Fokus lisa jadi pecah ketika mengajari hyunsuk soal bagian solo dancenya nanti. Ada sedikit perubahan yang dia lakukan namun beberapa kali justru dia salah dan blank atas gerakan baru itu.
Hyunsuk yang mendapat tugas pun jadi bingung sendiri.
"Miss sakit yah?" Tanya hyunsuk khawatir. Wajah lisa terlihat kuyu, kantung matanya juga menghitam.
"Ah tidak kok, kita coba sekali lagi yah" Yakin lisa. Dia menarik nafas berulang kali sampai fokusnya kembali. Barulah dia mencontohkan gerakan lagi pada hyunsuk.
Beruntungnya percobaan ini berhasil, kini lisa meminta hyunsuk untuk mempraktekannya. Dia sendiri duduk sambil mengamati. Setelah merasa puas, lisa meminta semuanya untuk mengulang satu kali latihan sebelum dia bubarkan dan besok mereka akan bertarung.
"Good, kalian keren. Pertahankan ritme dan matangkan gerakannya oke. Kita bertemu besok di gedung acara. Sekarang kalian boleh pulang" Ucap lisa. Dia mengambil ponsel lalu segera kembali ke ruang guru.
Ruangan itu sudah kosong karena semua guru sudah pulang, lisa pun segera membereskan barang-barangnya kemudian bergegas untuk pulang.
Di perjalanan lisa terus memijat keningnya yang berdenyut, rasanya pusing. Matanya menjadi kabur secara perlahan. Hingga kesadaran nya hilang sejenak membuat mobil yang dia kendarai melaju tanpa arah yang baik.
Bruughhh....
Tinnnnnnnnnn....
Lisa merasakan kepalanya semakin berdenyut, suara bising meraba telinganya, sebelum suara nyaring membuat telinganya berdengung, kesadaran lisa perlahan hilang dan dia pingsan.
Teriakan kepanikan terjadi di luaran sana, salah satu sedang berusaha menghubungi ambulance sementara yang lain mencoba menyelematkan korban yang tergeletak di atas aspal.
Seseorang mencoba menerobos, dia memaksa membuka pintu mobil lisa yang terkunci dari dalam. Dengan sekuat tenaga, orang itu berhasil memecahkan kaca dan segera membuka pintu serta memanggil orang-orang untuk segera membantunya.
"Tolong aku..." Teriaknya.
Hingga tak berapa lama satu ambulance datang, orang itu langsung meminta lisa untuk segera di selamatkan. Dia sendiri ikut naik ke ambulance, memegang erat tangan lisa yang bebas sementara tangan lain sudah di pasangi infuse.
"Lisa, dengar suaraku kan, aku chae. Ini aku chaeyoung" Bisiknya tepat di telinga lisa. Namun wanita berponi itu sudah menyelam dalam ke alam bawah sadarnya. Dia terluka cukup parah di bagian kepala dengan darah yang mengalir dari salah satu luka robeknya.
"Lisa, tolong beri aku respon. Tolong li" mohonnya sambil menciumi tangan lisa yang ada di genggaman tangannya.
Chaeyoung segera mengambil ponsel dari saku celananya, dia menghubungi nomor chungha dan memintanya untuk segera menyusul ke rumah sakit. Chaeyoung sangat berharap lisa selamat dan tidak ada luka serius yang di alami oleh orang yang sangat dia cintai ini.
"Li, bertahanlah tolong" Bisik chaeyoung mencoba tegar di samping lisa.
Tadi dia baru saja minum kopi bersama nayeon, setelah nayeon pergi, chaeyoung melihat kecelakaan mengerikan di dekat cafe. Jantungnya berdetak kencang saat melihat mobil lisa ikut dalam kecelakaan beruntun itu. Dia langsung berlari dan mengecek keadaan lisa, betapa paniknya dia ketika melihat lisa tidak sadarkan diri.
Tanpa pikir panjang, chaeyoung memukul kaca jendela mobil lisa hingga pecah, dengan tangan kosong chaeyoung berhasil melakukan nya.
"Nona, biarkan saya mengobati tanganmu juga" Ucap seorang perawat, dia pun mengulurkan tangan pada perawat itu. Sambil terus menggengam tangan lisa dengan tangan kirinya, chaeyong menahan perih ketika cairan alkohol mengenai luka di tangannya itu.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTECT YOU
FanfictionCeritanya sensitif, jadi yang kurang nyaman bisa skip aja yah..thank you Ingat ini cuma sebatas karangan yang aku selipin sesuatu yang terjadi di sekitar aku.. G×G G×B