8. mereka tahu

111 19 6
                                    


Chaeyoung tiba di apartemen milik jisoo dan jennie. Dia datang sendiri karena lisa memiliki urusan lain yang harus di selesaikan lebih dulu. Dengan menaiki taksi, chaeyoung pergi ke sana.

Setibanya di depan unit, chaeyoung langsung saja menekan bel hingga sosok jisoo muncul membukakan pintu.

"Hai chae, silakan masuk" Kata jisoo ramah.

Chaeyoung pun masuk dan di susul jisoo. Keduanya pergi ke ruang tengah dimana jennie berada.

"Loh lisa mana?" Tanyanya ketika melihat chaeyoung datang sendiri.

"Sedang ada urusan lain, katanya mau nyusul secepatnya" Balas chaeyoung yang mengambil duduk di samping jennie. Sementara jisoo pergi ke dapur untuk mengambil jus jeruk dingin untuk chaeyoung.

"Oh begitu ternyata, silakan chae diminum" Titah jennie ketika jisoo meletakkan gelas minum di hadapan chaeyoung.

"Terima kasih jen, ji" Balasnya kemudian meminumnya dengan perlahan.

Jisoo dan jennie sama-sama menatap chaeyoung. Hal itu sedikit membuat chaeyoung jadi tidak nyaman.

"Kenapa sih? Lipstik aku berantakan? Atau bedak aku tidak rata?" Tanyanya memastikan.

"Bukan itu kok, sebetulnya kami penasaran kapan kamu akan mengakui semuanya?" Tanya jisoo membuat chaeyoung sedikit bingung karena tak mengerti maksud dari ucapan jisoo.

"Mengakui apa?" Tanya chaeyoung balik.

"Tentang apa yang kamu rasakan terhadap lisa"

Uhukk.. Uhukkk..

Chaeyoung tersedak ludahnya sendiri dengan ungkapan dari jisoo yang tiba-tiba itu, jennie segera memberikan gelas minum pada chaeyoung. Wanita blonde itu meminumnya dengan sedikit buru-buru.

"Kamu ngomong apa sih ji, tidak ada yang aku rasakan pada lisa" Kata chaeyoung membantah. Namun hal itu justru membuat jisoo dan jennie tertawa.

"Chae, kami bisa melihat dengan jelas. Sejak kuliah dulu dan sampai sekarang tatapan mata kamu tidak pernah berubah untuk lisa" Jelas jennie.

"Dan jangan kira kami tidak tahu tentang ciuman bibir yang kalian lakukan, kamera ponsel jennie yang jadi saksinya" Timpal jisoo yang membuat wajah chaeyoung langsung memucat.

Dia teringat kembali saat pesta perayaan persahabatan malam itu, mereka mencuri wine milik orang tua jisoo yang kebetulan sedang pergi ke luar kota, mereka mencoba minuman sambil membuat vidio pendek sebagai kenang-kenangan. Tapi siapa sangka ada momen itu ikut terekam.

"Ka-kalian, kenapa tidak memberitahuku?" Tanya chaeyoung jadi panik. Pasalnya ada orang lain yang tahu akan rahasianya.

"Kami tidak ingin membuat suasana jadi canggung" Balas jisoo menjelaskan. Chaeyoung mengusap wajah, dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa sekarang.

"Lalu apa kalian pikir jika aku mengatakan yang jujur lisa tidak akan marah atau membenciku? Ada banyak resiko yang akan aku hadapi nantinya, selama 6 tahun aku mencoba lepas dari lisa tapi selama itu juga lisa masih jadi pemenangnya. Kalian pikir ini mudah untukku?" Tanya chaeyoung terlihat frustasi.

"Tapi kita tidak akan tahu kalau kamu tidak mencobanya, setidaknya kamu akan dapat jawabannya walaupun nantinya akan menyakiti atau membuatmu bahagia" Jisoo memberi dorongan semangat untuk chaeyoung, karena dia pun berada di posisi chaeyoung yang pada akhirnya berani mengambil langkah untuk mengakui perasaannya pada jennie.

Entah keberuntungan atau memang hanya kebetulan, jisoo justru mendapat balasan yang sama dari jennie. Hingga membuat keduanya memulai komitmen serius dan itu semua berjalan hingga sekarang.

PROTECT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang