"Apa sebenarnya yang kau harapkan dari makhluk jahat sepertiku?"
"Kami berdua benar-benar berbeda. Sangat berbeda..."
:: AUTHOR POV ::
"Sayang, ayo bangun..."
Mata Sera serta merta membuka saat suara Luhan terdengar ditelinganya. Jantung iblisnya berdenyut tak beraturan karena kaget. Sera beranjak bangun dan memosisikan tubuhnya duduk ditempat tidur. Luhan yang duduk dipinggir ranjang tersenyum kearahnya.
"Hei, sudah sebulan dan kau masih saja kaget begitu tiap bangun tidur..."komentar Luhan.
Sera mengucek rambut lembutnya yang berantakan. "Ukh... aku masih belum terbiasa..."jawabnya dengan suara serak sehabis bangun tidur.
Luhan tertawa. "Apanya yang belum terbiasa? Kau sekarang malah yang lebih dulu tidur dan yang terakhir kali bangun. Ayo. Ayo. Kau harus mandi. Kita akan pergi hari ini..."Luhan menepuk-nepuk paha Sera. Pria itu beranjak menuju dapur yang ada diseberang tempat tidurnya berada. Ia hanya perlu menyeberangi ruang TV untuk sampai dispot tempatnya memasak itu.
Sera mendesah pelan. Ini sudah sebulan ia tinggal ditempat Luhan dan kehidupannya sudah 180 derajat berubah. Bersama dengan malaikat itu, iblis seperti Sera memperoleh kedamaiannya. Benar-benar aneh.
Seperti yang Luhan bilang, Sera sekarang mudah sekali tidur. Jika malam sudah turun dan Luhan memeluknya diatas tempat tidur, tidak perlu waktu lama Sera pasti akan jatuh terlelap. Sera sekarang juga makan makanan manusia 3kali sehari, Luhan kadang yang memasak, tapi seringnya mereka makan diluar. Sera berangkat kesekolah, berkumpul dengan manusia. Bertengkar setiap hari dengan Park Jiyeon dkk. Pulang dari sekolah atau saatweekend, ia akan menemani Luhan yang sedang bertugas. Kadang jika Luhan sedang free, ia akan mengajak Sera berkencan ala manusia.
Dulu, setiap hari yang dia lakukan hanya bergentayangan tak jelas didunia manusia. Apalagi jika ia sedang tidak banyak tugas. Sera akan merasa bosan setengah mati. Jika iblis lain akan memakai waktu senggang mereka untuk menggoda manusia, Sera lebih memilih duduk diatas pohon sambil membaca komik-komik manusia. Karena itulah, selama 90 tahun hidupnya Sera tidak punya satupun budak manusia.
And now, today is Saturday. Weekend.
"Hari ini kau bertugas atau libur?"tanya Sera yang masih anteng diatas tempat tidur. Dari tempatnya berada, Sera bisa melihat Luhan yang sedang berkonsentrasi penuh membuat telur gulung.Alahh... nanti juga jadinya telur orak-arik lagi, batin Sera.
"Hari ini aku akan mengajakmu kesuatu tempat, Sera..."
"Eh? Kemana?"tanya Sera antusias.
"Ups..."Luhan yang berusaha membalik telur dadar buatannya, tidak mendengar pertanyaan Sera. Dan benar kata Sera, telur dadar itu robek. Luhan berseru kecewa. Akhirnya ia mengoyak-oyak telur dadarnya dengan spatula dan menjadikannya telur orak-arik. Apa kubilang...batin Sera lagi.
"Kau tadi tanya apa, baby?"
"Kemana? Kita mau kemana hari ini?"ulang Sera.
"Oooh..."Luhan menaruh telur orak-ariknya keatas piring. "Rahasia dong..."
Sera mengangguk-angguk. Yasudah, kalau masih rahasia. Nanti juga Sera akan tahu. Gadis itu pun beranjak kekamar mandi. Luhan yang melihat Sera masuk kekamar mandi tanpa melontarkan protes atau apapun karena dirinya yang sok main rahasia-rahasiaan, cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL BESIDE ME (EXO FANFICTION)
Fantasi"Aku malaikat, Sera. Dan kau..." "Iblis, aku tau!"potong Sera cepat. Kaca-kaca jendela bergetar merasakan emosi gadis iblis ini. Sera marah. Ia selalu marah jika Luhan mengingatkannya akan perbedaan mereka. Luhan adalah putih. Dan Sera adalah hitam...