15. Demam

50 8 1
                                    

Pagi hari saat keluar kamar Chanyeol mendengar suara TV yang menyala. Kyungsoo meringkuk di sofa dengan selimut menutupi tubuh hingga kepala. Dia terlihat seperti croisant. Sebagian wajahnya tertutup masker, hanya matanya yang terlihat. Kantong matanya terlihat tebal.

"Chanyeol aku demam!" Ucap Kyungsoo lirih saat menyadari kehadiran Chanyeol.

Chanyeol menyentuh dahi Kyungsoo dengan telapak tangannya.

"Panas sekali."

"Maaf, aku menyuruh Baekhyun kemari tanpa izin terlebih dahulu padamu."

"It's okay."

Tak lama suara bel berbunyi. Sepertinya Baekhyun sudah sampai. Chanyeol membukakan pintu untuknya. Mereka saling memberi salam lalu Chanyeol mengizinkannya masuk.

"Kyungja," Baekhyun langsung mendekati Kyungsoo, memeluknya dan mencium keningnya. "Ouh, kau panas sekali. Aku akan memeriksamu. Kau mau di sini atau di kamarmu?"

"Di kamarku saja." Kyungsoo berdiri di bantu Baekhyun kemudian mereka masuk ke kamar Kyungsoo. Chanyeol hanya menunggunya di luar.

"38,5⁰," Baekhyun membaca termometer suhu tubuh Kyungsoo. "Hm... okay..., okay...." ucapnya saat mendengarkan dada dan perut Kyungsoo dengan stetoskopnya.

"Kau hanya kelelahan, tidak ada masalah lain. Aku hanya akan meresepkan penurun demam dan suplemen saja."

Baekhyun keluar kamar. Dia memberikan resep pada Chanyeol.

"Aku akan ke apotek sekaligus mampir membeli beberapa keperluan. Tadi aku memesan bubur untuk Kyungsoo. Terimalah saat kurirnya datang! Aku juga memesankan makanan untukmu, makanlah bersama Kyungsoo!"

"Okay!"

Chanyeol pun pergi dan Baekhyun kembali ke kamar Kyungsoo.

"Jadi kenapa kau kelelahan? Kantung matamu juga tebal. Apa kau kurang tidur? Apa Chanyeol menggenjotmu sampai pagi?"

"YAK!!! Sembarangan kau! Tidak mungkin kami melakukan itu."

"Kenapa tidak mungkin? Aku lihat di SNSmu kalian begitu mesra. Yang tidak terlihat bisa lebih dari itu, kan? Mungkin?"

"Terserah dengan imajinasimu itu. Mana bisa kami melakukannya tanpa rasa cinta."

"Aku bisa!" Balas Baekhyun.

"YAK!!! Kau ini!"

"Hehehe... tenang aku sudah taubat setelah punya kekasih."

Baekhyun kembali usil, "Kau jangan naif. Kita sudah dewasa, hal semacam itu sudah tidak tabu lagi. Tidak ada salahnya bersenang-senang. Bukankah Chanyeol terlalu hot untuk kau abaikan?"

"Kau ini bicara apa sih Baek? Aku yang demam tapi malah kau yang bicara melantur. Kau kan tahu kalau kami ada kesepakatan."

"Kan aku juga sudah bilang, sex juga bisa dilakukan tanpa rasa cinta. Itu hanya demi memenuhi kebutuhan batin saja. Lagi pula kau kan tidak mudah jatuh cinta. Atau jangan-jangan.... kau bisa jatuh cinta karena sex?!"

"Sudah cukup, jangan mengajariku yang tidak-tidak!!!" Kyungsoo sudah jengkel mendengar celotehan Baekhyun. Sedangkan Baekhyun tertawa-tawa melihat Kyungsoo kesal.

😈

Kini Baekhyun sedang menyuapi Kyungsoo. Dia begitu manja saat sakit.

"Kau kan sudah punya suami, harusnya dia yang menyuapi mu, bukan aku. Aku juga ingin makan, aku sudah lapar."

"Jadi kau tidak ikhlas? Ya sudah, aku tidak mau makan." Kyungsoo merajuk

"Ikhlas-ikhlas, ayok suap lagi, aaak!"

Terdengar suara pintu terbuka. Chanyeol sudah kembali membawa beberapa kantong belanjaan.

"Akhirnya kau pulang juga!" Kata Baekhyun.

"Kenapa? Terjadi sesuatu?"

"Aku hampir mati kelaparan." Baekhyun sedikit dramatis.

"Ya sudah makan saja, kau tidak suka menu yang ku pesan?" Baekhyun menggeleng.

"Bagaimana aku bisa makan kalau aku harus menyuapi bayiku."

"Kau punya bayi? Di mana? Oh, Kyungsoo maksudmu?" Chanyeol tertawa mendengar Kyungsoo disebut bayi.

"Ya sudah sini aku gantikan." Chanyeol hendak mengambil sedok yang dipegang Baekhyun.

"Aku bisa sendiri." Kyungsoo merebut sendoknya sebelum diambil Chanyeol.

"Ah, bayiku sudah besar." Ledek Baekhyun. Kyungsoo semakin cemberut dibuatnya.

👶

Kyungsoo tidur setelah minum obat. Kini Baekhyun hendak berpamitan pada Chanyeol.

"Kyungsoo akan segera membaik setelah beristirahat cukup. Dia bilang kalau semalam dia tidak bisa tidur."

"Oh, benarkah? Aku pikir dia tidur setelah kami selesai makan malam."

"Sepertinya dia masih beradaptasi dengan tempat barunya. Oh, ngomong-ngomong Kyungsoo sudah memberitahuku tentang hubungan kalian. Walaupun begitu aku berharap kau tetap memperlakukannya dengan baik."

"Tentu."

"Baiklah, aku pamit."

"Tunggu, bagaimana aku membayar jasamu?"

"Kau ingin membayarku? Wah, tarifku sangat mahal asal kau tahu. Tapi karna ini untuk Kyungsoo jadi ini gratis."

"Terima kasih, Baekhyun."

👋👋👋

Cinta Karna Biasa [ChanSoo] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang