Arrival (Rinz X Sutsujin)

9th chap

balapan sudah akan dimulai, Kairi dan juga rinz telah bersiap, menunggu aba-aba sebelum memulai pertandingan malam ini.

skor yang dihitung berdasarkan BO1, membuat siapapun yang akan menyelesaikan putaran terlebih dahulu akan menang secara mutlak.

"pemenangnya adalah.."

"RINZ! DARI BLACKSHEESH!" sorakan dari fanbase pun bergemuruh, rinz yang mendapatkan kemenangan kali ini pun berdiri menghadap penonton dengan senyuman yang cukup sombong(?).

sementara itu Kairi di sisi yang lain, terdiam. apa yang sedang dipikirkan olehnya?

PLAK!

suara tamparan yang sangat keras terdengar dan ternyata korbannya adalah rinz.

"lo.. ga, lo gaboleh ambil arthur!" bentak kairi. oke, sepertinya ini masalah besar.

Kairi pun mulai menarik kerah baju milik rinz, seolah mengajaknya untuk berkelahi ditengah kerumunan banyak orang.

____

sutsujin, yang mendengar bahwa ada yang bertengkar pun mendekati kerumunan orang-orang tersebut.

terlihat ada rinz dan juga Kairi yang sudah babak belur, keduanya bertengkar dan tak ada yang berani melerai.

"maksud lo apa anjing? gua menang, yaudah! kenapa lo ga terima itu bangsat!?" umpat rinz

"ck, lo ga tau aja bajingan. gua yang jauh bisa berbaur sama Arthur, dia udah mostly percaya sama gua kalo gua bisa jagain dia! kalo lo? lo itu cuma lelaki brengsek yang pengen tubuh Arthur aja!" Kairi pun tak kalah kesalnya.

"dengerin gua ya, lo itu cuma manipulasi Arthur aja anjing! kalo udah waktunya, lo juga bakal kaya gua! jadi gausah jadi sok suci dan sok baik di depan arthur!"

perkelahian terus terjadi, sutsujin yang sudah muak pun pada akhirnya turun tangan untuk melerai mereka berdua.

"cukup!" teriak sutsujin.

semua yang ada disana pun menoleh ke arah sutsujin yang sedang menghampiri rinz.

"stop, kai. gua tau lo ga terima atas kekalahan ini, tapi lo juga ga bisa maksain gua." ujar sutsujin sambil merangkul tangan rinz.

"gua gaakan milih siapapun diantara kalian, jadi gausah berdebat. kalau gua ga cinta sama kalian, terus tujuan kalian ngerebutin gua mati-matian itu apa?"

keduanya terdiam, Kairi yang merasa terpojokkan pun hanya memalingkan mukanya sambil berdecih kesal.

"KAI!" teriak salah seorang dari balik kerumunan tersebut.

drian, yang merupakan teammates dari Kairi pun menghampiri mereka.

"kai? lo oke?" tanyanya.

"ya, i'm fine." lirih Kairi sambil berdiri.

"Kairi gua aja yang nge handle, permisi" ujar drian sambil merangkul Kairi pergi.

"..."

"ayo rinz, gua obatin."