When I fell in love,there's no turning back
(EXO – Angel)
-o0o0o0o-
:: LUHANPOV ::
Aku mengawasi Suho yang sedari tadi sibukmembuat salad untuk makan malam kami. Wajah Suho terlihat tenang dan teduhseperti biasa, tapi aku tau ada gurat kekhawatiran disana. Aku sudahmengenalnya hampir seumur hidupku. Tidak sulit bagiku untuk menerka-nerka apayang ada di benaknya.
"Aku tau kau datang kesini tidak hanyasekedar mampir, Suho. Ada sesuatu yang ingin kau bicarakan, kan?"
Tangan Suho yang sedang mengaduk saladterhenti sejenak, kemudian ia berbalik dan menaruh semangkuk salad itu ke hadapanku.Mataku menatap salad dan Suho bergantian, kemudian senyumku mengembang.
"Aku tahu, Suho. Kau ingin kita makandulu, eh?"tebakku dengan setengah tertawa.
Suho nyengir. "Kau selalu tau, Luhan.Kurasa saladnya terlalu enak untuk dilewatkan..."
See. Mudah sekali menebak maksud hati Suho. Aku tidak bisamembaca pikiran malaikat yang berada di strata yang lebih tinggi dariku, tapipaling tidak aku bisa menebak dari ekspresi yang ia tunjukkan.
"Yah, kau benar. Melihat nafsu makanmu,aneh sekali badanmu tidak mekar seperti badan Shindong. Aku selalu merasaheran, kemana sebenarnya makanan-makanan itu pergi."
Suho terkekeh dan mengusap kepalakulembut.
Tidak pernah pupus rasa hormatku padamalaikat yang ada di hadapanku ini. Ialah sosok pemimpin sempurna bagiku.Penyelamat, pembimbing bahkan pengasuhku sejak aku kecil. Suho bukanlahmalaikat biasa. Dialah malaikat tertinggi. Raja kaumku.
"Kau senang tinggal di dunia manusia,Luhan?"tanya Suho di sela kegiatan makannya.
Aku mengangguk-angguk sambil mengunyahsalad buatan Suho. Seperti yang Suho bilang saladnya memang terlalu enak untukdilewatkan. Yah, walaupun masih kalah dengan buatan Kyungsoo, salah satu kokikerajaan kami dan sekaligus juga sahabatku. Oh Tuhan, tiba-tiba akumerindukannya.
"Tidak berminat kembali ke duniaasalmu?"tanya Suho lagi.
Aku menggeleng,"Tidak untuk saat ini,Suho. Tapi mungkin nanti, aku rindu masakan Kyungsoo."
Suho tertawa kecil.
"Apa ada masalah di sana, Suho?"
"Tidak,"Suho menggeleng. "Aku hanyamencemaskanmu, Luhan."
Aku meletakkan garpuku dan menatap Suhobingung. "Mencemaskanku?"beoku tak mengerti. Kurasa aku terlalu baik-baik sajauntuk dicemaskan.
"Ne.Soal gadis kaum iblis itu..." Suho menatapku lurus-lurus." Aku tidak tau apamotif gadis iblis itu padamu, Luhan. Dan aku sangat kecewa karena kau tidakberhati-hati menghadapinya."
"Aku bisa mengatasinya, Suho. Kau tidakperlu cemas..."
"Aku tahu. Tapi aku ragu kau bisamengatasi perasaanmu pada gadis itu, Luhan. Dia iblis. Jurang perbedaanterbentang jelas di depanmu, tapi aku sedih kau mulai tak mau melihatnya. Akudatang untuk memperingatkanmu. Kumohon berhati-hatilah. Jaga jarak dengannya.Jangan biarkan dia mengusikmu lagi. Aku tidak ingin kau terluka."
"Suho..."
"Luhan, kau tahu apa yang aku sukaidarimu? Sifat manusiawimu yang sangat jarang aku temui dimiliki oleh seorangmalaikat. Tapi, hal itu mulai membuatku cemas, Luhan. Kau mulai sulitmembedakan mana yang benar dan mana yang salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL BESIDE ME (EXO FANFICTION)
Fantasy"Aku malaikat, Sera. Dan kau..." "Iblis, aku tau!"potong Sera cepat. Kaca-kaca jendela bergetar merasakan emosi gadis iblis ini. Sera marah. Ia selalu marah jika Luhan mengingatkannya akan perbedaan mereka. Luhan adalah putih. Dan Sera adalah hitam...