Kini, saatnya mereka semua yang terpilih harus bertempur meraih poin tertinggi, mereka harus berusaha mengeluarkan seluruh kerja kerasnya untuk mencapai yang terbaik. Ya, mereka harus melakukan itu semua!
Sekitar 14 orang siswa sudah berkumpul di bandara, mereka akan terbang ke kota yang berbeda.Narael mengusap pucuk kepala Zela, lantas memandang wajah Zela yang tampak lesu karna tak ingin mereka berpisah. "Cuma tiga hari, abis itu aku bakal kasih sesuatu yang spesial buat kamu."
"Beneran?" Zela menatap balik wajah Narael. Narael membalas anggukan dengan ekspresi yang menyakinkan. Lalu pemandu yang akan menemani mereka sudah menyuruh mereka untuk berkumpul karna sebentar lagi mereka akan terbang, mereka semua berbeda pesawat disetiap bidangnya.
Sebelum Zela akan menaiki pesawat, sebagai tanda perpisahan Zela memeluk Narael dan melambaikan tangannya hingga penghujung jalannya menuju pesawat, Narael membalas lambaian tangan Zela dan menatap punggung Zela hingga tak lagi tampak di indra penglihatan. Disampingnya Bianca menatap tak suka akan interaksi yang dilakukan oleh kedua insan tersebut.
Zela duduk bersama dengan Gemintang, Zela berada di samping jendela karna ingin menikmati pemandangan. Saat pesawat take off Zela mengambil Snack favoritnya dan membuka bungkusnya, ia juga berbagi dengan Gemintang sambil menunjuk kearah bawah pesawat yang nampak mengagumkan, ini kali pertama Gemintang menaiki pesawat dan tak terasa menegangkan karna Zela selalu melakukan hal yang menyenangkan selama perjalanan.
Selama dua jam terbang mereka landing di bandara dan dijemput oleh taksi yang sudah disiapkan sekolah untuk mengantar mereka ke hotel.
Saat sudah sampai kamar Zela segera berbaring di kasur untuk melepas penat selama perjalanan.
kamar Gemintang berada disamping kamarnya. Gemintang segera membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, karna ia akan belajar materi yang keluar di olimpiade tertulis. Olimpiade akan dilaksanakan selama dua hari, hari pertama tertulis dan jika lolos tertulis akan memasuki sesi praktek.
Ia berdoa semoga Zela dan dirinya lolos ke sesi praktek dan dapat mewakili Indonesia untuk olimpiade internasional yang diadakan di London. Ia juga berdoa untuk teman-teman nya yang lain.
baru tiga puluh menit belajar, handphone yang berada disamping nya bergetar menampilkan sebuah notif pesan dari Zela. Zela meminta agar Gemintang ke kolam renang dan menemaninya belajar disana. Dengan segera Gemintang mengemasi buku buku nya dan memasukkannya kedalam Tote bag lalu menuju kolam.
Gemintang mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Zela, ia melihat Zela melambaikan tangan kepadanya lalu ia pun berlari menghampiri, Gemintang duduk berhadapan dengan Zela dan mengeluarkan buku-bukunya, lalu mengambil minuman coklat panas guna menemaninya belajar agar tidak mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love In A Vulcano [ON GOING]
Fiction généraleKabut menyelimuti langit langit bumi siang ini, yang semula cerah berubah menjadi gelap, guncangan guncangan pada tanah yang kami pijak membuat kami kehilangan keseimbangan. Narael memeluk tubuh Zela dengan erat menggunakan tangan kirinya sedangka...