marah marah

792 134 3
                                    

Krow pergi pulang. Sofa sebelah selia pun kosong. Rion mengambil alih tempat Krow.

"Pih, mami kapan pulang?" tanya Mia membuka pembicaraan. "Ngga tau, ini masih nunggu keputusan dokter. Papi masih blom tau, alasan mami masuk rumah sakit ini untuk ke sekian kalinya." ucap Rion yang sepertinya menaruh curiga.

Raut wajah Mia kebingungan. Ia saling menatap dengan Selia untuk beberapa saat. "Papi sabar aja. Pasti akan ada waktunya kok. untuk papi tau" jawab Selia seadanya.

"Ya, kita kira kapan yaa. Papi takut mami kenapa napa. Soalnya kemarin itu rambut mami rontok banyak banget." ucap Rion sambil memandang Caine yang tertidur nyenyak.

Mia lagi lagi menatap Selia dengan tatapan khawatir. Mereka benar benar bingung harus mengatakan apa.

”Aduh, gimana ya. Nanti kalo aku ngomong hal yang sebenarnya ke papi, nanti papi kenapa napa gimana? Terus kalo ngga ngomong, padahal tau yang sebernarnya. Dimarahin ngga ya?” batin Mia.

Tiba tiba pintu mereka di ketuk oleh seseorang. Dan ketika pintu terbuka, nampak lah suster Thia yang berdiri tegak di baliknya. "Maaf pak mengganggu waktunya, ada seseorang yang ingin bertemu dengan bapak" ucap suster Thia kepada Rion.

Mendengar itu, dirinya langsung berdiri. "Oh, iya sus. Bentar ya Mia, Selia. Nanti papi kesini lagi" ucap Rion sambil menatap kedua putrinya. Kedua mengangguk tanda setuju.

Rion berjalan keluar ruangan dan mengikuti suster Thia. Mia menghela nafas. "Aduh, gimana ya kak Sel kita bilangnya. Papi kayanya udah mulai curiga. Apa kita pura pura ngga tau aja?" tanya Mia dengan muka panik.

"Kakak juga bingung dek. Gimana ya? Apa kita tanya ke suster Thia aja?" ujar Selia dengan pemikiran cemerlangnya. "Eeee, bisa sih kak. Yaudah, kita sekarang cari suster Thia yuk" ucap Mia langsung sontak berdiri.

"Eett, tunggu. Yang jagain mami siapa? Kalo kita pergi berdua?" tanya Selia sambil menoleh ke ranjang Caine. "Aduh, iya juga. Gimana dong. Masa kak Sel sendiri?" tanya Mia yang kembali duduk.

"Ya jangan lah. Kita harus berdua. Nanti kalo kamu di cariin gimana? Kan suster Thia pertama ngomong ke kamu. Lagi pula, kalo cuman 1 diantara kita pergi. Nanti harus jelasin lagi. Kan kakak males harus jelasin ulang ke kamu" ucap Selia

"Ya terus kita harus gimana nih kak? Nanti kalo papi balik dan tanya lagi gimana?" tanya Mia dengan muka khawatir.

"Oh iya, tadi Gin katanya kesini. Kok ngga sampe sampe ya? Masa macet di jalan. Bentar aku chat Krow dulu deh. Apa Gin udah berangkat?" ucap Selia sambil mengeluarkan ponsel dari saku bajunya.

"Gimana kak?" tanya Mia memastikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana kak?" tanya Mia memastikan. "Kata Krow sih, Gin udah otewe. Tapi anehnya, tu anak kenapa kaga nyampe nyampe ya? Masa kena macet?" tanya Selia sambil memainkan ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in another world (RionCaine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang