Acara bulan madu mereka telah selesai. Chanyeol dan Kyungsoo telah tiba di Seoul lagi. Kini mereka akan menjalani aktivitas seperti hari-hari sebelumya. Yang berbeda kini Kyungsoo akan tinggal di apartemen Chanyeol. Sedangkan Chanyeol mulai saat ini akan mempunyai teman serumah, yaitu Kyungsoo.
"Ini kamarmu," Chanyeol menunjukkan kamar yang akan di tempati Kyungsoo. "Kamarku yang di sana." Dia menunjuk pintu yang berseberangan dengan kamar kyungsoo. "Kau boleh memakai dapur dan ruang lainnya sesuka mu. Anggap saja rumah sendiri!" Ucap Chanyeol setibanya mereka di apartemennya.
"Aku akan melihat kamarku." Kyungsoo memasuki kamarnya. Memeriksa setiap sudut ruangan.
"Wah, terlihat nyaman sekali." Batin kyungsoo.
Kyungsoo mulai merapikan barang bawaannya. Dia memisahkan baju kotor yang akan dicucinya dan menyimpan baju bersih yang akan dia pakai nanti.
Kyungsoo berlanjut ke kamar mandi. Dia ingin segera membersihkan diri. Badannya sudah terasa lengket, sudah tidak nyaman. Ternyata di kamar mandi Chanyeol sudah mempersiapkan beberapa toiletries, bathrobe dan handuk pun sudah tersedia.
"Kyungsoo!" Panggil Chanyeol sambil mengetuk kamar Kyungsoo.
"Iya, Chan!" Kyungsoo menyahut sambil membuka pintu kamarnya.
"Aku ingin memesan makan malam, kau ingin aku pesankan sekalian?"
"Iya, apa saja boleh."
"Jajangmyeon dan ayam goreng?"
"Setuju."
Kyungsoo keluar kamar menuju ruang tamu. Dia menyalakannya tv, mencari saluran tv di mana drama favoritnya tayang. Chanyeol ikut bergabung dengannya.
"Bagaimana kamarmu?"
"Terasa nyaman, aku merasa seperti akan tinggal di hotel lagi. Bisa tinggal di tempat sebagus ini, kau pasti menghasilkan uang dengan sangat baik, huh?"
"Ya, begitu lah. Aku tidak akan munafik. Aku memperoleh semuanya salah satunya berkat privilage yang aku punya."
"Itu berarti kau bisa memanfaatkan privilage mu dengan baik."
"Ya, walaupun di belakangku banyak yang berkata buruk tentangku, meremehkan ku karena aku cucu pemilik perusahaan tidak akan menjatuhkan semangatku dalam bekerja."
"Apa orang tuamu juga bekerja untuk nenek?"
"Ibuku iya, tapi tidak untuk ayahku. Dia seorang kepala editor di perusahaan penerbitan. Dia menjadi editor karena kecintaannya pada buku, menurun dari kakekku."
"Dan kau mengikuti jejak ibu dan nenekmu."
"Iya. Kau sendiri kenapa jadi koki?"
"Aku terpaksa."
"Bukan karena kau hobi memasak?"
"Aku hobi memasak. Tapi aku bukan ingin mencari uang dengan cara memasak." Chanyeol mengernyit bingung. "Hobi sebagai pekerjaan tidak menyenangkan bagiku. Memasak untuk diri sendiri, keluarga atau teman terasa ada kepuasan sendiri. Tapi memasak untuk pelanggan terasa berbeda."
"Ternyata kau cukup idealis. Lalu dulu kau ingin bekerja sebagai apa?"
"Wanita pekerja kantor. Berangkat pagi pulang sore, dengan setelan yang necis. Mereka terlihat sangat keren di mataku. Lalu setiap libur aku akan bersenang-senang dengan memasak."
"Rumput tetangga memang terlihat lebih hijau, huh? Kau sudah bekerja di sana berapa tahun?"
"Eum... 9 tahun. Aku sudah bekerja di sana dari sebelum lulus kuliah."
"Lalu perasaanmu saat bekerja di restoran bagaimana, Apa kau merasa tertekan?"
"Tidak."
"Apa kau tidak memasak dengan sepenuh hati?"
"Tidak."
"Apa kau memasak dengan ogah-ogahan?"
"Tentu saja tidak. Aku pastikan memasak dengan sungguh-sungguh demi menghasilkan hidangan yang sangat lezat."
"Apa kau tidak senang saat pelanggan memuji masakanmu, menghabiskan masakanmu tak bersisa?"
"Tidak"
"Kau pasti kecewa saat pelanggan tidak menghabiskan masakanmu, kan?"
"Kau benar."
"Itu berarti kau juga mencintai pekerjaan mu saat ini. Ternyata kau tidak menyadari perasaanmu sendiri, huh."
"Begitu kah?!"
"Kau merasa tidak mecintai pekerjaanmu karena pikiranmu mengatakan demikian. Tapi dalam di hatimu sebenarnya kau menikmatinya, menyukainya. Sayangnya pikiranmu lebih mendominasi."
"Tapi aku memasak untuk mereka demi uang bukan ketulusan."
"Demi uang atau bukan, tetap saja usaha yang kau keluarkan sama, rasa senang maupun kecewa dari penilaian baik ataupun buruk yang kau terima sama, kan?" Kyungsoo tak menjawab.
Percakapan mereka terhenti saat kurir tiba mengantarkan pesanan mereka.
"Aku masih ada bir di kulkas, kau mau?" Tanya Chanyeol pada Kyungsoo yang sedang menyiapkan makanan mereka di meja makan.
"Mau, cocok sekali!"
🍜🍗🍻
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karna Biasa [ChanSoo] [Tamat]
Fanfiction"Perjodohan, yay or nay?!" Chansoo AU(gs) Cerita ini hanya fiksi. Nama karakter maupun sifat yang tergambar tidak sesuai dengan aslinya. Jangan dibawa ke real life. Jangan berharap cerita ini lucu karena penulisnya garing🙏 Karya pertama, mohon ma...