23rd chap

799 104 38
                                    

malam ini, adalah malam terakhir sutsujin tidur di kamar miliknya dikarenakan ia akan pergi ke asrama sekolah sebelum mpl dimulai.

persiapan yang ia bawa, hanya perlengkapan penting saja. mungkin, beberapa novel untuk menghilangkan rasa bosannya.




match pertama mereka akan diadakan hari sabtu depan, bertepatan juga dengan hari ulang tahun sutsujin yang ke sembilan belas.

setelah sutsujin selesai menyiapkan barang-barang nya, ia langsung berangkat ke sekolahnya menggunakan
ojek online.



sesampainya disana, ia melihat ada temannya anavel sepertinya sedang linglung mencari sesuatu.

"vel?" panggilnya.

"huh? oh, kenapa thur?"

"lagi nyari apa? kaya bingung gitu,"

"asramanya lantai satu atau lantai dua sih? gua denger lantai satu, tapi bukan gua yang bawa kuncinya."

"bukannya ada logonya?"

"gaada, cuman nomor doang. kalo lo?" tanya anavel balik.

"asrama gua di lantai dua, nomor dua ratus sembilan belas."

"do'ain kita deket ya, match perdana soalnya wkwkwk"

sutsujin hanya mengangguk, "yaudah deh, duluan ya. kalo masih belum nemu telepon aja, nanti ku bantu." saran sutsujin lalu pergi meninggalkan anavel.



setelah itu, sutsujin memasuki gedung asrama dimana ada banyak sekali kamar bagi para player untuk menetap disana.

sutsujin menoleh kesemua sudut, dan melihat ada rinz sedang berbicara dengan resepsionis.

sutsujin yang penasaran langsung menghampiri nya, sekalian ambil kunci kan.

"permisi, kak" panggil sutsujin.

resepsionis yang dipanggil pun menoleh ke sumber suara, "oh iya kak, sebentar ya"

ia melihat interaksi antara rinz dan juga resepsionis tersebut, ---Lydia--.

"sebentar ya, saya ambil kuncinya dulu." sutsujin tak sengaja mendengarnya, itu pasti kunci kamar!

setelah rinz menerima kunci tersebut, sutsujin lalu memanggilnya.

"rinz!"

rinz yang mendengarnya pun menoleh, dan menaikkan sebelah alisnya.

"udah dapet kunci?" tanyanya.

rinz hanya mengangguk, dan melanjutkan langkah kakinya menuju asrama.



____

sesampainya mereka berdua disana, ternyata anak-anak yang lain sudah terlebih dahulu datang.

"widih, ada yang berangkat bareng nih." gombal dyrennn sambil menaik turunkan kedua alisnya.

sutsujin yang mendengarnya hanya dapat menghela napas lelah, kalo diladenin ntar malah berantem.

ia lalu menuju ke kasurnya dan mulai menata pakaian nya.







sore hari, 16.30

hujan kembali turun, tapi kali ini tak terlalu deras seperti kemarin.

sutsujin pergi ke dapur, dan menghangatkan air melalui water Heater.

ia lalu mengambil gelas untuk chocolatos miliknya.

ketika tengah menunggu air mendidih, ada seseorang yang menepuk bahu nya.

Arrival (Rinz X Sutsujin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang