mungkin, terdengar aneh bagi beberapa orang. tapi terkadang, jikalau kita melarikan diri ke orang lain disaat kita sedang tidak baik-baik saja, itu justru malah membuat orang lain menderita.
__
sutsujin tau, sudah sejak dahulu kala saken memendam rasa yang bermekahan kepada dirinya.
meskipun saken tau bahwa ia tak akan pernah mendapatkan sosok sutsujin, tapi ia hanya ingin untuk berada terus disampingnya apapun yang terjadi.
"gua masih suka sama lo, sorry."
"kenapa minta maaf? cinta itu tak dapat dielakkan, jadi gausah terlalu bersalah. lagipula kenapa sih kalo kamu suka aku?"
"gatau sih, kesannya kaya ganggu aja gasih?"
"loh? engga kok! kamu itu sahabat terbaikku. meskipun kamu suka sama aku, aku yakin kamu masih ingin temenan sama aku."
___
itu adalah kata-kata yang dikeluarkan oleh sutsujin setelah ia di confess oleh saken.
apakah benar, cinta sejati itu sampai mati? sutsujin yakin, bahwa dirinya yang sekarang bukanlah dirinya yang dulu.
setelah kejadian 'pura-pura ngedate' tempo hari, saken memberi tahu sutsujin bahwa dirinya tak akan berlama-lama ada disini.
"thur," panggilnya.
"ya?"
"gua gabisa lama-lama disini, besok gua harus ikut tim gua tour. lo oke kan?"
"hm? tour kemana?"
"balik ke kota lama,"
"yahh.. " kecewa sutsujin.
"terus, aku sama siapa? :( " sutsujin memperlihatkan wajah cemberut nya, kalo kata saken "LUCU BANGET SIALAN"
"yaudah deh, sebelum gua pergi, gua ajak lo quality time dulu."
"yey! okayy!"
apakah ini adalah sutsujin? kita semua mengenal, sutsujin yang dulu. sutsujin yang dingin, jarang tersenyum, dan irit bicara.
lalu, ini siapa?
ini adalah another side of my 'story' milik sutsujin. sutsujin dahulunya memiliki trauma dengan orang-orang disekitarnya, jadi ia memutuskan untuk tak mengeluarkan sisi 'manja' nya kepada orang lain.
ya, terdengar aneh? tidak. meskipun sutsujin seperti itu, faktor lain yang mempengaruhinya adalah kangen.
kangen? kangen siapa? setelah Michelle memberitahu bahwa rinz menembaknya, sutsujin benar-benar ingin untuk berbicara empat mata dengan rinz. namun sampai sekarang, rinz selalu saja menghilang dari pandangannya.
ia bukannya marah, tapi ia kecewa. sutsujin berharap bahwa nantinya ketika rinz kembali, ia akan membawa versi yang 'lebih baik', karena sutsujin masih mencintainya.
"lo kenapa masih suka sama orang kaya gitu, sih?" tanya saken.
"gatau, perasaan nya mucul tiba-tiba. kaya, kangen aja gitu. soalnya dulu sebelum aku ketemu kamu, tiada hari tanpa masalah. jadi kaya beda aja gitu vibesnya," jelas sutsujin.
"gatakut disampahin lagi?"
"aku yakin, kok. dia bakal ubah dirinya sendiri. kalau dia ga ngubah, aku bakal berusaha supaya kita bisa sama-sama berjuang."
saken lalu tersenyum kaku, 'gua salut sama perjuangan lo, thur. andai rinz itu gua, iri banget gua.' batinnya.
"lo, gaada trauma medusa gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrival (Rinz X Sutsujin)
FanfictionIntrovert? apakah itu adalah sebutan bagi sutsujin? tapi, "..... " apakah seorang introvert diciptakan untuk mengatasi masalah seberat ini? [revisi desk]