Bab. 3 Semoga Kau Dicintai Dunia

80 16 4
                                    

Seorang kaisar duduk di singgah sananya, bangku yang luas dengan ukiran naga di kedua sisi, dia menopang kepala, menatap seseorang yang berlutut di hadapan dengan keangkuhan.

"Zhou Liyi." suaranya serak dan menekan.

"Ya, Yang Mulia." Liyi menjawab patuh.

"Pergilah ke utara bersama pasukanmu," titah Kaisar yang tidak bisa ditolak.

Meski Liyi tahu ke utara adalah jalan menuju kematian, pasalnya meski perbatasan utara jarang terjadi perang, cuaca dingin ektrim telah membunuh ribuan prajurit.

Setelah memenangkan wilayah selatan, lewat perang yang tidak ada habisnya, kini dia dibuang tapi dia tidak bisa menolak sikap arogan kaisar dapat membuat keluarganya dicap sebagai penghianat, dia hanya bisa patuh dengan keputusan kaisar.

"Baik Yang mulia."

"Dan lagi bagaimana dengan hadiah yang telah kuberikan, apa kau tidak puas dengan putri bangsawan Li? Kau tidak menolak maupun menerimanya?"

"Mana berani hamba menolaknya, Yang Mulia."

"Aku akan buat pengecualian untukmu, jika ada gadis yang kau suka, kau boleh menolak pernikahanmu."

"Terima kasih atas kemurahan hati Yang Mulia."

"Baiklah, kau boleh pergi."

Liyi mengangguk sebelum bangkit, mundur perlahan sebelum berbalik berjalan dengan tegap.

Dia menutup pintu tempat kaisar Song yang terkenal dengan kekejamannya, di luar sudah ada dua prajurit menunggu yang merupakan tangan kanan Liyi yang bernama Hua Chan Fan dan sepupunya Hong Changing.

"Bagaimana Jenderal?" tanya Hua Chang Fan.

Mereka berjalan bersama keluar istana.
"Kita akan ke utara, beritahu pasukan untuk bersiap, dalam beberapa hari kita akan berangkat."

"Pada musim gugur begini? Di musim dingin wilayah utara adalah kutukan." Hong Changing terkejut, tangannya yang kasar menyisir rambut ke belakang, sampai ikat kuncir kudanya berayun.

"Sepertinya Kaisar tidak senang dengan kemenanganmu di selatan," tambahnya.

Mereka melewati para menjaga dengan menurunkan suara, istana yang megah di kelilingi pohon plum yang daunnya berguguran.

"Aku tahu ini hanya cara untuk menyingkirkanmu, sama dengan apa yang terjadi pada keluarga Wang lima tahun lalu.

karena opini publik yang mengagumimu, sudah merebut wilayah selatan yang sudah 10 tahun dikuasai musuh.

Bukan hanya menghadiahimu istri dari keluarga Li yang miskin, malah membuangmu ke utara."
Changing berkata dengan mengerucutkan bibir.

"Kaisar memberiku pengecualian, beliau bilang akan membatalkannya, jika aku menemui wanita yang kusukai," ujar Liyi dengan datar.

Mereka keluar dari gerbang, sudah ada kereta kuda yang menunggu.

"Tapi ngomong-ngomong wanita seperti apa yang disuka si tombak es ini." ketika mereka berhenti, Changing menepuk pundak Liyi.

Di antara semua prajurit hanya Changing yang berani terhadap Jenderal beku itu, selain jadi salah satu tangan kanan dan kepercayaan, dia juga merupakan sepupu yang sejak kecil sudah tumbuh bersama.

Langkah Liyi berhenti melihat langit yang berangsur kelabu, Jenderal itu tersenyum sesaat.

Hong Changing tidak percaya dengan ekspresi sepupunya itu, dia jadi lebih penasaran dan memberinya pertanyaan yang beruntun.

"Jadi siapa gadis itu?

Dari keluarga mana?

Usia berapa?

Mengulang Waktu Ru YuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang