23. smile

430 29 18
                                    

Baby Rosie berlari dari lisa yang mencoba menangkapnya. Karena langkah yang terburu-buru dan tidak begitu memperhatikan jalan baby Rosie pun kehilangan keseimbangan.

"Rosie!" Teriak lisa panik. Namun langkahnya terhenti saat melihat sosok yang membantu sang anak berdiri.

Wanita itu membersihkan baju baby Rosie yang kotor, dia memberikan ketenangan dan kelembutan hingga baby Rosie tidak jadi menangis.

"Lain kali hati-hati sayang, apa ada yang luka?" Tanya wanita itu sambil susah payah memegangi perutnya yang membesar.

"Baby ok" Balas baby Rosie singkat. Dia tersenyum pada wanita yang kini mengusap pipinya dengan lembut.

Lisa kembali melanjutkan langkahnya, melihat sang mama membuat baby Rosie segera menghampiri. Bocah kecil itu memeluk kaki lisa yang kembali mematung dengan pandangan yang mengarah lurus pada wanita yang tadi menolong Rosie.

Kekuatan kaki lisa menghilang barang untuk melangkah menghampiri wanita itu, karena tak melihat gerakan dari lisa, wanita itulah yang mengambil inisiatif.

Tanpa bicara apapun dia memeluk tubuh lisa.

Tangan kiri lisa membalas pelukan wanita itu, sementara tangan kanannya memegangi tangan Rosie.

Pelukan itu berlangsung cukup lama, tidak ada tangisan apapun dari keduanya. Wanita itu melerai pelukan dengan perlahan, dia tersenyum begitu lebar pada lisa yang masih tidak bisa menunjukan ekspresi apapun karena keterkejutan.

"Kita bertemu lagi lisa" Ucapnya tanpa menghilangkan senyum di bibirnya.

Pandangan lisa turun ke arah perut wanita di depannya, dia kembali menatap mata wanita itu dengan sorot penuh tanya.

"Itu anak kamu dengan Irene?" Tanyanya.

Baru saja akan membalas, Sean lebih dulu datang menyela. Pandangan keduanya kembali bertemu setelah sekian lama. Sean menggandeng tangan lisa dengan erat, membuat sang istri menoleh padanya.

"Kita harus pulang" Ucapnya menatap lisa.

Sean menarik tangan lisa menjauh, wanita berponi itu masih mencoba untuk melihat ke arah chaeyoung yang kini berbalik badan dan meninggalkan tempatnya berdiri tadi.

"Sayang, aku ingin bicara dengan chae" Mohon lisa pada Sean. Lelaki itu menghentikan langkahnya, dia usap pipi lisa dengan memberi senyuman termanisnya.

"Baiklah, biar aku bawa pulang rosie, setelah selesai kamu langsung hubungi aku, biar aku jemput"

Lisa tersenyum karena Sean tidak melarangnya, dia mengecup pipi Sean dan Rosie sebelum akhirnya berlari mengejar chaeyoung.

"Mama!" Teriak Rosie sambil menangis.

"Husttt... Sayang, mama sedang ada urusan sebentar. Baby sama papa dulu yah" Ucap Sean mencoba menenangkan sang anak. Dia segera membawa sang anak pulang ke rumah setelah melakukan ibadah bersama tadi.

Sementara lisa mencari-cari sosok chaeyoung. Dia berlari menyusuri halaman gereja namun karena banyaknya orang yang ada membuatnya kesulitan mencari.

"Chae.... Chae... " Teriaknya memanggil, beberapa orang menatapnya.

"Nona, tolong jangan berteriak" Tegur salah satunya membuat lisa langsung meminta maaf.

Lisa kembali menyusuri sekitar, dia menangis karena tidak berhasil menemukan chaeyoung. Hingga kilauan dari lonceng gereja yang terkena sinar matahari membuat matanya silau, dia segera menutupi dengan telapak tangan kirinya.

Nafasnya terengah karana harus lari kesana dan kemari. Lisa membiarkan hatinya mempengaruhi arah langkah dari kedua kakinya yang entah kenapa memilih untuk masuk kembali ke dalam.

PROTECT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang