Bab 13. Sepeda gantung

11 8 1
                                    

90 menit yang menegangkan akhirnya semua siswa perwakilan dari seluruh penjuru sekolah di Indonesia dapat bernafas lega karna ujian tertulis sudah tuntas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

90 menit yang menegangkan akhirnya semua siswa perwakilan dari seluruh penjuru sekolah di Indonesia dapat bernafas lega karna ujian tertulis sudah tuntas. Namun mereka tidak tenang, karna masih ada pengumuman yang tak kalah menegangkan, itulah yang ditakuti.

Selama 20 menit menunggu dengan cemas, panitia akhirnya mengumumkan 30 dari 480 orang yang lolos ketahap selanjutnya. Gemintang juga Zela berseru riang saat nama mereka disebut oleh panitia, yang artinya mereka lolos ketahap selanjutnya. Mereka ber-Tos ria dan tersenyum kemenangan.

Karna praktek akan dilakukan esok hari, maka Gemintang akan mengajak Zela untuk menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan kepantai di dekat sini.

Saat sudah tiba disana, Zela segera berlari menuju tepi pantai dan menghirup udara di pantai ini dengan perasaan senang. Zela mulai mendekati air yang menepi dan mencipratkannya kepada Gemintang didekatnya. Gemintang yang terkejut segera membuat perlindungan agar tubuhnya tak terkena cipratan itu.

Gemintang dengan gerakan yang cepat membalas mencipratkan air yang ia serok dari air yang menepi di bibir pantai, karna Gerakan Zela tak sekebat Gemintang, jadi tubuhnya basah dibeberapa sisi akibat serangan air tersebut.

Mereka menikmati detik demi detik di kota bandung yang terkenal akan ke romantisan nya. Namun, mereka tak mempunyai hubungan apapun selain berteman, bukankah seperti itu?

Saat mereka sudah merasa lelah, mereka duduk di pesisir pantai seraya mengeringkan baju mereka yang tak terlalu basah. karna Zela melihat orang-orang menaiki sepeda gantung, Zela mengajak Gemintang untuk menaiki wahana tersebut.

Gemintang tak akan menolak, ia berjalan bersama Zela menuju tempatnya dan memesan tiket untuk dua orang. Tak terlalu ramai, jadi mereka tak perlu antri terlalu lama hingga bisa menaiki wahana itu.

Panjangnya hanya 1 kilo, mengayuh diatas laut seraya menikmati senja yang melukiskan keindahannya di langit bagian barat. Warna oranye yang di pancarkan oleh sang senja membuat mereka tak sia-sia memilih bermain wahana yang memang sudah nampak menarik sebelumnya.

Detik demi detik, jarak mulai terkikis perlahan hingga rasanya mengayuh 1 kilo tak terasa berat dan malah terasa menyenangkan. Zela sumringah saat turun dari sepeda gantung itu karna keinginannya sudah terpenuhi.

Sejak tadi mereka belum mengisi perut mereka yang kosong, maka diperjalanan pulang menuju hotel mereka mampir ke restoran steak dan memesan menu untuk dua orang. Sebenarnya tadi Gemintang menahan Zela untuk pergi kesana, karna khawatir tidak bisa membayarnya. Namun Zela malah menarik pergelangan tangannya dan berkata bahwa kali ini, ia akan mentraktir.

Di lain sisi Narael dan Bianca masih tetap sibuk belajar, boro-boro bermain, bernafas dengan tenang saja mereka tidak bisa. Saat mendengar nama mereka lolos untuk tahap selanjutnya, Narael malah membuat jadwal belajar mereka semakin banyak. Namun Bianca tidak protes, ini adalah konsekuensi nya meminta suatu hal yang sebenarnya ia pun tak menginginkan nya.

Eternal Love In A Vulcano [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang