Masih teringat jelas pesan dari chungha yang di berikan untuk Sean. Kehamilan lisa memang membuatnya repot, terkadang juga menguji emosinya karena sikap lisa yang lebih sensitif dari sebelumnya.
Beruntung ada chungha yang membantu Sean menghadapi sifat lisa di masa kehamilan ini.
Sementara menjadi lisa pun tidak mudah, di bulan pertama dia terus mengalami morning sickness yang sangat menguras tenaga dan pikirannya. Dia bisa marah karena hal sepele, bisa mual karena bau yang menyengat itu yang paling merepotkan untuknya.
Sejak mengundurkan diri, lisa lebih memilih untuk kursus ibu hamil, dia ingin mempersiapkan diri agar bisa menjadi sosok ibu yang bisa di andalkan oleh sang anak. Di sana dia juga di beri kelas yoga yang aman untuk ibu dan anak di dalam kandungan.
Ketika merasa bosan, lisa juga sering main ke apartemen jisoo dan jennie. Dia bermain dengan anak keduanya yang tumbuh menjadi bayi dengan tubuh yang super gempal, jennie bilang baby jije sangat kuat menyusu. Terkadang energi jennie habis di hisap oleh anaknya sendiri. tidak salah tubuhnya terlihat lebih kurus sekarang, karena sebanyak apapun dia makan, energinya akan langsung berpindah ke tubuh baby jije.
Mengenai kehamilan lisa sudah di ketahui oleh jisoo maupun jennie. Keduanya memberikan ucapan selamat dan terlihat tidak sabar untuk menanti anak pertama lisa padahal waktu masih cukup lama untuk melihatnya.
Skip!
Skip!
Tidak terasa kini usia kandungan lisa sudah memasuki 7 bulan, perut lisa sudah membuncit dan bobot tubuh lisa pun naik.
Terkadang lisa jadi kurang percaya diri karena bobot tubuhnya sendiri tapi Sean selalu ada di sana dengan memberi kalimat yang memuja dan pujian agar lisa kembali percaya diri lagi.
"Sayang"
Sean segera muncul dari balik rak bumbu-bumbu dapur. Dia mendekati lisa yang sedang memegang pinggang dengan tangan kiri sementara tangan kanannya menunjuk salah satu bungkus keripik yang ada di rak paling atas.
"Kamu mau itu?" Tanya Sean yang peka.
"Iya tapi tanganku kurang sedikit panjang" Keluh lisa dengan bibir cemberut. Sean tersenyum gemas, dia segera mengambilkannya dan meletakan di dalam keranjang dorong milik mereka.
"Bumbunya sudah semua?" Tanya lisa memastikan.
"Sudah sih, kamu ada yang mau di beli lagi tidak. Kalau sudah kita pulang sekarang"
"Cukup sih, kita pulang saja, lagipula pinggang aku sudah terasa sakit nih"
Sean mengangguk, dia merangkul pinggang lisa dengan tangan kiri, sementara tangan kanan mendorong troli belanjaan mereka.
Setelah membayar, keduanya pun segera pulang ke rumah. Karena chungha pasti sudah menunggu, mereka memang di minta untuk membeli bahan-bahan masakan karena malam nanti mereka kedatangan rekan-rekan kerja dari Sean.
.
.
.
.
.Masakan chungha sudah habis tanpa tersisa, tamu-tamu Sean sedang lanjut mengobrol di ruang tamu sambil meminum kopi dan camilan yang di siapkan oleh chungha dan lisa.
Di dalam rumah, lisa sedang mencuci piring kotor sementara chungha sedang membuat susu hamil untuk lisa.
"Sudah-sudah biar mommy yang lanjutkan, kamu minum susunya dulu" Titah chungha dengan mengambil alih pekerjaan lisa.
"Iya mom"
Lisa segera membersihkan tangan dari busa sabun lalu segera meminum susu hangat itu dengan perlahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
PROTECT YOU
FanfictionCeritanya sensitif, jadi yang kurang nyaman bisa skip aja yah..thank you Ingat ini cuma sebatas karangan yang aku selipin sesuatu yang terjadi di sekitar aku.. G×G G×B