Ru Yuan tidak menduga ibunya akan terlibat, bagaimana bisa dia berada di Utara. Ru Yuan dibawa menghadap pada para atasan orang yang telah menangkapnya.
Wajah ibu Ru Yuan tampak terkejut. Namun, perlahan memudar ketika melihat Mo Anran di dekatnya, dia menduga gadis itu pasti telah di ajak ke sini tanpa sepengetahuannya, karena yang dia tahu Ru Yuan kabur dari rumah karena tidak mau menikah dengan Zhou Liyi.
“Aku tidak mengira kau akan pergi ke utara, setelah menyerahkanku kepada keluarga Li, ternyata kau juga bergabung dengan pamanmu. mesti kau tidak jadi menikah dengan Zhou Liyi, aku akan memaafkanmu," ujar Wang Rong Ah.
Ru Yuan sedikit tersentak mendengar ucapan ibunya, awalnya dia tidak ingin ikut campur, tapi takdirlah yang membuatnya terlibat kembali dengan keluarga Wang.
Satu lagi yang membuat Ru Yuan mengerutkan dahi, ternyata ibunya normal, sebelumnya dia sedikit memiliki gangguan mental, alur hidupnya berubah membuat gadis itu bersemangat memperjuangkan cintanya.Walikota keluar menyambut mereka, dia juga merasa asing dengan kehadiran Ru Yuan dan Mo Anran, sejenak dia menatap keduanya. Kemudian Wang Rong Ah maju menutupi pandangannya.
“Tuan Lan, bukankah ada yang ingin kau bicarakan, jangan pikirkan mereka, keduanya juga anggota penting dalam operasi yang akan kita mulai.”
Taman belakang yang cukup luas, ada lokasi latihan bahkan tempat ini cukup untuk menampung 1000 prajurit, Ru Yuan pikir kota itu sederhana karena memang pendapatan yang cukup, ternyata banyak biaya yang dialokasikan untuk perang. Lebih tepatnya dikorupsi untuk mendanai perang.
Alasan penduduk tidak mengetahuinya pasti karena mereka sudah menyiapkan penjagaan yang ketat, tanpa sepengetahuan masyarakat, dengan menyebarkan rumor bahwa hantu jenderal telah meminta balas dendam. Mereka mudah sekali dibohongi.
Ru Yuan menghela napas dan mengikuti mereka masuk dengan tenang. Mereka melewati lorong kemudian jalan rahasia ke bawah tanah. Beberapa orang membawa lampion gantung menerangi tempat gelap.
Mereka sampai di sebuah markas rahasia, di dalamnya sudah ada lima orang penting yang duduk dengan beberapa pengawal yang berdiri di belakangnya. Di antaranya Wang Hao Yu paman angkat Ru Yuan. Semacam pertemuan rahasia para petinggi.
“Mo Anran, kau pasti sudah tahu kan?” tanya Ru Yuan lirih.
“Tentu saja.”
“Kau sengaja tidak memberitahuku?”
Mo Anran tersenyum puas. “Aku tahu ada pertemuan tapi tidak mengira mereka akan memakai hantu untuk menakuti penduduk.”
“Dasar brengsek.” Ru Yuan mendengus kesal dengan suara rendah.
“Sepertinya kita bertambah anggota,” kata salah seorang dari mereka. Yang melihat Ru Yuan dan Mo Anran berjalan beriringan.
Ru Yuan mengangkat kedua tangan menunduk memberi salam kepada mereka. Setelahnya dia ikut duduk menyimak rapat yang di adakan.
“Baiklah kita mulai saja, akhir-akhir ini distribusi senjata kita mulai mengalami gangguan jika terus begini, satu tahun ke depan kita tidak bisa perang penghabisan.”
“Sekarang para prajurit genjar mengejar pasukan pemberontak.”
Ru Yuan hanya menyimak. Satu tahun? Di kehidupan lalu mereka melakukan penyerangan dua tahun kemudian sepertinya kehidupanku mulai berubah.
Baguslah.
Tanpa sadar Ru Yuan tersenyum yang diperhatikan oleh Mo Anran. Pria itu mendekatkan wajahnya dan berbisik, “apa yang membuatnya tersenyum.”
“Bukan apa-apa.” Gadis itu memikirkan jalan keluar lain.
Kemudian tatapannya beralih pada empat orang yang tidak di kenalnya, di antaranya dua orang paruh baya dan seorang pria yang berusia empat puluh tahunan.
Selain Walikota Lin yang bertemu di pintu, dia tidak bisa menebak ketiganya. Pakaian mereka cukup mewah layaknya bangsawan atau pejabat. Ru Yuan menyesal tidak mengenali mereka, di kehidupan lalu dia sudah seperti orang bisu, buta dan tuli tidak peduli dengan hidupnya maupun orang di sekelilingnya.
“Maaf jika menyela, ada hal yang ingin aku minta,” ujar Ru Yuan berusaha hati-hati dalam berbicara.
“Menarik, katakan jika itu berguna untuk kepentingan kita,” kata salah seorang dari mereka.
“Aku tidak bermaksud lancang, pertama mari kita ubah nama kita Gagak Hitam dan pemberontak, karena nama itu menaruh citra yang buruk dalam masyarakat, aku ingin kalian mempertimbangkan agar mendapat dukungan secara luas.”
“Nama itu adalah pasukan khusus yang di buat Wang Yuze, bagaimana kau menggantinya.”
“Tapi nama itu telah menjadi hitam dan menjadi pusat pemberontakan, seolah nama untuk menuntut balas. Lebih baik menggunakan nama untuk mencari perubahan.”
“Ru Yuan, tak seharusnya kau berkata seperti itu,” tolak ibunya.
“Bu, sebenarnya apa tujuan kita? menuntut keadilan atau kudeta merubah kekaisaran yang bobrok? aku selalu diam seperti orang bodoh, bahkan selama ini kau telah menipuku. Tapi mulai sekarang aku ingin merubah pandangan terhadap apa tujuan kita.”
“Apa yang terjadi padamu, baru beberapa bulan sikapmu telah berubah?”
“Aku mempunyai rencana lebih baik, dibanding harus menjadi pemberontak.”
Selanjutnya Ru Yuan mengatakan dengan serius apa yang ada dalam pikirannya, matanya membulan penuh semangat menerangkan, meski ada beberapa bagian yang membuat mereka tidak setuju.
Ru Yuan berdiri. “Sikapku memang tidak sopan tapi lebih baik daripada menjadi citra buruk, sama saja masuk dalam lubang kematian.”
Dia melangkah setelah mengatakan apa yang ingin dikatakan, sulit berbicara dengan orang kolot dengan pemikiran tua seperti mereka. Tapi Mo Anran tertarik dengan pemikiran Ru Yuan, dia mengikuti gadis itu setelah berkata.
“Aku setuju dengan pendapat gadis itu.”
Setelah mereka berdua pergi orang tua melanjutkan diskusinya, mereka anak muda tapi pendapat Mo Anran tidak dapat diragukan.
Ru Yuan berjalan sendiri di jalan yang sepi dengan lampion gantung di tangannya. Dingin terasa menembus relung hatinya. Dia telah menumpahkan seluruh keberaniannya tapi keputusan tetap ada pada para tetua. Yang dia bisa hanya mendekati Mo Anran, pemikiran pria itu lebih terbuka.
Ru Yuan mendengarkan panggilan Mo Anran sehingga sengaja memperlambat langkah kakinya.
“Nona Ru Yuan, kau mau ke mana?”
“Tentu saja kembali ke penginapan.” Dia berkata dengan tatapan lurus tanpa menengok ke belakang.
Mo Anran tidak bisa menahan tawanya. “Kau tidak sengaja pilih arah memutarkan? Atau kau memang tidak tahu arah?”
Hah ….
“Apa aku tersesat? rasanya aku memilih jalan yang benar.”
“Benar tapi belum tentu tepat, mari putar arah.”
Ru Yuan mengikuti arah yang di tuju Mo Anran, tak lama mereka sampai di depan penginapan.
“Kita tidak dianggap hantu, bukan?”“Haha … mana ada hantu secantik dirimu.”
Dulu Mo Anran orang yang pendiam dan anggun kenapa sekarang banyak bicara yang tidak perlu. Ru Yuan menatapnya dengan menyatukan alis, ketika dia membuka pintu.
Ketika mereka memasuki penginapan di dalam banyak pengunjung yang berkerumun. Ru Yuan terkejut tapi enggan bertanya.
Setelah menutup pintu Mo Anran maju dan seolah menjadi ketua kerumunan itu, dia berkata lantang. “Semuanya beri hormat!”
Seketika, mereka semua menyatukan tangan dan memberi hormat.“Selamat datang pemimpin.”
Sekarang Ru Yuan mengerti kenapa pemberontakan di masa lalu gagal karena pro dan kontra, para pendukung Ru Yuan yang merupakan keturunan para prajurit di bawah Jenderal Wang yang menamakan Gagak Hitam dan para pemberontak yang sengaja menginginkan kekuasaan.
Untuk saat ini, Ru Yuan belum memutuskan sikap tapi keadaan ini akan menguntungkan baginya. Dia tersenyum banyak makna melihat orang yang tunduk padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengulang Waktu Ru Yuan
RomanceBukan terjemahan! Wang Ru Yuan dijuluki wanita iblis berhati es, setelah menjadi istri Zhou Liyi kemudian balas dendam dengan meracuni satu persatu keluarga zhou, sampai terakhir dia meracuni suaminya yang mencintainya dengan tulus. Dia telah jatuh...