Seventh

1.5K 166 6
                                    

     Seperti yang dijanjikan oleh Fahmi sebelumnya, bahwa malam ini Habel akan iku mereka ke arena, melihat Sadewa yang akan melakukan aksi balapan.

" mama, aku izin ke rumahnya Aaron ya mah, mau ngerjain tugas kelompok " ucap Habel sambil hampir sang mama yang sedang asyik menonton gosip di TV.

Mendengar suara sang anak tersayang, Yuvia pun arahkan pandangan pada sang putra yang kini sudah rapi dengan celana jeans dan jaket kulit yang membalut tubuhnya.

Daripada mengerjakan tugas kelompok, Habel malah terlihat seperti anak nakal yang ingin keluar malam.
Begitu pikir Yuvia.

" pulang jam berapa? "

" rencananya sih mau nginap mah, boleh nggak? " tanya Habel pada sang mama, agak was was sebenarnya, takut bilamana Yuvia tak memberikan izin kepada dirinya.

" boleh, besok sekolah mau berangkat dari rumah Aaron atau pulang dulu? "

" pulang dulu "

Yuvia tersenyum sambil bangkit dari duduknya, kemudian ia antarkan sang buah hati tercinta sampai pintu depan dimana Aaron sudah menunggunya disana.

" hati hati " ucap Yuvia sambil kecup dahi Habel lumayan lama sementara Habel pejamkan matanya menikmati kasih sayang sang mama.

Setelah itu, Habel hampiri Aaron yang sudah turunkan pijakan motornya supaya Habel bisa naik dengan muda keatas motor miliknya.

Setelah melambaikan tangan kepada sang mama yang masih setia menunggu kepergiannya, Habel kemudian pegang rapat rapat jaket yang Aaron pakai, karena Aaron mulai menambah kecepatan laju motor besar miliknya selepas mereka lumayan jauh dari komplek perumahan Habel.











_Bocah kesayangan_













Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, akhirnya tibalah mereka dilokasi tempat yang akan digunakan sebagai area balapan.

Sesaat setelah mesin motor dimatikan, Habel langsung turun dari atas motornya diikuti Aaron.

Masih dengan tas yang disampirkan di punggungnya, Habel ikuti langkah Aaron yang berjalan menghampiri teman temannya diarea.

" adek lo? " tanya seorang pemuda sambil lakukan tos dengan Aaron.

Aaron yang dapatkan pertanyaan seperti itu hanya gelengkan kepalanya sambil tertawa.

" temen " jawabnya buat pemuda tadi garuk kepalanya yang tak gatal.

" sorry ya, gue pikir lo adiknya Aaron " ucapnya sambil acak rambut Habel.

Habel yang terkejut langsung singkirkan tangan pemuda itu, rasanya sangat aneh ketika ada orang asing yang berani mengacak rambut kecoklatan miliknya.

" kenalan Bel, sama temen temen kita " ucap Sadewa sambil tarik pergelangan tangan Habel tuk hampiri mereka yang sedang duduk diatas motor masing masing.

" Sadewa, malu.... " cicitnya pelan namun dapat didengarkan oleh orang orang yang berada disana.

" nggak udah malu, sini kenalan dulu " mendengar ucapan pemuda yang tadi mengacak rambutnya itu malah buat wajah Habel memerah, malu karena mereka dengar cicitannya.

Habel sembunyikan badannya kebelakang Sadewa yang miliki badan lebih besar dari dirinya, yang mana hal itu langsung buat mereka gemas dengan tingkah Habel.

Bocah KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang