Hari kedua di RS kondisi Kyungsoo sudah lebih baik. Sakit kepala dan mual akibat gegar otaknya sudah mulai hilang. Chanyeol sudah mengizinkan keluarga dan teman-teman mereka untuk mengunjungi Kyungsoo.
Begitu banyak yang peduli pada Kyungsoo. Seperti yang Kyungsoo pernah katakan, walaupun dia tidak punya lagi keluarga kandung, dia masih memiliki orang-orang yang begitu dekat dengannya seperti keluarga sendiri. Mereka silih berganti datang menjenguknya, menghiburnya dan mendoakan kesembuhan baginya.
Hingga hari ketiga pun sama, mereka masih datang mengunjungi Kyungsoo. Kondisi Kyungsoo juga sudah jauh lebih baik. Dia sudah tidak perlu lagi memakai masker oksigen. Nafasnya sudah tidak sesak lagi.
Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam. Kyungsoo masih belum tidur. Dia melihat ke arah Chanyeol yang sedang duduk di sofa. Dia sedang sibuk dengan laptopnya.
"Kyungsoo, aku tahu aku tampan. Tapi akan lebih baik jika sekarang kau tidur, istirahat, kenapa kau malah sibuk melihatku, huh?" Ucap Chanyeol yang menyadari Kyungsoo terus memperhatikannya.
"Kau PD sekali." Kyungsoo membuang muka. "Aku tidak bisa tidur, sepertinya gara-gara tadi siang aku terlalu banyak tidur. Kau sendiri sedang apa? Sepertinya sibuk sekali."
"Ah, tidak juga. Aku sedang memeriksa beberapa laporan dari anak buahku."
"Kau cuti lagi untuk merawatku?"
"Iya, aku akan cuti sampai kau bisa pulang dari RS"
"Apa tidak apa-apa cuti lama seperti itu?"
"Tidak apa-apa. Lagi pula aku cucu pemilik perusahaan, siapa yang berani protes padaku."
"Kau menyalahgunakan kekuasaan, huh? Kasihan anak buahmu harus mengurus semua pekerjaanmu."
"Hey, bukan begitu. Aku tidak menelantarkan mereka. Makanya walaupun aku cuti, aku tetap membantu mereka sebisaku. Aku bukan tipe bos yang semaunya sendiri, tahu!"
"Chan, kira-kira kapan gipsku bisa dilepas?" Kyungsoo mengalihkan pembicaraan.
"Retaknya tidak terlalu parah. Paling cepat 4 minggu, mungkin."
"Lama sekali. Aku jadi tidak bisa kerja dulu dong." Kyungsoo sedikit kecewa, mukanya berubah masam.
"Fokus saja pada kesembuhanmu dulu. Jangan terlalu dipaksa. Lagi pula paman Kibang dan lainnya masih bisa menghandel semuanya, kan?"
"Tapi mereka pasti kerepotan tanpa ku."
"Kyungsoo, percayalah, mereka akan baik-baik saja. Jika kau berpikir seperti itu, itu artinya kau belum sepenuhnya percaya pada mereka. Aku yakin mereka sudah handal dengan tugas mereka masing-masing. Jadi kau tidak perlu khawatir. Mereka bekerja di sana bukan baru 1-2 bulan, kan?"
Kyungsoo mengangguk. Chanyeol benar, Paman Kibang dan lainnya bahkan sudah bekerja di restoran lebih lama daripada dirinya. Sepeninggalan kakek Doh para karyawan mulai ragu apakah restorannya akan tutup atau berlanjut. Apakah mereka bisa berlanjut tanpa kakek Doh atau tidak. Maka dari itu Kyungsoo bekerja di sana untuk menyakinkan dan mendukung mereka. Bahwa mereka bisa melanjutkan restoran tanpa kakeknya. Dia tidak ingin restorannya tutup dan membuat mereka semua kehilangan pekerjaan.
Sebelum Kyungsoo menikah paman Kibang juga pernah memberinya nasihat. "Nanti jika kau sudah menikah, kurangilah kegiatan mu di restoran. Jika libur habiskan waktumu bersama suamimu. Sudah saatnya kau mementingkan dirimu sendiri daripada kami."
Di restoran Kyungsoo selalu mengkhawatirkan karyawan lain, selalu bekerja lebih lama dari karyawan lain. Tetap bekerja walau shifnya sudah selesai. Menggantikan shift karyawan lain, bahkan tetap masuk walau harusnya dia libur."Pergilah liburan, ikutlah kencan buta atau apa saja, jangan kerja terus!" Itulah yang sering paman Kibang dan Kwangsoo lontarkan padanya.
"Kyungsoo!" Chanyeol membuyarkan lamunan Kyungsoo. Dia beranjak dari sofa beralih duduk di tepi ranjang Kyungsoo. "Kau kenapa?"
"Ah, tidak apa-apa, aku hanya teringat sesuatu."
"Oh, aku pikir kau pusing atau ada sesuatu yang dirasa. Jika kau mulai bosan, besok akan aku ajak kau ke taman."
"Benarkah?!"
"Tapi besok kita tanya dokter dulu. Pastikan kondisimu kuat untuk turun. Aku tidak mau kau terlalu memaksakan diri. Mengerti?!" Kyungsoo mengangguk, dia tersenyum lebar.
"Baiklah sebaiknya sekarang kau istirahat. Apa cahayanya terlalu terang? Kau mau memakai penutup mata?" Kyungsoo menggeleng menjawabnya.
"Tidurlah!" Chanyeol mengusap rambut Kyungsoo lalu mengecup keningnya. Kyungsoo memejamkan kedua matanya. Chanyeol memegang telapak tangan Kyungsoo, mengecupnya, mengelusnya juga memijitnya perlahan. Tak lama Kyungsoo pun mengantuk lalu tertidur. "Selamat malam, Kyungsoo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karna Biasa [ChanSoo] [Tamat]
Fanfiction"Perjodohan, yay or nay?!" Chansoo AU(gs) Cerita ini hanya fiksi. Nama karakter maupun sifat yang tergambar tidak sesuai dengan aslinya. Jangan dibawa ke real life. Jangan berharap cerita ini lucu karena penulisnya garing🙏 Karya pertama, mohon ma...