17. Sang Pemilik Hati

47 8 0
                                    

Chanyeol POV

Hari ini adalah jadwal Bibi Jung bekerja di sini. Aku pikir dia tidak bisa datang. Biasanya dia akan datang pagi atau siang. Namun hari ini, dia baru tiba sore hari.

Berhubung dia datang aku memutuskan untuk olahraga di taman. Aku sudah mulai bosan berdiam di rumah seharian. Aku bisa meninggalkan Kyungsoo sementara tanpa khawatir.

Saat aku kembali hanya ada Kyungsoo di rumah, Bibi Jung sudah pulang. Entah kenapa Kyungsoo bertingkah aneh. Dia begitu terkejut melihatku. Wajahnya memerah. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku pikir dia sakit kepala atau demam lagi, tapi dia bilang dia tidak apa-apa. Tiba-tiba saja dia minum dengan tergesa-gesa sampai tumpah. Untung saja dia tidak tersedak. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya mungkin.

Melihat penampilan kyungsoo sebenarnya aku ingin tertawa, namun masih bisa ku tahan. Dia begitu tenggelam mengenakan pakaianku yang pastinya terlalu besar untuknya. Dia menggulung-gulung ujung celana sampai di atas mata kaki karena kepanjangan. Sedangkan tepi bawah kaos yang dipakainya hampir menyentuh lutut. Dia terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Chanyeol POV end

👫

Beberapa saat sebelumnya

Chanyeol memutuskan untuk berolahraga di taman sekitar apartemennya. "Menyenangkan juga jogging di sore hari sambil mendengarkan musik," pikirnya.

Belum selesai satu lagu tiba-tiba hp chanyeol berdering, ada panggilan masuk.

"Chae Young?" Chanyeol membaca nama yang tertera di layar hpnya. Kemudian menjawab panggilan itu.

"Halo, Chae Young!"

"Aku disini Chan!" Terdengar jawaban dari seberang. "Di sini, di taman, dekat patung!" Chanyeol mengedarkan pandangan ke penjuru taman mencari sebuah patung.

Tak jauh dari tempatnya berdiri terlihat seorang wanita berdiri dekat patung. Wanita itu melambaikan tangan padanya.

Chanyeol mematikan panggilannya lalu menghampiri wanita itu.

"Apa kabar, Chan?" Sapa Chae Young.

"Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja. Darimana kau tahu aku di sini?"

"Tadi aku mau berkunjung ke apartemenmu. Tapi aku melihatmu ke sini jadi aku menyusulmu." Jelasnya

Mereka mencari tempat duduk untuk mengobrol.

"Kau sombong sekali, Chan. Kau tak sekalipun menghubungiku setelah pertemuan terakhir kita."

"Apa kau lupa jika saat itu kau menolak pernyataan cintaku. Aku seperti tak punya harga diri jika tetap menghubungimu setelahnya."

"Jadi kau menungguku untuk menghubungimu terlebih dahulu, begitu?" Chanyeol tak menjawabnya.

"Kau masih marah padaku?" Chanyeol masih terdiam.

"Apa kau masih mencintaiku, Chan?" Chanyeol masih saja terdiam.

"Aku dengar kau jadi menikah dengan pilihan nenekmu. Apa itu benar?"

"Siapa yang memberi tahumu?"

"Tidak penting siapa yang memberi tahuku. Kau belum menjawab pertanyaanku. Apa kau masih marah?"

"Tidak."

"Apa kau masih mencintaiku?"

Chanyeol terdiam sejenak.

"Entahlah." Dia akhirnya menjawab.

"Aku... Aku sudah tidak marah padamu. Aku paham jika perasaan memang tidak bisa dipaksakan. Dan beberapa hari terakhir ini, jujur, aku sedikit melupakanmu."

"Apa karena wanita yang sekarang menjadi istrimu? Kau mencintainya? Jujur saja. Kau bisa bercerita padaku. Bagaimanapun juga dulu kita pernah berteman. Dan sekarang pun masih aku anggap sama."

"Beberapa hari terakhir menghabiskan waktu bersama Kyungsoo membuatku lebih sering memikirkannya."

"Namanya Kyungsoo?" Chae Young menginterupsi. Chanyeol mengangguk menjawabnya.

"Aku senang saat dia senang. Melihatnya tertawa membuatku ingin tertawa juga. Aku ingin menghiburnya saat dia sedih. Saat dia tak bersamaku ada-ada saja hal yang mengingatkanku padanya."

"Tapi aku belum bisa menyimpulkan kalau aku sudah mencintainya. Aku takut jika rasa ini tenyata hanya pelarian untuk melupakan perasaanku padamu."

"Pelan-pelan saja. Jalani saja prosesnya dan nanti kau pasti akan menemukan jawabannya."

"Ngomong-ngomong, untuk apa kau ingin menemuiku, Chae?"

"Aku akan pulang ke kampung halamanku. Aku datang untuk berpamitan. Aku tidak akan kembali."

"Benarkah? Tiba-tiba sekali."

"Orang tuaku menyuruhku pulang. Mereka bilang seharusnya aku sudah cukup bermain-mainnya. Aku sudah harus mulai mengemban tanggung jawab. Aku harus meneruskan bisnis mereka di sana."

"Chae Young..." ucap Chanyeol lirih.

"Sudahlah, tidak perlu bersedih. Sesekali aku akan mengunjungi mu nanti. Dan saat kita bertemu lagi aku harap kau sudah berbahagia dengan siapapun yang menjadi pemilik hatimu."

Mereka akhirnya berpisah. Chanyeol ingin mengantar Chae Young pulang namun dia menolak. Kemudian Chanyeol melanjutkan aktivitas olahraganya yang tertunda.

🏃🏃🏃

Cinta Karna Biasa [ChanSoo] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang