Seperti apa yang dikatakan oleh Habel sebelumnya bahwa dihari minggu pagi ini, ia akan mengambil motornya di bengkel ditemani oleh sang mama.
Harusnya sih ia pergi dengan Fahmi, tapi karena Fahmi ada urusan keluarga jadilah ia minta temani sang mama yang kebetulan ada dirumah.
" Habel, sudah siap belum? "
Suara di depan pintu kamarnya itu buat Habel yang sedang berkaca didepan cermin itu segera ambil ponselnya yang ia letakkan di kasur.
" udah maaaa... " ucap Habel sambil membuka pintu kamarnya.
Habel lihat penampilan mamanya yang hari ini tampak anggun dengan mini dress seatas lutut miliknya.
" mama cantik banget " puji Habel yang buat mamanya terkekeh.
" anak mama juga manis "
" kok manis!, ganteng dong maa" protes Habel yang buat Yuvia tertawa.
Anaknya ini memang sangat mengemaskan tapi selalu ingin disebut ganteng, padahal mukanya sangat manis begitu pula dengan kelakuannya.
" iyaa iyaaa, anak mama yang paling ganteng "
" iya dong! " Habel tersenyum begitu manis yang mana langsung buat Yuvia cubit kecil pipi anaknya.
" berangkat sekarang ya?, takut telat entar sampainya "
" iya maaa" ucap Habel sambil ikuti langkah Yuvia menuju mobil berwarna putih yang sudah ia panaskan tadi didepan rumah.
Setelah Habel pasang sabuk pengamannya, mobil putih yang dikendarai Yuvia pun melaju sedang meninggalkan halaman rumah, berbaur dengan kendaraan lain di jalanan.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu setengah jam, akhirnya mobil Yuvia sampai pada salah satu bengkel yang terkenal di kotanya.
Yuvia parkiran mobilnya setelah Habel turun terlebih dahulu dari dalam mobil, katanya ia sudah tak sabar untuk lihat motornya yang seminggu ini tak ia jumpai.
Habel berlari hampir seorang pemuda yang sepertinya sedang menerima telfon penting.
Pemuda itu yang menangkap keberadaan Habel pun segera mematikan sambungan telfonnya lalu ia lambaikan tangan pada Habel yang berlari ke arahnya.
" halo kak, udah siap belum motornya? " tanya Habel sambil hampir pemuda itu.
" udah, mau lihat nggak? "
" mau! "
Pemuda itu terkekeh melihat Habel yang sangat antusias, ahhh..... Sangat mengemaskan dimatanya.
Pemuda itu ulurkan tangannya yang langsung disambut Habel tanpa pikir panjang, padahal mereka baru saja bertemu.
" bang, motor yang waktu itu mana? " tanya pemuda itu pada seorang yang sedang memperbaiki sebuah mobil.
" sebelah sana Jav " ucap orang itu sambil tunjuk motor yang tak jauh dari posisinya.
" ayo dek " ucap pemuda itu tapi tak mendapatkan respon dari Habel.
Pemuda itu ikuti arah pandang Habel yang sedang asyik memperhatikan orang yang sedang memperbaiki mobil tersebut.
" dek? " ia tepuk pelan pundak Habel yang mana buat Habel berjingkat karena terkejut.
" mau liat motornya nggak? "
" oh iya, sampai lupa! "
Habel tepuk jidatnya yang mana buat pemuda itu tertawa dengan tingkah Habel.
" ayo kak! "
Mereka kemudian hampiri motor Habel yang terparkir rapi dipojok bengkel.
Habel yang kesenangan pun segera naiki motor tersebut sambil men stater motornya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Boy [ End ]
Novela JuvenilNggak bisa bikin sinopsis, jadi langsung baca aja ya....!!!