TANDAI TYPO⚠️
Jangan lupa kasih 🌟 dan komennya 💬 biar aku nambah semangat nulisnya.
BUAT READERS, FOLLOW DULU AKUN AKU BIAR BISA DAPAT NOTIF :
SELAMAT MEMBACA SEMOGA SUKA AMIN,,,,,
*
*
*"Coba kamu buka website jurnal ini, zell. Kata orang-orang lumayan berguna materinya buat olim."
"Sip. Nanti malam aku pelajari."
Sekarang Hazel dan azaa tengah belajar bersama untuk menyiapkan olimpiade kabupaten seminggu lagi. Olimpiade ini memang rutin diadakan setahun sekali.
Dan seperti sebelumnya azaa ikut olimpiade matematika dan Hazel ikut olimpiade biologi.
Tadinya Hazel tak ingin ikut karena takut kecewa jika gagal lagi. Tapi karena foto dari teman-temannya akhirnya. Berhasil membangunnkan kembali Hazel yang ambisius dan meninggalkan Hazel yang gampang menyerah.
Hazel bertekad, kali ini Hazel akan benar-benar serius belajar. Semoga tidak mengkhianati hasil seperti sebelumnya.
"Udah dibales sama Karel?"
Pertanyaan dari azaa mengudara ketika mereka tengah istirahat sejenak seraya ngemil Chiki.
Saking fokusnya Hazel sampai lupa kalau se-jam yang lalu mengirimkan pesan pada Karel untuk minta mengirimkan fotonya.
Hazel
Karel, kirimin foto gue di pemeran kemaren, yah."Sebentar aku liat, dulu.". Hazel bangkit dari kursi, lalu berjalan menuju nakas karena ponselnya tengah di changer.
Ada beberapa notifikasi yang ia lihat tapi matanya hanya tertuju pada notifikasi Instagram.
"Ada, zaa!!"
Karel ternyata sudah membalas dari setengah jam yang lalu, tapi sayang sekali iya hanya mengirim fotonya tanpa pesan apa-apa.
Karel!?
Send picturesKira-kira ini, yahh. Ilustrasinya kalau gk sesuai mohon maaf ya.
"Kira-kira abis ngirim fotonya, dihapus gak. Ya?." Gumam Hazel yang terdengar cukup jelas.
"Siapa tau di pandangin terus." Goda azaa
"Gak mungkin." Ujar Hazel spontan
Sekarang Hazel meyakini bahwa Karel masih tidak bisa move on dari Lisa. Meskipun hal itu tak terucap dari mulut karel sendiri, tetap saja gerak-geriknya terlihat.
"Zell, kok malah bengong? Ngebayangin Karel mandangin foto kamu, ya?" Ledek ledek azaa yang kini bertopa dagu, memandangku dari meja belajar.
Hazel mendengus geli. "Enggak, cuma bingung aja mau bales apa lagi. Soalnya dia cuman ngirim foto."
"Coba tanya olimpiade, dia ikut gak?"
Hazel menjentikkan jarinya. "Bener juga."
Azaa mengacukan jempolnya dan membalik kursi menghadap meja belajar kembali. Sedangkan Hazel mulai mengetik pesan untuk Karel sesuai dengan idenya azaa.
Hazel
Mksh... Btw lo ikut olim lagi gak?Karel!?
IkutHazel!?
OkePercakapan berhenti.
Memang selalu seperti ini bila mereka berinteraksi lewat chat. Hazel bertanya, Karel menjawab, lalu selesai.
Sayangnya Hazel bukan orang yang gampang mencari topik meskipun Hazel sangat ingin melanjutkan obrolannya dengan Karel.
Karel!?
Lo ikut?Hazel tersentak kecil melihat pesan muncul dari Karel lagi.
Tak biasanya Karel balik bertanya.
Hazel
Ikut dong"Mulai deh, senyum-senyum. Jangan lupa materi belum selesai."
Teguran dari Azaa, Hazel tanggapi dengan tawa rendah. "Refreshing, nih, zaa."
Tingg!!
Karel!?
Oke, good luck buat kitaKita?
Hazel membalikkan hpnya dan menaruhnya di atas nakas, kemudian menutupi wajahnya dengan kedua tangannya seraya merengek pada azaa.
"Kita, zaa...."
Azaa terbahak. "Kenapa, sih?"
"Karel bilang, good luck buat kita. Gitu dong, sih. Tapi aku baper."
Dasar si hati lemah. Padahal Hazel tahu maksud Karel, ingin menyemangati Hazel dan dirinya sendiri. Tapi tetap saja kata 'kita' di bayangan Hazel berbeda.
"Gemes amat," azaa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Hazel yang masih salting. "Karel diam aja kayaknya udah bisa bikin kamu klepek-klepek."
"Bener banget!!"
ah, jatuh cinta membuat Hazel yang polos menjadi terlihat alayy dan bodoh.
"Ayo belajar lagi. Udah di kasih good luck pasti langsung semangat, kan?"
Siap.
Sebelum mereka kembali ke meja belajar. Hazel lebih dulu membalas pesannya pada Karel barusan.
Hazel
Iya, good luck buat kita.Good luck buat olimpiade, atau hubungan kita??
*
*
*Hello,, gimana dengan part ini?
Jangan lupa kalau komen dan vote ya gayss!
Span next disini 👉👉
Satu kata buat part ini?
Sekian dan terimakasih sudah berkenan membaca💚
Penasaran? Tunggu chapter selanjutnya yahh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu kisah untuknya
أدب المراهقين"kita ditakdirkan hanya untuk saling mengenal tidak lebih" Yaps dia adalah Karel ivander aswangga. Seorang laki-laki dingin dan dengan sikapnya yang penuh dengan tanda tanya. "Apa yang harus ku lakukan supaya Tuhan bisa ubah takdir kita untuk saling...