"yang sabar, ya" sutsujin yang terdiam setelah melihat papan tersebut pun menoleh, melihat ada widy yang tiba-tiba datang lalu merangkulnya.
widy yang tahu bahwa keadaan sutsujin sedang tidak baik-baik saja pun tersenyum kecil dan menenggelamkan kepala sutsujin kedalam pelukannya, "shh.. cerita di tempat lain aja, ya"
_________
sekarang, mereka berdua duduk di taman, dengan posisi yang masih sama dengan tadi.
"udah udah, gaada yang perlu ditangisin, shh.. "
sutsujin sedari tadi memeluk erat widy, menenggelamkan kepala nya ke leher miliknya sembari menangis sesegukan.
"hiks.. wid.. "
"shh.. udah udah. jangan nangis lagi, ya? lelaki ga cuma rinz, thur. evaluasi dulu masalahnya. cerita? boleh-boleh aja kok, tapi nanti bicarain ini baik-baik sama rinz dulu ya," saran widy
"t-tapi.. kalo dia beneran-" sebelum menyelesaikan kalimatnya, widy sudah terlebih dahulu menyahuti sutsujin.
"shut, gaboleh ngomong gitu. kalau emang dia cintanya sama kamu, dia harusnya tahu mana yang boleh dan gak boleh."
"buktiin ke dia, thur. gaada yang namanya hasil tanpa perjuangan. buktiin kalo emang tindakan yang dilakuin sama rinz itu bikin kamu sakit,"
"... "
setelah dirasa cukup tenang, widy muali merogoh saku celananya untuk mengambil sekotak susu yang tadi ia bawa.
"nih, mau?" tawar widy dan diberi anggukan kecil oleh sutsujin.
"udah ya, keep positive thinking aja, jangan mikir jauh-jauh dulu" ujar widy sambil membukakan susu kotak untuk sutsujin.
setelah menikmati jam istirahat bersama widy di taman, setidaknya membuat hati sutsujin sedikit lebih tenang.
"sepuluh menit lagi bel, thur. aku anter ke kelas, ya?" tawar widy sambil berdiri dan mengulurkan tangannya untuk sutsujin.
"okey, "
widy pun akhirnya merangkul sutsujin sampai ke kelas, membuat suasana hati sutsujin semakin membaik lagi meskipun nanti di kelas dua sejoli itu akan bertemu.
widy mengantarkan sutsujin hingga ke depan kelas RRQ, terlihat ada Banana, Dyrennn dan juga Skylar yang tengah bermain kartu Remi di dekat pintu.
"permisi?" panggil widy.
dyrennn yang mendengarnya pun menoleh dan menghampiri ke asal suara tersebut.
"loh, wid?" tanya dyrennn.
"ini temennya dijaga ya ren, kalo sampe nangis lagi gebukin aja pelakunya. " ujar widy sambil tersenyum mematikan, sepertinya sedang menyindir seseorang?
dyrennn yang mendengar nya pun bingung, nangis? "lah? arthur abis nangis wid?"
"tanya sendiri aja ke dia, duluan ya" widy pun menepuk bahu sutsujin dan pergi meninggalkan mereka berdua.
dyrennn yang masih terheran-heran pun memutuskan untuk bertanya kepada sutsujin, "abis nangis tadi, ko?"
tapi sutsujin mencoba untuk mengelak, dan menggelengkan kepalanya lalu masuk kedalam kelas.
"eits, jawab dulu la ko!" dyrennn tak terima, ia setidaknya harus mendapatkan jawaban 'iya' dari sutsujin.
"itu mata kau merah loh ko, yakin ga nangis?" goda dyrennn sambil menaik turunkan kedua alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrival (Rinz X Sutsujin)
FanfictionIntrovert? apakah itu adalah sebutan bagi sutsujin? tapi, "..... " apakah seorang introvert diciptakan untuk mengatasi masalah seberat ini? [revisi desk]