yakin Alea. Dengan ada nya Jaden setidaknya peluang mereka untuk menang mulai terlihat.

Di balik tiang Alea bersembunyi. Melihat pertarungan sengit dengan tangan memegang erat tiang.

Dengan sekali pandangan dari Jaselyn seorang pengawal telah berdiri di belakang Alea, bersiap dengan pedang yang terangkat.

Bruk!

Alea berbalik terkejut. Melihat pengawal telah jatuh sementara seorang pria besar kini berdiri di depannya.

"Berhati-hatilah."

Di sisi Ashley dan Jaden para pengawal telah jatuh. Jaselyn mengepalkan tangan dengan kesal, kembali berteriak akan memanggil pengawal lain yang berjaga. Tapi sebuah suara menyela nya.

"Suara mu akan serak jika terus berteriak." Begitu langkah kaki besar mendekat seakan ada suara gendang yang menghentak mengiringi langkah nya. Jaselyn menatapnya kesal karena menghalangi nya memanggil bantuan.

Alea yang melihat keadaan sudah aman, berlari mendekat dan melihat tubuh Ashley juga Jaden memastikan jika mereka tidak terluka.

Jaden luka gores di wajah, tidak parah tapi setelah ini dia pasti akan memiliki bekas luka di pipi.

Sementara Ashley terluka di lengan kiri nya karena tadi sempat melindungi nya. Selebihnya tidak ada, untungnya mereka tidak terluka parah.
"Kau terluka?". Ashley bertanya, dia sempat melihat pengawal tadi mencoba menyerang nya. Ingin menolong nya tapi tidak sempat, untungnya seseorang menolong Alea.

"Tidak, Gorgon menyelamatkan ku." Alea melihat Gorgon yang terdiam bagai patung.

"Kau tamu, bersikaplah sebagaimana orang mengunjungi si pemilik rumah." Jaselyn menatap nya tak suka.

Big Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang