TANDAI TYPO⚠️
Jangan lupa kasih 🌟 dan komennya 💬 biar aku nambah semangat nulisnya.
BUAT READERS, FOLLOW DULU AKUN AKU BIAR BISA DAPAT NOTIF :
SELAMAT MEMBACA SEMOGA SUKA AMIN,,,,,
*
*
*Setelah hari-hari terlewati, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Yaitu pergi ke galeri pameran untuk mencari referensi ide untuk acara bazar nanti.
"BAWA HELM JUGA JANGAN LUPAA!!"
"IYA!"
Setelah mengunci pintu rumah dan memasukkannya kedalam saku, aku melambaikan tangan pada azaa yang dari tiga menit lalu sudah menunggu di halaman rumah.
"Maaf, ya, lama."
"Aku baru datang tiga menit lalu kok, santai aja."
Hari ini adalah hari dimana galery pameran digelar. Kebetulan jarak tempatnya memang tak terlalu jauh. Jadi azaa menawarkan untuk berangkat bersama semalam.
Sesampainya di lokasi, keadaan cukup ramai. Sepertinya pengunjung disini berisi siswa dari sekolah kami karena beberapa ada yang kukenal disini.
"Bagus ya, gedungnya." Celetuk azaa yang kutanggapi dengan anggukan setuju.
Karena ini acara pameran, jadi banyak karya yang dipajang disini dan ada salah satu yang membuat menarik perhatiannku adalah boneka dari kayu yang diwarnai dengan bendera dari berbagai negara.
"Bikin kayak gitu bagus, deh, zaa. Nanti bajunya bisa dimodif jadi pake batik atau baju adat Indonesia."
"Ih, iya! catet dulu, deh. Nanti tinggal bilang sama anak-anak yang lain."
"Zell,"
"Apa?"
"Ada, Karel." Azaa menggigit bibir seraya memegang lenganku. "Tapi sama Lisa."
"Ooh...."
Bajuku melemas. Tak peduli ada duo sejoli itu, aku mengalihkan perhatian ku pada lukisan-lukisan yang ada disini.
Tak cukup disekolah, apa aku harus melihat interaksi mereka juga disini?
"Mereka gak berdua doang, zell. Ada satu orang lagi, pacarnya lisa kayaknya."
Akhirnya aku menoleh ke belakang ke arah mata azaa tertuju. Reaksi pertamaku yang muncul ketika melihat pacar lisa adalah menutup mulut dengan mata melebar akibat terkejut.
Lisa.. dapat dari mana pria seperti itu?
Kalau jadi Karel aku akan mundur setelah tahu wujud pacar Lisa. Maaf Karel, bukan meremehkan.
Kamu memang tampan. Tapi jika dibandingkan dengan pacar Lisa tentunya akan kalah sih walaupun sedikit."Kok ganteng ya, zell..."
"Bukan ganteng lagi, zaa." Bisikku setelah sadar kalau Lisa menyadari kehadiranku dan sepertinya akan menghampiri kami.
"Azell, datang juga,.toh?"
Baru saja kami ngomongin dia, ia langsung menghampiri dan menyapa setelah tak sengaja melihatku. Diikuti langkah pacarnya, dan juga Karel.
"Iya, nih, mumpung gratis." Ujarku bercanda
Lisa tertawa rendah.
"Oh iya, kenalin, ini pacar gue. Namanya Ryan."
"Halo... Salam kenal."
Aku menyapa dan memperkenalkan diri pada Ryan, begitu juga azaa.
"Udah lama disini?" Tanya Lisa basa-basi
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu kisah untuknya
Fiksi Remaja"kita ditakdirkan hanya untuk saling mengenal tidak lebih" Yaps dia adalah Karel ivander aswangga. Seorang laki-laki dingin dan dengan sikapnya yang penuh dengan tanda tanya. "Apa yang harus ku lakukan supaya Tuhan bisa ubah takdir kita untuk saling...