4. Ayo Menikah!

51 8 1
                                    

Kyungsoo POV

"Ting!" Notif pesan mengalihkan atensiku. 'Siapa yang mengirim pesan?' Batinku. Aku sedang bersantai di ruang tv. Melepas penat selepas bekerja sambil menikmati makan malam ditemani tontonan drama on going favoritku. 'Apa dari seseorang di resto? Apa ada masalah?' Pikirku.

📩"Doh Kyungsoo?"

📩"Selamat malam! Ini aku Park Chanyeol."

Dia benar-benar menghubungiku rupanya. Minggu lalu aku bertemu dengannya, tidak terlalu buruk. Begitu melihatnya aku pikir dia sangat tampan, membuat hatiku sedikit berdebar-debar. Dia juga ramah. Dia bahkan menenangkanku saat dia menyadari kegugupanku. Namun berakhir aku sedikit jengkel karena dia mengira aku matre. Akhirnya aku pergi meninggalkannya.

✉️ "Ya benar, ini aku Doh Kyungsoo. Ada apa?"

📩"Sebelumnya aku minta maaf atas pertemuan terakhir kita yang tidak berakhir dengan baik."

✉️"It's okay. Aku sudah menganggap traktiranmu sebagai permintaan maaf darimu. Lalu?!"

📩"Apa besok kita bisa bertemu lagi? Aku ingin membahas perjodohan kita."

✉️Besok aku masih bekerja.

✉️ Mungkin setelah aku pulang kerja, bagaimana?

✉️Jam 7 sore?"

📩"Setuju. Kau yang tentukan tempat!"

✉️"Coffee shop XX di daerah XXX. Tidak akan sulit mencarinya di map."

📩"Oke! Sampai jumpa besok!"

✉️"👋👋👋"

🎎

Sebenarnya aku tidak terlalu ingin punya pacar atau pun menikah. Aku setuju dengan perjodohan ini karena aku kasihan pada nenek Kim. Setelah ditinggal suaminya dia begitu terpukul. Kesehatannya mulai memburuk.

Sebulan lalu dia sakit dan dirawat di RS, aku membesuknya. Dia terlihat begitu bahagia saat melihatku. Saat itulah dia bercerita bahwa dia mulai bermimpi bertemu mendiang suaminya. Dia menemui dukun, membahas mimpinya itu. Mendapat kesimpulan bahwa mimpi itu tentang keinginan suaminya untuk berbesan dengan kakekku semasa hidup dulu. Hal itu membuatnya kepikiran hingga akhirnya drop. Dia begitu senang saat aku menyetujui perjodohan ini. Aku tidak tega untuk menolaknya.

Entah apa yang akan kami bahas pada pertemuan besok. Apakah perjodohan ini tetap berlanjut? Atau batal.

Jika berlanjut anggap saja aku akan mendapat gelar 'istri'. Orang-orang tidak akan lagi memaksa aku untuk kencan buta, menyuruhku cepat-cepat berkencan lalu menikah. Lagi pula dia tampan. Aku tidak akan malu saat mengenalkannya sebagai 'suamiku'.

Kalau batal pun aku tidak akan rugi apapun. Namun, bagaimana dengan nasib nenek nanti? Ah, biarlah, mungkin nanti dia akan mencari solusi terbaik, bertanya pada mudang pasti menjadi jalan terakhirnya. Semoga dia baik-baik saja.

[Kyungsoo POV end]

🍵

[Present]

Cinta Karna Biasa [ChanSoo] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang