Kyungsoo sedang menginap di tempat Baekhyun. Dia sedang ingin menghabiskan waktu dengan sahabatnya itu. Maka dengan berat hati Chanyeol harus mengizinkannya. Dia tidak mau terlalu posesif pada Kyungsoo.
Pada kesempatan ini Kyungsoo menceritakan kelanjutan hubungan asmaranya kepada Baekhyun. Hal ini membuat Baekhyun penasaran akan satu hal. Dia akan menanyakannya langsung pada Kyungsoo.
"Kyungsoo, apa kau sudah berhubungan badan dengan Chanyeol?" Dia tidak mau bertele-tele. Dia penasaran tentang hal itu. Terlebih dia tahu bahwa Kyungsoo masih perawan saat menikah dengan Chanyeol. Dia ingin tahu pengalaman pertama sahabatnya itu.
"Su-su-sudah." Kyungsoo menjawab dengan terbata. Mukanya memerah.
"Hey, kenapa kau tergagap begitu? Wajahmu juga memerah? Kau tidak perlu malu padaku."
Kyungsoo menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dia masih merasa malu. Dia bahkan kembali teringat saat pertama kali menghabiskan malam panas bersama Chanyeol.
"Baek, malam pertamaku tidak berjalan dengan lancar."
"Huh?! Kenapa? Apa yang terjadi?"
"Itu, eum... saat foreplay aku sangat menikmatinya. Dia begitu memuaskanku."
"Terus..." Baekhyun menjadi sedikit bersemangat.
"Tapi kami harus terhenti saat dia mau memasukkan'itunya'."
"Huh? Kenapa?" Baekhyun menjadi penasaran.
"Eum... miliknya...terlalu besar. Aku kesakitan, jadi aku menghentikannya."
"Yak! Kyungsoo! Kenapa kau, Ah!!!" Baekhyun sedikit frustasi mendengarnya, dia menjambak rambutnya sendiri.
"Aku tidak bisa Baek, sakit sekali. Aku hampir menangis karenanya. Baru masuk sedikit saja aku sudah berdarah. Dia sampai minta maaf berkali-kali padaku. Dia tidak mau menyakitiku."
"Oh, sayangku, kasihan sekali dirimu. Mau bagaimana lagi. Itu pengalaman pertama bagimu." Baekhyun merasa iba pada Kyungsoo. Dia mengelus-elus kepalanya.
"Aku tidak menyangka akan sesakit itu, Baek. Kau dulu bagaimana?"
"Aku biasa saja. Mungkin kau terlalu memikirkan nanti akan begini akan begitu, jadi kau kurang menikmatinya. Harusnya kau lebih rileks saat itu, pasti kau lebih mudah menerimanya. Kau hanya terlalu tegang."
"Bagaimana aku tidak tegang, benda sebesar itu akan masuk kedalam tubuhku. Aku ngeri melihatnya."
"Oh, kasihan Chanyeol. Pasti untuk pertama kalinya dia tidak senang memiliki penis besar." Kyungsoo hanya cemberut mendengarnya. "Lalu setelahnya?"
"Tidak ada. Kami berhenti, dia menuntaskannya di kamar mandi. Tapi setelahnya dia tetap memperlakukanku dengan baik. Seolah itu bukan masalah yang besar untuknya. Aku jadi tidak enak padanya."
"Bukankah itu berarti dia benar-benar mencintaimu. Dia memperlakukanmu dengan baik walaupun aku yakin sebenarnya darimu dia berharap bisa mendapat kepuasan lebih. Dia tidak mau memaksamu. Bahkan dia meminta maaf saat kau kesakitan."
"Iya juga ya."
"Jika kau merasa tidak enak, bicarakan padanya. Mungkin dia juga punya pemikiran yang sama. Kalian hanya perlu saling menkomunikasikan apa yang kalian rasa. Kalian bukan cenayang. Kalian tidak tahu isi hati masing-masing secara pasti."
"Wah, kau benar-benar bijaksana, dokter Baek."
"Lalu setelahnya bagaimana? Kau sudah mencobanya lagi?"
Kyungsoo mengangguk. "Malam berikutnya masih tidak berhasil, aku masih takut. Tapi aku bisa membantunya dengan tangan dan mulutku. Rahangku sampai pegal karenanya."
"Ooo... not bad, kau sudah berusaha!" Baekhyun memberi puk-puk di kepala Kyungsoo.
"Malam berikutnya baru berhasil. Walaupun awal-awal aku masih kesakitan. Tapi aku tahan demi dia."
"Apa akhirnya kau bisa menikmatinya?"
"Iya. Tapi keesokannya aku tidak masuk kerja karena kesulitan berjalan."
"YAK! Kalian melakukannya berapa ronde sampai kau tidak bisa berjalan, huh?"
"Hehehe... Ra-ha-si-a!"
"Yak! Kau ini! Percuma aku merasa iba padamu."
☆
☆
☆***Maaf jika tidak sesuai ekspektasi. Aku masih gak PD untuk menulis adegan plus-plus🙏***
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karna Biasa [ChanSoo] [Tamat]
Fanfiction"Perjodohan, yay or nay?!" Chansoo AU(gs) Cerita ini hanya fiksi. Nama karakter maupun sifat yang tergambar tidak sesuai dengan aslinya. Jangan dibawa ke real life. Jangan berharap cerita ini lucu karena penulisnya garing🙏 Karya pertama, mohon ma...