Anniston merasa dirinya cukup bersenang-senang hari ini. Menghabiskan waktu dengan dua orang lainnya meskipun tak terduga, tidaklah begitu buruk.
Sekali pun pertemuan ini cukup konyol, setidaknya ia dapat menghilangkan sejenak beban pikiran mengenai masa depan miliknya yang akan berliku.
"Aku akan membeli sesuatu terlebih dahulu," putra mahkota beranjak dari duduknya. Anniston tidak langsung mengiyakan, tatapan menggoda ia layangkan dan hal tersebut mampu membuat pipi lelaki tersebut bersemu.
'Ya, cepat beli sesuatu dari uang hasil meminjam itu. Setidaknya Anda harus membeli barang yang bagus untuk Lucy,' batin Anniston. Namun entah mengapa raut putra mahkota seakan menangkap telepati pikiran darinya.
"Kak Ann tidak akan membeli sesuatu lagi?" Tanya Lucianne.
"Tidak, ini sudah terlalu banyak," Anniston menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Entah sejak kapan, putra mahkota sudah hilang dari pandangan.
"Ah iya, aku juga ingin memberikanmu sesuatu," Anniston membuka salah satu tasnya dan kini mengambil kotak berwarna merah.
"Benarkah?!" Lucianne yang awalnya duduk bersandar, kini menegapkan tubuh dan sontak memandangi Anniston penuh binar.
"Lihat.. ini cermin sihir. Selain digunakan untuk bersolek, cermin ini dapat menjadi alat komunikasi. Tapi hanya bisa dengan cermin pasangannya. Bukankah ini sangat hebat?" Anniston memberikan cermin dengan ukiran putih pada Lucianne. Lalu ia menunjukkan cermin pasangannya yang memiliki ukiran merah muda.
"Kak Ann! Ini sangat indah, terlebih.. ini artinya kita memiliki barang 'couple'!" Lucianne memeluk cermin tersebut dengan erat.
Meskipun Anniston tentu senang dengan reaksi tersebut, batinnya malah mencelos penuh kemirisan.
'Apakah Anniston yang asli juga akan bahagia? Apakah hubungan seperti ini yang mereka dambakan?'
Hanya saja, senyum tulus dari Lucianne berhasil membuat hatinya yang selalu terbebani menjadi jauh lebih lega. Senyum tulus seorang protagonis yang selalu menyelamatkan banyak orang.
"Uhm.. tapi kak Ann, maaf bertanya demikian. Tapi kenapa kak Ann punya banyak uang?" Tatapan polos itu sanggup membuat Anniston berkeringat dingin!
DEG.
'Tentu saja akan aneh! Seorang Anniston tiba-tiba kaya mendadak! Lucy pun bisa merasakan keanehan tersebut!' Teriak Anniston dalam hati. Bagaimana ini? Dirinya merasa sangat tertohok sampai-sampai lidahnya seakan kelu. Saking senangnya mendapat uang, ia malah tidak berpikir jernih!
"Lihat.. siapa yang kulihat saat ini," suara tenang yang cukup mengintimidasi. Keduanya menoleh dengan refleks.
Seorang gadis penuh keanggunan. Surai merahnya seakan membara di tengah kenyamanan suasana taman. Sorot manik violet itu tertuju tepat pada keberadaan Lucianne.
'Oho! Nice timing, terima kasih banyak Evelyna! Aku terselamatkan!' Anniston menghela napas lega. Tunggu, kenapa gadis itu ada di sini?!
"Seorang Lucianne Luneire bisa berteman dengan rakyat jelata. Ini sangat menarik," Evelyna terkekeh sarkas.
'Bangsat! Maksudnya aku, kan?! Evelyna brengsek! Tidak jadi berterima kasih!' Anniston mengepalkan tangannya erat. Sebenarnya wajar saja jika banyak bangsawan tidak begitu mengenali Anniston. Tapi dianggap sebagai rakyat jelata dan dilirik sebegitunya, tentu seakan ditikam pisau dan dipermalukan sekaligus!
"Jaga ucapanmu, Lady Roserburg. Yang kau sebut rakyat jelata adalah putri seorang duke Luneire, kakakku sendiri!" Lucianne menatap Evelyna tajam.
Sontak hal tersebut membuat Anniston terkejut bukan main. Lucianne yang manis telah hilang! Bagaimana bisa gadis manis itu berubah menjadi menyeramkan?!
KAMU SEDANG MEMBACA
"The Villainess Doesn't Wanna be Here"
FantasyAyana hanyalah seorang anak kuliahan semester akhir yang sedang mengalami burnout akibat menghadapi skripsi. Dalam pelariannya mencari ketenangan, ia mulai menghabiskan waktu dengan membaca berbagai judul manhwa. Bukannya termotivasi, Ayana malah se...