Tepat jam 11 siang Chanyeol sudah tiba di alamat yang Kyungsoo beri. Menekan bel, menunggu seseorang keluar untuk membuka pintu untuknya.
Sebuah rumah model lama yang lumayan besar, "apa ini mess karyawan?" Pikir Chanyeol. Dia teringat Kyungsoo berkata kalau dia tinggal dengan pegawai lain dari resto tempat dia bekerja.
Tak lama pintu terbuka.
"Hai, Chanyeol!" Sapa Kyungsoo.
"Kau sudah siap? Kita berangkat sekarang?" Tanya Chanyeol.
"Tunggu sebentar," Kyungsoo kembali ke dalam lalu keluar lagi membawa 2 buah kotak berukuran sedang yang terbungkus kain.
"Apa ini?" Tanya Chanyeol penasaran.
"Aku membuat banyak makanan tadi pagi. Aku membungkus sebagian untuk kita makan bersama di sana. Bisa kau masukkan ke mobil." Kyungsoo meminta tolong.
Chanyeol membawa kotak itu masuk ke mobilnya. Kyungsoo tanpa disuruh langsung masuk ke dalam mobil, duduk di kursi depan bagian penumpang.
Mereka pun berangkat menuju kediaman nenek. Selama perjalan mereka hanya berbincang tentang hal-hal ringan. Seputar cuaca, tentang musik dan juga film kesukaan. Ternyata mereka berdua memiliki selera yang sama.
Setelah 30 menit perjalanan mereka sudah sampai. Nenek menyambut mereka dengan suka cita. Begitu bahagianya dia saat melihat Chanyeol dan Kyungsoo datang bersama.
Berlanjut menyantap menu makan siang yang Kyungsoo bawa, lalu mereka membahas tujuan utama mereka datang ke rumah itu.
"Jadi kalian sepakat untuk melanjutkan perjodohan ini?" Tanya nenek menegaskan. Mereka berdua mengangguk. Matanya berkaca-kaca, sepertinya nenek hampir menangis karena bahagia. "Terima kasih Chanyeol, kau sudah mau menuruti nenek."
"Sama-sama, nek." Jawabnya.
"Kyungsoo, terima kasih kamu mau membantu nenek memenuhi impian suami ku. Kau anak baik, sama seperti mendiang kakekmu." Kyungsoo tersenyum mendengarnya.
"Maaf kan kami, Kungsoo, dari semasa kakekmu masih hidup kami telah begitu banyak merepotkannya. Bahkan hingga kini suamiku sudah tiada pun malah merepotkanmu." Lanjut nenek.
"Nenek jangan berkata seperti itu, kalian adalah sahabat karib kakekku. Dia pasti tidak pernah merasa direpotkan. Dan aku juga sudah menganggap kalian seperti kakek dan nenekku sendiri. Jadi jangan berpikiran seperti itu, nek."
"Sekali lagi terima kasih, Kyungsoo."
"Sama-sama, nek."
"Chanyeol, kau harus menjadi suami yang baik bagi Kyungsoo. Lindungi dia. Berbuat baiklah padanya seperti halnya kakek Doh yang selalu baik kepada kami. Balas lah kebaikannya demi kakek dan nenekmu ini."
"Baik, nek!" Jawabnya.
"Kalian bersantailah dulu. Nenek akan menghubungi dukun langgananku untuk mencari hari baik pernikahan kalian."
🎎
Chanyeol dan Kyungsoo sedang menikmati cemilan yang nenek siapkan sambil menonton TV. Sesekali tertawa menyaksikan acara komedi yang sedang tayang.
Sudah 1 jam berlalu sejak nenek meninggalkan mereka berdua.
"Kenapa nenek lama sekali menelponnya. Apa saja sih yang dia bahas dengan dukun itu." Keluh Chanyeol. Kyungsoo hanya mengedikkan bahu membalasnya.
Tak berselang lama nenek mendatangi mereka dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
"Hari baik untuk kalian adalah tanggal ddmm." Ucapnya.
"Tanggal ddmm?!" Ulang Kyungsoo.
"APA?! ddmm?! Itu kan berarti tinggal 2 minggu lagi, nek?! Kenapa cepat sekali?!" Protes Chanyeol.
"Lebih cepat lebih baik." Kata nenek. "Jangan Khawatir, aku sudah membahasnya dengan pak Kim, dia adalah asistenku yang sangat bisa diandalkan. Dia akan mengatur semuanya. Kalian tinggal terima beres." Jelas nenek.
"Pernikahan kalian akan dilakukan dengan presesi adat tradisional cukup keluarga inti saja. Kalian boleh menentukan siapa saja yang ingin kalian undang. Jika kalian ingin resepsi mewah kita bisa melakukannya lain waktu." Lanjut nenek.
"Untuk bulan madu kalian pak Kim juga akan mengurus semuanya. Jadi ambil cuti beberapa hari setelah pernikahan kalian nanti. Bagaimana?"
"Iya, nek!" Jawab Chanyeol.
"Bagaimana Kyungsoo?"
"Iya, nek! Tapi untuk bulan madu sepertinya tidak perlu."
"Kau tidak menginginkannya?" Kyungsoo tidak menjawab. "Ah, nenek paham. Kau pasti masih merasa canggung dengan Chanyeol? Santai saja, nenek bukan ingin kalian untuk cepat-cepat punya anak, anggap saja ini hanya liburan bersama. Bagaimana?"
Kyungsoo masih diam.
"Ayolah Kyungsoo." Chanyeol mencoba meyakinkan Kyungsoo. "Akan rugi jika menolak liburan gratis. Kami bisa menentukan destinasinya kan, nek?" Nenek mengangguk menjawabnya.
"Jadi?" Chanyeol bertanya pada Kyungsoo.
"Baiklah." Jawab Kyungsoo.
👫
Chanyeol dan Kyungsoo sudah berpamitan. Saat ini mereka sudah berkendara ke tempat tinggal Kyungsoo. Mereka tidak berbincang, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Kyungsoo," Chanyeol memecah keheningan.
"Hm?" Kyungsoo memberi atensinya pada Chanyeol.
"Perlukah kita mengadakan pertemuan dengan orang tua kita? Menjelaskan pada mereka tentang pernikahan kita? Meminta restu keluarga masing-masing atau biar nenek saja yang menjelaskan pada mereka?"
"Entahlah. Kalau kau rasa aku perlu menemui orang tuamu, aku tidak keberatan. Akan sangat aneh kalau pertemuan pertama kami adalah saat hari pernikahan, bukan?"
"Menurutku kita akan bergantian berkunjung ke rumah orang tua kita, atau sekaligus saja membuat pertemuan dengan mereka di restoran? Bagaimana dengan orang tuamu apa mereka tinggal di sini atau di kota lain?"
"Mereka sudah tiada."
"HAH?!"
😔
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karna Biasa [ChanSoo] [Tamat]
Fanfiction"Perjodohan, yay or nay?!" Chansoo AU(gs) Cerita ini hanya fiksi. Nama karakter maupun sifat yang tergambar tidak sesuai dengan aslinya. Jangan dibawa ke real life. Jangan berharap cerita ini lucu karena penulisnya garing🙏 Karya pertama, mohon ma...