Chapter 22: Dinner

1.8K 164 7
                                    

Keringat dingin mengucur perlahan dari kening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keringat dingin mengucur perlahan dari kening. Gadis itu mengernyit dalam tidurnya. Sinar matahari seakan berusaha menembus penglihatan sang gadis. Membangunkannya dari dalam mimpi.

Hal tersebut tentu tidak berhasil, karena ia malah terbangun oleh sentuhan asing yang menggapai dengan lembut.

Dengan kewaspadaan penuh, sang gadis terlonjak. Ia terduduk dengan menajamkan pandangan ke sekeliling. Tidak ada siapapun yang berani masuk ke kamarnya tanpa izin. Siapa wanita yang berdiri di depannya?

"Maafkan saya, nona muda. Saya tidak berniat mengagetkan Anda.." wanita itu berlutut di pinggir ranjang. Tangannya mengelus sisi wajahnya.

Anniston menepis sentuhan tersebut. Ia merasa risih. Wanita berpakaian pelayan ini tidak seharusnya menyentuh tanpa izin.

"Maaf nona.." surai hitam panjang dengan manik abu terpampang jelas di penglihatannya.

"Mengapa kau tiba-tiba masuk ke kamarku?" Anniston menilik dengan seksama. Pelayan ini tidak terlalu familiar dalam benaknya. Terlebih, seluruh pelayan di mansion ini tentu tidak terlalu senang berurusan dengan Anniston.

"Saya diminta oleh tuan Duke untuk melayani Anda mulai saat ini," wanita ini tersenyum manis. Gestur yang jarang ia dapati dari semua orang di kediaman ini.

'Apakah tuan Duke tidak memahami kalimatku sebelumnya? Aku tidak membutuhkan pelayan pribadi. Bagaimana ini?' Anniston menutupi wajahnya. Tak berapa lama, gadis ini melirik ke samping.

"Kau boleh bertindak seperti pelayan pribadi jika ada di hadapan tuan Duke. Tapi selain dari itu, biarkan aku melakukan semuanya sendiri dan jangan mencoba ikut campur," Anniston berujar dengan tegas. Ia tidak bisa mempercayai orang-orang yang ada di sini.

"Tapi nona-" protes itu terpotong oleh kilatan tajam yang tanpa sadar ditampilkan oleh sang gadis.

"Tidak perlu berpura-pura, aku tahu betul kalau kau tidak begitu ingin melakukan tugas ini. Ikuti saja perkataanku dan kau tidak akan kehilangan pekerjaanmu," final. Anniston beranjak dan memberikan gestur kepada wanita itu untuk pergi dari kamarnya.

Setelah mendengar pintu tertutup sempurna. Ia mengacak rambutnya frustasi. Tidurnya tidak nyenyak dan hal-hal baru terus saja bermunculan.

Ia tidak akan kaget jika semisal esok hari akan melihat meteor dan seluruh kekaisaran hancur terbakar.

Lagipula ini adalah hari terakhir baginya untuk meminta izin kepada tuan Duke. Ya, ia ingin mengunjungi pesta teh milik putra mahkota.

Tuan Duke terlampau sibuk beberapa hari ke belakang. Maka kini ia akan langsung menuju ruang kerja meskipun matahari baru saja menyapa.

Setelah bersiap dengan rapi, ia berjalan menyusuri lorong di mansion utama. Wanita pelayan tadi benar-benar menuruti kalimatnya tanpa protes. Syukurlah, ia tidak ingin berdebat panjang dan terjebak dalam drama lain.

"The Villainess Doesn't Wanna be Here"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang