22. Terima Kasih Sudah Bertahan

47 6 0
                                    

Kyungsoo membuka matanya. Dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Dilihatnya Chanyeol tidur terduduk sambil memegang jemari tangannya.

Kyungsoo teringat kejadian yang dialaminya semalam. Di persimpangan jalan, taksi yang ditumpanginya dihantam sebuah mobil dari arah samping. Dia mungkin ditabrak pengemudi DUI atau pengemudi ugal-ugalan, asumsinya.

Dia merasakan sakit di kepalanya. Dadanya juga terasa sedikit sesak. Dilihatnya tangannya dipasangi gips. "Sepertinya lenganku patah?" Pikirnya.

Kyungsoo bersyukur saat ini dia selamat dari kecelakaan itu. Jika kini dia sendiri mungkin dia akan ikhlas apabila nyawanya tak selamat karena kecelakaan itu. Namun kini ada Chanyeol di sebelahnya. Dia bersyukur masih punya kesempatan untuk hidup dan bertemu Chanyeol lagi.

Dia gerakkan jemarinya yang digenggam Chanyeol. Chanyeol merasakan gerakan itu lalu terbangun.

"Kyungsoo?" Chanyeol membuka matanya. Dilihatnya mata Kyungsoo yang menyipit. Walaupun Kyungsoo memakai masker oksigen, dia tahu Kyungsoo sedang tersenyum. Chanyeol merasakan kelegaan di hatinya.

"Kau butuh sesuatu, Kyungsoo?" Kyungsoo menggeleng lemah.

"Kau tidur di situ semalaman?" Tanyanya lirih. Dia masih merasa lemah.

Chanyeol mengangguk, dia menjawab dengan senyuman.

"Badanmu pasti pegal-pegal."

Chanyeol menggeleng. "Aku baik-baik saja. Kau yang terbaring di sini, tapi kau malah mengkhawatirkan aku, huh?" Chanyeol membalasnya lalu mengecup jemari tangan Kyungsoo. Kyungsoo sedikit terkejut dibuatnya.

"Chanyeol, kepalaku agak berdenyut." Kyungsoo memegang perban di kepalanya.

"Apa sakit sekali?" Chanyeol sedikit khawatir. "Akan aku panggilkan dokter."

Kyungsoo menggeleng, dia memegang erat jemari Chanyeol. "Tidak perlu. Cukup kau di sini saja." Chanyeol urung beranjak dari duduknya. "Chanyeol, bisa bantu aku duduk?"

"Jangan memaksakan diri. Berbaringlah dulu. Akan aku atur posisi tempat tidurmu saja, oke?" Chanyeol mengatur tempat tidur Kyungsoo agar posisi kepalanya sedikit lebih tinggi.

"Segini?" Kyungsoo mengangguk. "Kalau terasa sesak bilang ya! Nanti aku turunkan lagi."

Chanyeol berpindah tempat duduk. Kini dia duduk di tepi ranjang Kyungsoo sehingga mereka bisa berhadapan. Chanyeol tersenyum memandang wajah Kyungsoo.

"Kenapa?" Tanya Kyungsoo.

"Aku senang masih bisa melihatmu lagi. Aku bersyukur kau selamat." Chanyeol kembali mengecup jemari tangan Kyungsoo. Kemudian dia juga mengecup pipinya. "Terima kasih Kyungsoo."

Kyungsoo merasa malu, wajahnya yang pucat menjadi lebih merona.

"Kyungsoo?!" Sebuah panggilan menginterupsi momen mereka berdua. Baekhyun baru saja terbangun. Dia langsung mendekati Kyungsoo. Chanyeol menyingkir untuk memberi ruang padanya.

Kyungsoo mengulurkan kedua tangannya. Berharap Baekhyun memeluknya. Baekhyun begitu takut akan membuat Kyungsoo kesakitan jadi dia memeluknya perlahan. Dia juga mencium kedua pipi Kyungsoo.

"Kyungsoo, harusnya kemarin aku tidak meninggalkanmu. Harusnya aku mengantarmu pulang dulu. Maafkan aku! Semalam kau pasti ketakutan." Baekhyun menangis. Dia tidak tega melihat Kyungsoo terbaring lemah.

"Tak apa Baek, bukan salahmu. Jangan menangis. Aku kuat, kau lihat aku masih bertahan."

Kilasan kejadian semalam kembali teringat olehnya. Kejadiaan yang terjadi begitu cepat. Dia bahkan tidak sempat melindungi dirinya. Dia seperti kehilangan kesadaran sesaat.

Ketika kesadarannya kembali dia mencoba bergerak namun dia tidak bisa. Badannya sudah terhimpit body mobil yang ringsek. Dia melihat begitu banyak darah. Dia merasa sakit di sekujur tubuh, nyeri hebat di kepalanya, dadanya terasa sesak dan dia juga kesulitan bernafas. Dia begitu ketakutan. Dia pikir dia akan mati saat itu. Perlahan dia pun kehilangan kesadarannya kembali.

Dan kini saat kesadarannya telah kembali normal dia begitu lega saat melihat ada Chanyeol di sampingnya. Menggenggam jemari tangannya, menunggunya terbangun.

🫂

Chanyeol sudah mengabari keluarganya tentang kejadian yang dialami Kyungsoo. Baekhyun juga sudah mengabari orang-orang terdekat Kyungsoo. Mereka semua begitu khawatir. Saat jam besuk mereka ingin datang untuk menjenguk Kyungsoo. Namun Chanyeol dan Baekhyun melarang mereka.

Kyungsoo masih lemah. Kepalanya masih sering berdenyut, dia sering merasa mual dan masih kesulitan berkonsentrasi. Dokter mengatakan Kyungsoo mengalami gegar otak.
Kyungsoo masih harus banyak istirahat agar segera pulih.

"Chanyeol, aku tinggal dulu. Ada pasien yang menungguku." Baekhyun hanya berpamitan pada Chanyeol, Kyungsoo sudah kembali tidur.

"Pergilah, jika kau lelah kau tidak perlu memaksakan diri ke sini! Kau juga perlu istirahat."

"Iya. Kau juga harus istirahat dan jangan lupa makan. Kau harus tetap sehat untuk menjaga Kyungsoo."

"Hm, aku mengerti."

Baekhyun pun pergi meninggalkan mereka berdua. Menyisakan Chanyeol sendiri menjaga Kyungsoo.

Melihat Kyungsoo tertidur pulas Chanyeol memutuskan untuk merebahkan diri di sofa. Baekhyun benar, walaupun dia mengkhawatirkan Kyungsoo, dia tetap harus memikirkan kesehatannya sendiri. Dia tidak boleh sakit agar bisa merawat Kyungsoo dengan baik.

😴








Cinta Karna Biasa [ChanSoo] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang