Aku memiliki peran dalam novel fantasi modern sebagai pemeran pendukung. Anjing setia antagonis yang memiliki nama malaikat, Cha Sa-Yeon dan karakter pendukung yang mati atas namanya, Han Yi-Gyeol, itulah saya. Agar dapat melepaskan diri dari Cheon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pertarungan sengit terjadi di bawahku. Aku melihat anggota guild kebingungan oleh serangan tiba-tiba dari monster rank S.
"Ack!"
Sesuatu terbang tepat di depanku dan aku secara refleks memiringkan kepalaku. Larutan asam itu melewati telingaku dan membuatnya sakit.
Kyaak—!
Satu monster menatapku dan berteriak dengan rahang terbuka lebar, lalu monster lainnya semua mengangkat kepala mereka serempak. Lidah panjang dan basah dengan larutan asam lengket, tumbuh melalui gigi, menuangkan larutan asam dari mulut yang terbuka.
Kweeehk!
Kweehk!
Larutan asam itu terbang ke arahku seperti pistol air. Yang pertama mudah dihindari, tetapi ketika sampai pada yang kedua dan ketiga, sulit untuk menghindar dengan cepat. Terlalu banyak larutan asam yang mengalir keluar.
"Pegang aku—ack!—dengan benar!"
Lebih sulit untuk menghindar sambil memegang pinggang Kim Woo-Jin. Aku terus terhuyung karena aku tidak terbiasa melayang di udara bersama orang lain.
"Han Yi-Gyeol, di sana!"
Kim Woo-Jin melihat sekeliling, lalu menunjuk ke kirinya. Ketika aku mengalihkan pandanganku, aku melihat para healer dan Cheon Sa-Yeon yang sedang memegang pedang panjang. Ketika aku menemukan Min Ah-Rin yang ketakutan, aku langsung terbang menghampirinya.
"Min Ah-Rin-ssi!"
"Yi-Gyeol-ssi!"
Min Ah-Rin melihatku dan Kim Woo-Jin, menyambutku dengan perasaan lega. Aku turun ke tanah dan membiarkan Kim Woo-jin pergi, lalu langsung bertanya, "Apa yang terjadi?"
"Begitu kami meninggalkan bagian Rest, tiba-tiba seekor monster merangkak keluar dari pasir."
"Kau terlambat." Ucap Cheon Sa-Yeon.
Bahkan ketika semua orang berjuang, Cheon Sa-Yeon tetap santai seperti biasa. Aku menahan emosiku sebisa mungkin dan membuka mulutku, "Mengapa kau terburu-buru? Jika kau tetap di bagian Rest, itu akan lebih—"
"Itu tidak mengubah situasi."
Cheon Sa-Yeon tersenyum lembut. Mata hitam yang terekspos melalui rambutnya yang berkibar tertiup angin.
"Minggir."
Kugugung—!
Begitu Cheon Sa-Yeon selesai berbicara, tanah bergetar hebat. Min Ah-Rin yang tidak bisa menjaga keseimbangannya terjatuh.
Kkwaaak!
Raungan mengerikan terdengar. Melihat ke belakang, aku melihat monster dengan kaki depannya di bahu anggota guild yang jatuh karena gempa bumi.
"Apa-apaan ini."
Kim Woo-Jin gemetar dan melangkah mundur. Aku melindungi Min Ah-Rin dan menegangkan tubuhku.
