Ketika bel kembali berbunyi, menandakan akhir waktu istirahat, Yerin menunduk takut-takut sambil mengikuti langkah kakaknya menuju kelas. Tatapan Jungkook tegas, mengisyaratkan bahwa ia tidak akan membiarkan Yerin sendirian meskipun hanya untuk berjalan dari taman kembali ke ruang kelas. Yerin merasakan ketegangan di sekitarnya, terutama tatapan penuh rasa ingin tahu dari mereka yang melihat mereka bersama.Sesampainya di kelas, Jungkook memandangi Yerin dengan tatapan memperingatkan sebelum pergi. “Jangan lakukan hal-hal bodoh,” katanya pendek, penuh ketegasan, lalu berbalik pergi meninggalkan Yerin yang tetap terdiam di ambang pintu kelas.
Begitu Jungkook menghilang dari pandangan, Eunbi segera menghampiri Yerin dengan mata berbinar penuh semangat. “Yerin! Jadi benar kalian saling kenal?” tanyanya, hampir berbisik tetapi antusias.
“Huh?” Yerin terkejut, tidak menyangka pertanyaan itu muncul begitu cepat. Ia menatap Eunbi dengan kebingungan.
“Aku baru saja mendengar banyak siswa membicarakanmu dan kak Jungkook. Bagaimana bisa kalian berdua dekat?” Eunbi tampak tak sabar menunggu jawaban, wajahnya penuh rasa ingin tahu. “Dia bahkan mengantarmu ke kelas! Apa kalian… kakak beradik?”
Yerin tersentak kaget mendengar pertanyaan itu. Hatinya berdebar-debar, bingung menjelaskan hubungan yang sebenarnya cukup rumit. Eunbi mungkin tidak akan mengerti, dan Yerin pun tahu ia tidak bisa jujur sepenuhnya. Setelah berpikir sejenak, ia hanya berkata pelan, “Ya… semacam itu.”
Wajah Eunbi tampak penuh kekaguman. “Aku benar-benar tak menyangka! Tahu tidak, Yerin, gosip kalian sudah menyebar ke seluruh sekolah!” katanya sambil menahan senyum penuh arti. “Kamu tahu, kak Jungkook itu terkenal banget, banyak yang mengidolakan dia, termasuk aku!”
Yerin hanya bisa tersenyum tipis, mendengar betapa banyak orang yang mengagumi Jungkook. Padahal ia tahu, di balik wajah tampan dan aura karismanya, Jungkook memiliki sisi lain yang hanya ia sendiri yang tahu—sisi yang dingin, keras, bahkan kejam. Mendengar pujian Eunbi terhadap Jungkook membuatnya merasa sedikit aneh, seakan dirinya terjebak antara rahasia dan kenyataan.
“Eh, kenapa kamu diam aja?” tanya Eunbi sambil tersenyum geli. “Kamu pasti merasa bangga ya punya hubungan dekat dengan kak Jungkook? Dengar-dengar banyak gadis yang ingin mengenalnya, tapi mereka tak pernah berani mendekat karena aura menakutkannya itu.”
Yerin sedikit tersentak. Ia tidak tahu harus menanggapi bagaimana, apalagi saat Eunbi menyebut bahwa banyak yang takut pada Jungkook. Namun, ia akhirnya hanya mengangguk pelan dan tersenyum kecil, menutupi kegelisahan yang ia rasakan di dalam hati.
Eunbi melanjutkan, “Tadi aku melihat kalian di taman saat istirahat. Aku sudah mau mengajakmu, tapi… entah kenapa, melihat Jungkook, aku jadi mundur.” Ia terkekeh sambil menggelengkan kepala, seolah tak percaya dengan dirinya sendiri. “Aura dia benar-benar luar biasa. Kaku dan… menakutkan, ya?”
Yerin sedikit tertegun. Jadi bukan hanya dirinya yang merasa takut di dekat Jungkook. Mungkin Eunbi juga menangkap sisi dingin itu, walaupun ia tidak menyadarinya sepenuhnya.
Namun, Eunbi tidak berhenti di situ. “Tapi walaupun begitu, dia memang keren. Tim basket sekolah kita sangat disegani di turnamen, dan itu semua berkat kak Jungkook! Dia kapten yang tegas dan tangguh, tidak ada yang bisa menandinginya,” Eunbi berkata dengan penuh kekaguman. “Bahkan guru-guru juga menaruh kepercayaan besar padanya.”
Yerin hanya mendengarkan dengan diam. Baginya, Jungkook adalah sosok yang lebih dari sekadar ‘kapten yang tegas’. Ia adalah seseorang yang mengendalikan hidupnya, mengatur setiap langkah yang boleh dan tidak boleh ia ambil. Mendengar bagaimana orang-orang mengagumi Jungkook membuat Yerin merasa ada jarak besar antara dirinya dan teman-temannya. Tidak ada yang tahu Jungkook yang sebenarnya... yang ia kenal.
Yerin hanya tersenyum samar, mencoba mengalihkan perasaan canggung yang mulai merayap di hatinya. “kak Jungkook memang berbeda…,” gumamnya pelan, setengah kepada Eunbi dan setengah kepada dirinya sendiri.
“Pasti menyenangkan, ya, Yerin? Kalau aku jadi kamu, aku juga akan merasa beruntung!” Eunbi tertawa kecil.
Beruntung? Yerin tidak tahu apa ia bisa menyebut dirinya beruntung. Bagi banyak orang, Jungkook adalah sosok yang dihormati, bahkan dikagumi. Namun baginya, sosok itu adalah sesuatu yang membuatnya merasa terperangkap. Entah sampai kapan ia akan bisa bebas dari kendali Jungkook.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
captiva
FanfictionYerin adalah seorang gadis polos yang tumbuh sebagai anak angkat di keluarga kaya raya, keluarga Jeon. Di balik kehidupan mewahnya, Yerin terperangkap dalam kendali Jungkook, putra tunggal keluarga itu yang keras, dingin, dan memiliki kekuasaan penu...